Tampilkan postingan dengan label Grand Miami Hotel Kepanjen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Grand Miami Hotel Kepanjen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Januari 2023

Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 30 September 2022

Rakontek Program PTM dan Keswa Gelombang 2 di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Hari ini, Jumat (30/09/2022), Rakontek Program PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Gelombang 2 digelar di tempat yang sama pada Rakontek Gelombang 1, yaitu bertempat di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen.

Rakontek Gelombang 2 ini menghadirkan 19 Puskesmas, yakni Kepanjen, Sumberpucung, Kalipare, Ngajum, Wonosari, Wagir, Pakisaji, Tajinan, Tumpang, Pakis, Jabung, Lawang, Singosari, Ardimulyo, Karangploso, Dau, Pujon, Ngantang, dan Kasembon.

Sehari sebelumnya, Rakontek Gelombang 1 dihadiri oleh 20 Puskesmas. Jadi, selama dua hari ini Rakontek Program PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang telah menyasar semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang, sebanyak 39 Puskesmas. Setiap Puskesmas mengirimkan 4 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas, PJ PTM, PJ Promkes, dan PJ Lansia.

Narasumber, Dinkes, dan peserta Rakontek Program PTM berpose di Grand Miami Ballroom

Pembagian dua gelombang dalam rakontek itu, di samping agar supaya ballroom tidak penuh sesak juga materi yang disampaikan supaya bisa diserap dengan baik oleh seluruh peserta yang menghadiri Rakontek Program PTM dan Keswa tersebut.

Sebelum memasuki ballroom, peserta harus mengisi lembar daftar hadir terlebih dahulu di meja yang telah disediakan panitia. Daftar hadir peserta ini ditangani oleh staf PTM Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb, karena terkait dengan uang transportasi nantinya.

Di meja itu, juga dibantu oleh staf Keswa Wildan Adi Yatma, S.Psi. Ia akan membantu membagikan souvenir dan buku Pandu PTM kepada semua peserta yang hadir dalam Rakontek Program PTM dan Keswa sesuai daftar hadirnya.

Acara Rakontek Program PTM dan Keswa Gelombang 2 dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan diawali ucapan selamat datang dari Master of Ceremony (MC) Rosida, SKM kepada seluruh peserta pertemuan itu. Sementara itu, tak jauh dari tempat MC, terlihat staf PTM Kristina Dewi, A.Md.Keb duduk di kursi paling depan dari peserta untuk menjadi notulen dalam rakontek ini.

Sub Koordinator Substansi PTM Keswa beri materi yang pertama

Dalam gelombang 2 ini, tidak ada pembukaan lagi. Sehingga, acara langsung diisi dengan penyampaian materi 1 oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan judul “Kebijakan, Renstra Capaian P2PTM Tahun 2022 di Kabupaten Malang.”

Pada kesempatan itu, Paulus menjelaskan bahwa PTM menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena PTM tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi. Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang berobat teratur.

Oleh karena itu, diperlukan aksi program untuk melakukan pencegahan dan pengendalian PTM, seperti KTR (Kawasan Tanpa Rokok), deteksi dini/skrining faktor risiko PTM, deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim, skrining indera, Pandu PTM, dan layanan konseling UBM (Upaya Berhenti Merokok).

Narasumber kedua dari Seksi PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur

Namun setelah aksi program itu dijalankan, masih terlihat tren kenaikan kasus PTM. Permasalahan Program PTM yang dihadapi Dinkes dan Puskesmas di Kabupaten Malang, di antaranya masih rendahnya capaian SPM PTM mengingat komitmen input hasil skrining by name by address masih sangat kurang, ketersediaan Kit dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) belum mencukupi, belum terintegrasinya progam dan pelaporan PTM Keswa dengan lintas program (KIA, Posyandu, UKS, Lansia, Prolanis, TB-DM, Vaksinasi, Haji), serta belum terintegrasinya program dan pelaporan dengan jejaring Klinik Pratama, Klinik Utama dan rumah sakit.

Pukul 09.22 WIB usai pemaparan materi dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, acara coffee break. Peserta dipersilakan mengambil snack berupa sandwich dan minuman (kopi/teh panas) untuk dibawa masuk ke dalam ballroom, karena acara akan dilanjutkan dengan pemaparan materi 2 oleh Wari Iin Dehasworo, SKM dari Seksi PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur, dengan titel “Kebijakan, Strategi dan Monev Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.”

Dalam penjelasannya, Wari Iin mengatakan bahwa sebenarnya Kabupaten Malang telah melakukan segala upaya dalam melakukan pencegahan dan pengendalian PTM. Hanya saja, dilihat dari capaian SPM masih belum memnuhi apa yang diinginkan. Padahal Kabupaten Malang memiliki inovasi bidang kesehatan dan bahkan Pandu PTM Puskesmas Turen menjadi percontohan nasional.

Hal ini, menurut Wari Iin, kemungkinan besar semua deteksi dini yang dilakukan di Puskesmas maupun UKBM tidak segera diinput ke dalam SIPTM. Sebenarnya di Kabupaten Malang juga sudah terbantukan dengan adanya SMARThealth.

Wari Iin pun mencontohkan apa yang telah dilakukan Kota Surabaya sehingga menjadi yang tertinggi dalam capaian SPM PTM di Provinsi Jawa Timur. Kepala Dinkes Kota Surabaya menyurati seluruh Kepala Puskesmas agar supaya setiap stafnya disuruh membantu input data sebanyak 5 setiap harinya.

Sehabis paparan ini, acara diisi ishoma dengan mempersilakan kaum pria untuk menunaikan ibadah salat Jumat. Pulang dari masjid, kaum pria pada menuju ke tempat hidangan makan siang disajikan, dan terus makan. 

Narasumber ketiga dari Seksi Promkes Dinkes Provinsi Jawa Timur

Banyaknya jumlah masakan sama dengan hari pertama pada Rakontek Gelombang 1, hanya saja untuk Rakontek Gelombang 2 ini menunya sedikit lain. Ada soto Betawi, steamed rice, nasi goreng kebuli, yaki ramen, kalian garlic sauce, ikan sambal matah, ayam bekakak, krengsengan daging, acar, sambal, saus tomat, saus cabe, krupuk udang, es tape ketan hijau, assorted slice fruit, assorted pudding, mineral water, mango juice, dan infused water.

Masuk lagi pada pukul 12.45 WIB dan diisi dengan penyampaian materi 3 oleh Citra Ervina Ahiyanasari, SKM dari Seksi Promkes Dinkes Provinsi Jawa Timur, dengan materi “Peran Serta Kader Kesehatan Pada Posyandu Prima.”

Selama dua hari ini, materi ini selalu mengundang pertanyaan dengan munculnya istilah Posyandu Prima yang konon akan menggantikan Ponkesdes yang telah ada terlebih dahulu. Kendati masih diujicobakan di Surabaya, telah disadari oleh Citra Ervina bahwa Posyandu Prima ini nanti akan menuai banyak pertanyaan. Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dan Gatot Sujono, S.St., M.Pd, keduanya dari Seksi PTM dan Keswa, bergantian menyiapkan microphone untuk peserta yang bertanya tersebut.

Ada 5 penanya yang menyoroti perihal Posyandu Prima, mulai dari strukturnya, pertanggungjawabannya, pola kerjanya, pembiayaannya, dan lain-lain. Oleh karenanya, selain memberikan materi ia juga mencatat segala masukan untuk disampaikan ke Kemenkes nantinya.

Peserta Rakontek Program PTM yang duduk di bagian tengah

Pukul 13.54 WIB staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners mendapat tugas untuk membacakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari Rakontek Program PTM dan Keswa untuk Puskesmas, yang disorotkan ke layar oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Candra Hernawan, S.Kom selaku operator LCD dalam rakontek ini.

Namun demikian, sebelum membacakan RTL, Nur Ani terlebih dahulu memberikan gambaran kepada peserta tentang apa saja yang telah dilakukan oleh Seksi PTM dan Keswa selama ini, yaitu Laporan Kegiatan Pertemuan Rakontek Program PTM dan Keswa Bidang P2P dengan lintas program yang ada di Dinkes di Hotel Grand Kanjuruhan pada Rabu (20/07/2022) yang menghasilkan sejumlah kesepakatan dalam program PTM, pengumuman pemenang lomba Hari Merdeka Agustus 2022 dalam rangka peningkatan capaian SPM Hipertensi di Kabupaten Malang, surat permohonan akses bridging ePuskesmas dengan aplikasi ASIK, kunjungan Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes ke Dinkes Kabupaten Malang pada 29-30 Agustus 2022, kunjungan DTO Kemenkes ke Ponkesdes Desa Kedok Kecamatan Turen untuk melihat penggunaan aplikasi eKader, Bimtek implementasi Pandu PTM ke Seksi PTN Dinkes Kabupaten Malang oleh Dirjen P2PTM Kemenkes pada 15 September 2022, Bimtek implementasi Pandu PTM ke Puskesmas Sumberpucung oleh Dirjen P2PTM Kemenkes pada 16 September 2022, serta rencana penambahan item di form skrining PTM ePuskesmas. Setelah itu, Nur Ani baru membacakan RTL Rakontek Puskesmas Program PTM.

Rangkaian acara Rakontek Program PTM dan Keswa ini yang berlangsung selama 2 hari ini ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM Keswa, mewakili Kabid P2P, pada pukul 14.19 WIB menjelang Ashar tiba. *** [300922

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 29 September 2022

Rakontek Program PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang 2022

Saat ini, Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh pola gaya hidup, meningkatnya status sosial ekonomi dan bertambahnya usia harapan hidup. Awalnya penyakit tersebut didominasi oleh penyakit menular, namun kini penyakit tidak menula (PTM) terus meningkat dan melampaui penyakit menular.

Prevalensi PTN di Indonesia berdasarkan Riskesda 2018, hipertensi usia >18 tahun (25,8%), penyakit jantung koroner (PJK) > 15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal ginjal kronik (7,69%), stroke (12,1%), asma (4,8%), PPOK (3,8%), kanker (3,6%), diabetes mellitus (3,0%), dan hypertyroid (0,4%).

Sedangkan, beberapa faktor risiko PTM seperti obesitas laki-laki (19,7%), obesitas perempuan (32,9%), obesitas sentral (31%), konsumsi tembakau (33,8%) dan kurang makan sayur maupun buah (93,5%).

Laporan SPM Kabupaten Malang (hingga Agustus 2022) menunjukkan bahwa, untuk capaian SPM usia produktif sebesar 37,35% atau 626.298 orang, capaian pelayanan penderita hipertensi sebanyak 26,05% atau 214.634 orang, dan capaian pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus sebesar 45,16% atau 18.984 orang.

Narasumber, peserta, dan panitia berpose bersama usai pembukaan Rakontek Program PTM Dinkes Kabupaten Malang

Dari data itu, memperlihatkan bahwa capaian SPM di Kabupaten Malang masih rendah, belum mencapai target 100%. Salah satu faktor penyebabnya, selain manajemen program yang belum mantap, belum sinerginya pencatatan dan pelaporan dari lintas program dan jejaring, masih rendahnya kedisiplinan dalam menginput hasil skrining pada ePuskesmas serta penatalaksanaan hipertensi dan diabetes mellitus.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes yang mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, untuk itu diperlukan upaya koordinasi lintas program di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang agar bersinergi dalam penyamaan persepsi dan pemahaman tentang program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), baik dalam standar pelayanan, pencatatan dan pelaporannya.

Sinergisitas itu mencakup Bidang Kesehatan Masyarakat (program Lansia, UKS, KIA dan Kespro), Bidang P2P (program GIF, UBM, IVA, TB-DM, Pandu PTM, Keswa, dan Napza). Kesemuanya itu tidak lain agar capaian target SPM maupun integrasi bisa terpenuhi sehingga muncul kesamaan pemahaman dalam upaya pencapaian SPM di bidang kesehatan dan capaian program.

Setelah memberikan sambutan, Kabid P2P berkenan membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teksnis (Rakontek) Program PTM dan Keswa dengan Lintas Program di Dinkes Kabupaten Malang tahun 2022.

Suasana pembukaan Rakontek Program PTM di Grand Miami Ballroom Lantai 7

Rakontek Program PTM dan Keswa ini diselenggarakan selama dua hari dari 29 hingga 30 September 2022 di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat, yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 01 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Rakontek ini melibatkan peserta dari lintas program pada Dinkes Kabupaten Malang dan Puskesmas se-Kabupaten Malang (39 Puskesmas). Rakontek Gelombang 1 pada Kamis (29/09/2022) menghadirkan peserta yang terdiri dari lintas program Dinkes (Kabid P2P, Sub Koordinator Substansi PTM Keswa, Sub Koordinator Substansi Yanprim, PP PTM, PP Promkes, PP Lansia,PP PSI PK Yankes, PP Farmasi, PP Pelayanan Rujukan, PP Kesga, PP Promkes, PP Jiwa, PP Gifu, dan sejumlah staf PTM lainnya), dan Puskesmas (Kepala Puskesmas, PJ PTM, PJ Promkes, dan PJ Lansia).

Hari pertama ini, yang dihadirkan 20 Puskesmas yakni Donomulyo, Kromengan, Pagak, Sumbermanjing Kulon, Bantur, Wonokerto, Gedangan, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Dampit, Pamotan, Tirtoyudo, Ampelgading, Poncokusumo, Wajak, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Ketawang, dan Pagelaran. 

Sedangkan, untuk gelombang 2 esok harinya akan dihadirkan 19 Puskesmas meliputi Kasembon, Ngantang, Pujon, Dau, Karangploso, Lawang, Ardirejo, Singosari, Pakis, Jabung, Tumpang, Tajinan, Pakisaji, Kepanjen, Kalipare, Sumberpucung, Ngajum, Wonosari, dan Wagir.

Dua narasumber dari Dinkes Provinsi Jatim menyimak paparan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Dalam rakontek gelombang 1 ini terdapat 3 narasumber. Narasumber 1 diisi oleh Sub Koordinator Substansi PTM Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Kebijakan, Renstra Capaian P2PTM Tahun 2022 di Kabupaten Malang.

Dalam penjelasannya, Paulus mengatakan bahwa capaian skrining usia 15 tahun ke atas (Januari-Agustus 2022) yang baru mencapai 35,64%. Hal ini tidak terlepas dari permasalahan program PTM di Dinkes dan Puskesmas.

Kemudian narasumber 2 berasal dari Seksi PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur, Wari Iin Dehasworo, SKM, dengan titel “Kebijakan, Strategi dan Monev Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.”

Pada kesempatan itu, Wari Iin menjelaskan bahwa Kabupaten Malang menjadi percontohan PTM Nasional. Sehingga, ia yakin bahwa Puskesmas sudah melakukan segala daya upaya, hanya sayangnya masih per program. “Coba kalau dikompilasi maka akan meningkat tajam”, terang Wari Iin.

Peserta Rakontek mendengarkan pemaparan narasumber

Lebih lanjut, Wari Iin juga memuji inovasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Ia yakin semua provinsi yang ada di Indonesia sudah ada Pandu PTM. Hanya saja kelebihan Kabupaten Malang karena memiliki keunggulan dengan inovasi SMARThealth, sementara di daerah lain belum ada. “Sistem pendataan luar biasa SMARThealth. Di SMARThealth lengkap dengan by name by address” kata Wari Iin.

Memasuki pemaparan materi 3, dilakukan peregangan otot dengan melakukan senam agar supaya peserta tidak tegang dan menjadi rilek lagi sehingga bisa mudah menyerap materi lagi. Setelah senam, baru narasumber 3 dari Seksi Promkes Dinkes Provinsi Jawa Timur, Citra Ervina Ahiyanasari, SKM memaparkan materi “Peran Serta Kader Kesehatan Pada Posyandu Prima.”

Pada paparan materi 3 ini terdapat banyak pertanyaan, karena munculnya istilah Posyandu Prima. Posyandu Prima ini saat ini sedang diuji coba di Surabaya. Kata Citra Ervina, keberadaan Posyandu Prima ini nanti akan menggantikan Ponkesdes. Giat Posyandu Prima itu nanti pelayanannya setiap hari.

Usai materi 3, acara akan dilanjutkan dengan rencana tindak lanjut dari rakontek ini, Namun di sela-sela itu, PP PTM Dinkes Kabupaten Malang Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners mengumumkan pemenang lomba Hari Merdeka Agustus 2022 dalam rangka peningkatan capaian SPM Hipertensi di Kabupaten Malang.

Peserta Rakontek menikmati hidangan makan siang di lobby Ballroom

Pemenangnya diumumkan ada 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Kromengan sebagai Puskesmas tertinggi Pertama dengan jumlah 320,1%, Puskesmas Pagak sebagai Puskesmas tertinggi Kedua dengan jumlah 266,7%, dan Puskesmas Bululawang sebagai Puskesmas tertinggi Ketiga dengan jumlah 239, 9%.

Setelah pengumuman pemenang, Nur Ani langsung meneruskan dengan membacakan rencana tindak lanjut dari rakontek Program PTM ini yang disepakati oleh peserta rakontek.

Acara rakontek Program PTM yang dimulai pada pukul 08.55 WIB ini, berakhir pada pukul 13.08 WIB. Penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam penutupan itu, Paulus mewakili dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta dari awal hingga akhir, dan berharap semua Puskesmas di Kabupaten Malang sudah bisa Pandu PTM dan UBM tahun depan.

Usai ditutup, peserta dipersilakan mencicipi hidangan makan siang yang telah disediakan oleh pihak hotel dengan aneka menu di lobby Grand Miami Ballroom.  Ada coto Makasar, steamed rice, nasi goreng seafood, mie goreng, kalian garlic sauce, ayam betutu, ikan saus tiga rasa, daging kecap, acar, sambal, saus tomat, saus sambal, kerupuk udang, es rujak gobet, assorted slice fruit, assoreted pudding, mineral water, infused water, dan pineapple juice. *** [290922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog