Tampilkan postingan dengan label GACD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GACD. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 November 2023

Pelatihan Kader SMARThealth di Wilayah Kerja Puskesmas Ngajum

Puskesmas Ngajum menyelengggarakan pelatihan kader SMARThealth di wilayah kerjanya pada Selasa (07/11) bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dukuh Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Pelatihan kader ini diikuti oleh 9 desa yang ada di Kecamatan Ngajum, yaitu Balesari, Babadan, Maguan, Kesamben, Kranggan, Banjarsari, Ngasem, Palaan dan Ngajum. Setiap desa mnegirimkan masing-masing 5 orang kader kesehatan ditambah 1 orang perawat desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth ini.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini dimulai pada pukul 09.02 WIB usai rombongan dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Kristina Dewi, A.Md.Keb, dan Candra Hernawan, S.Kom ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) memasuki ruang pertemuan.

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kapus Ngajum dan Dinkes Kabupaten Malang

Mula-mula Master of Ceremony (MC) Masfu Lailiyah, A.Md.Kep (perawat Desa Maguan) mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dan kemudian membacakan susunan acara terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan doa agar dalam pelatihan ini diberikan kemudahan dan kelancaran.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh seorang dirijen Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep (perawat Desa Palaan) dengan birama 4/4, yaitu birama terdapat 4 ketukan.

Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili olef staf PTM Nur Ani Sahara. Dalam sambutannya, Nur Ani mengatakan bahwa setiap tahun PTM mengalami peningkatan. “Skrining PTM kalau dikerjakan tenaga kesehatan saja tidak bakal nutut (terkejar),” tegas Nur Ani. “Oleh karena itu, kader kesehatan di desa diberdayakan untuk bisa membantu dalam melakukan skrining PTM.”

Sambutan dan pembukaan pelatihan kader SMARThealth oleh Kapus Ngajum

Senada dengan Nur Ani, Kepala Puskesmas (Kapus) Ngajum dr. Maritha Devi dalam sambutan berikutnya juga menegaskan bahwa kehadiran kader kesehatan dalam mengikuti pelatihan ini sebagai jawaban dalam melakukan pemberdayaan kader kesehatan agar mengalami peningkatan kapasitas dan kemudian mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM di desanya masing-masing.

Usai dibuka secara resmi oleh Kapus Ngajum, acara langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi yang  berjudul Posbindu SMARThealth oleh Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengawali dengan mengabsen peserta pelatihan beserta perawat desanya.

Lalu, ia memotivasi kader dengan memberikan gambaran perihal kader prima di mana kader kesehatan nantinya tidak terkotak-kotak seperti sekarang (Balita, Posbindu, dan Lansia), tapi kader kesehatan nantinya harus memiliki 25 ketangkasan yang harus dikuasai.

Peserta pelatihan kader SMARThealth dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Ngajum

Di antara ketangkasan tersebut termasuk dalam peningkatan kapasitasnya melalui pelatihan kader SMARThealth ini. Setelah itu, Nur Ani memutarkan video mengenai mewujudkan kampuk cerdik sehat jantung melalui SMARThealth.

Setelah itu, barulah Nur Ani menjelaskan tentang Posbindu SMARThealth, mulai dari filosofinya, prakteknya sampai dengan evaluasinya dalam laporan capaian skrining faktor risiko PTM per puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Pukul 11.35 WIB kader kesehatan dari 9 desa yang mengikuti pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini melakukan praktek skrining faktor risiko PTM yang praktek pengukurannya dibimbing oleh tenaga kesehatan desa yang mendampinginya.

Perawat desa mengajari cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Mereka berlatih melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek itu, mereka menggunakan SMARThealth Kit yang telah dibagikan. 

Ada Remedi Latex Examinatio Gloves Powder Free Non Sterile (sarung tangan latex tidak bertepung – non steril), alcohol swab, dan tempat pembuangan barang medis habis pakai (BMHP). Kemudian alat untuk pengukuran antropometri yang dipakai adalah Stature Meter GEA Medical SH2A (pengukur tinggi badan), General Care Measuring Tape 150 cm (pengukur lingkar perut), dan timbangan manual.

Sedangkan, untuk mengukur tekanan darah ada Forsch Digital Blood Pressure Monitor Model FTM-1 Arm Style, dan GE100 For self-testing buatan Bionime Corporation untuk mengecek kadar gula darah atau glucose levels.

Di sela-sela itu, rombongan Dinkes menjumpai masih ada kader kesehatan belum benar dalam melakukan pengukuran, maka Kristina Dewi, A.Md Keb, salah seorang dari rombongan Dinkes yang juga sekaligus pembina SMARThealth di lingkungan Puskesmas Ngajum memberikan contoh mengenai cara pengukuran yang benar.

Penggunaan aplikasi eKader dalam input data hasil skrining faktor risiko PTM

Selesai praktek, acara diteruskan dengan penjelasan Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader sebagai bentuk pelaporan kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth nantinya. Penjelasan ini dipandu oleh seorang staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, dan hasil praktek tadi dijadikan bahan untuk melakukan input data ke dalam aplikasi eKader.

Pukul 13.00 WIB Nur Ani kembali mengisi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini. Dalam kesempatan itu, Nur Ani meminta salah seorang perwakilan kader dari 9 desa untuk memaparkan RTL yang akan dilakukan sepulang dari pelatihan ini nantinya. Hal ini agar supaya mendapat gambaran ke depannya dan sekaligus serapan materi yang diajarkannya.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini berakhir pada pukul 13.21 WIB. Rombongan Sub Substansi Dinkes Kabupaten Malang pun kemudian berpamitan untuk kembali ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang lagi. *** [071123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 18 Oktober 2023

Puskesmas Pagak Adakan Sosialisasi PPN dan Pelatihan Kader SMARThealth

Hari ini, Rabu (18/10), Puskesmas Pagak mengadakan pertemuan kader yang diisi dengan sosialisasi program prioritas nasional (PPN) dan pelatihan kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pagak yang beralamatkan di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Krajan RT 05 RW 02 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Pertemuan kader ini diikuti oleh kader kesehatan dari empat desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak, yakni Gampingan, Sumberejo, Pagak, dan Tlogorejo. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan, ditambah dengan tenaga kesehatan (nakes) dari desanya masing-masing.

Peserta pertemuan dan pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kepala Puskesmas Pagak

Dalam pertemuan kader ini, Puskesmas Pagak menghadirkan personil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk memberikan pelatihan SMARThealth bagi kader dari empat desa tersebut. Personil Dinkes Kabupaten Malang, terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP, dan seorang perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pertemuan kader ini dimulai pada pukul 08.46 WIB dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirigen Sri Hidayati, A.Md.Kep, seorang perawat Ponkesdes Gampingan.

Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GERMAS dipandu oleh dirigen

Setelah itu, Master of Ceremony (MC) Findi Dwi Hartika, A.Md. Ak dari Sistem Informasi Puskesmas Pagak, mengucapkan selamat datang dan membacakan susunan acara dalam pertemuan kader ini dan diteruskan dengan memandu doa menurut keyakinannya masing-masing.

Pukul 08.51 WIB, acara diisi dengan pemaparan materi dari dr. Septian Iqbal Mirzawom, seorang dokter fungsional dan sekaligus penanggung jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium Puskesmas Pagak.

Dokter fungsional Puskesmas Pagak berikan materi Program Prioritas Nasional (PPN)

Dalam materinya yang berjudul Program Prioritas Nasional, dr. Iqbal menjelaskan bahwa ada sepuluh penyebab kematian utama (semua umur) sample registration system (SRS) Indonesia, yakni stroke, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, tuberculosis paru, hipertensi dengan komplikasi, PPOK, penyalit hati, kecelakaan lalu lintas, pneumonia, dan diare maupun penyakit infeksi saluran penceranaan lain.

Penyebab kematian seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus yang mewakili PTM dengan risiko kematian terbanyak ini menyebabkan Dinkes Kabupaten Malang mengalokasikan alat-alat kesehatan yang tidak sedikit anggaran untuk melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang berumur 15 tahun ke atas, dan sekaligus memberikan pelatihan kepada kader kesehatan agar bisa membantu nakes untuk melakukan skrining tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi Posbindu SMARThealth

Usai materi dari dr. Iqbal, acara berikutnya adalah pemaparan materi Posbindu SMARThealth yang disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang bertanggung jawab terhadap program SMARThealth.

Pada kesempatan itu, Nur Ani menguraikan perihal program SMARThealth di Kabupaten Malang. Dalam transisi epidemiologi, Indonesia seperti negara lainnya mengalami peningkatan PTM di tengah belum teratasinya penyakit menular, sehingga beban ganda pemerintah sering menguras keuangan negara.

Salah seorang perawat desa berikan contoh cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Oleh karena itu, seiring semakin meningkatnya kasus-kasus PTM maka pemerintah berupaya membuat PPN yang umumnya menyangkut masalah PTM. “Kalau PPN dibebankan kepada perawat desa, tentu tidak akan tercapai. Oleh karena itu, perlu ada pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan kader kesehatan dalam program SMARThealth,” jelas Nur Ani dihadapan para kader.

Setelah pemaparan materi dan memompa semangat kader dari Nur Ani, acara langsung dilanjutkan dengan praktek pengukuran kesehatan. Dalam praktek ini, perawat desanya masing-masing diberi tugas untuk mendampingi kadernya dalam melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi penggunaan aplikasi eKader

Pada praktek ini, rombongan dari Dinkes Kabupaten Malang akan berkeliling setiap meja untuk memastikan yang diajarkan oleh perawat itu bisa dimengerti oleh kader, dan pengukuran maupun pengecekannya dilakukan dengan benar.

Selesai praktek, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, seorang staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pada kesempatan itu, Candra mengajarkan bagaimana melakukan instal hingga input data dengan benar dengan menggunakan handphone milik kader masing-masing yang telah diinstal dengan aplikasi eKader.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Pukul 11.52 WIB, Nur Ani memandu untuk rencana tindak lanjut (RTL) setelah pelatihan kader hari ini. Umumnya mereka akan segera berkoordinasi dengan kader kesehatan yang lainnya, dan awal depan sudah mulai action dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan aplikasi eKader.

Acara pertemuan kader yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pagak ini berakhir pada pukul 12.05 WIB, dan kemudian seluruh peserta pertemuan kader melakukan foto bareng-bareng bersama Kepala Puskesmas Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. *** [181023]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 06 Oktober 2023

Giat Posbindu PTM Desa Sepanjang Dalam Siraman Rohani Maulid Nabi

Usai Jumatan, Masjid Ahmad Noor yang terletak di tikungan Kaliori Desa Sepanjang kembali ramai. Tiga orang anggota Banser telah mengatur arus lalu lintas di sekitar tikungan masjid tersebut. Hari ini, Jumat (06/10), Muslimat NU Ranting Desa Sepanjang mengadakan peringatan Maulid Nabi.

Peringatan Maulid Nabi yang diikuti ratusan orang lebih itu berasal dari Fatayat NU, Muslimat NU dan NU Care LAZIZNU. Kesempatan ini juga dipergunakan oleh NU Care LAZIZNU menggandeng kader kesehatan dan petugas kesehatan Desa Sepanjang serta Puskesmas Gondanglegi untuk melakukan pemeriksaan berupa skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di kalangan jamaah tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan visi misi “NU-Care LAZIZNU Memberdayakan Umat Mendukung Masyarakat Sehat Yang Mandiri”. Kegiatan ini sudah tak terhitung jumlahnya sebagai wujud koloborasi yang elok antara NU-Care LAZIZNU dengan kader kesehatan maupun petugas kesehatan setempat.

Kader kesehatan berpose bersama NU-Care LAZIZNU dan perawat

Acara Posbindu PTM yang digelar dalam peringatan Maulid Nabi di halaman Masjid Ahmad Noor ini dimulai pada pukul 13.30 WIB. Lokasinya di serambi di bawah Gedung Madrasah Diniyah Ahmad Noor.

Jamaah yang hadir, baik dari Fatayat, Muslimat maupun NU-Care LAZIZNU dihimbau melakukan skrining PTM terlebih dahulu sebelum acara peringatan Maulid Nabi dimulai. Antusiasme jamaah di Desa Sepanjang kian hari kian meningkat.

Ada enam kader kesehatan yang bertugas dalam membantu perawat Desa Sepanjang dalam melaksanakan giat Pobindu PTM, yang terdiri dari empat kader SMARThealth (Usfatul Ulumiyah, Istinah, Masito, dan Eny Yuliati), seorang kader Posyandu Balita (Erni Widayanti), dan kader Posyandu Lansia (Humairoh).

Kader kesehatan tersebut melakukan tugas mulai dari pendaftaran, pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol maupn asam urat.

Posbindu PTM Desa Sepanjang di serambi bawah Gedung Madrasah Diniyah di halaman Masjid Ahmad Noor Desa Sepanjang

Kemudian di bangku konsultasi dan edukasi kesehatan terlihat dua perawat, yaitu perawat Desa Sepanjang Istuning Nur Chourunnisa, A.Md.Kep dan pemegang program PTM Puskesmas Gondanglegi Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep.

Banyak manfaat yang bisa diambil dari kolaborasi elok antara NU-Care LAZIZNU Ranting Desa Sepanjang dan kader kesehatan maupun petugas kesehatan Desa Sepanjang. Tidak hanya melulu berfokus pada skrining faktor risiko PTM yang notabene kesehatan fisik, namun juga mereka mendapatkan siraman rohani dalam Maulid Nabi oleh Gus Shofiyulloh, pengasuh Pondok Pesantren Shirotul Fugaha Desa Sepanjang.

Sebelum memberikan siraman rohani di Masjid Ahmad Noor yang berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Gus Shofi panggilan akrabnya, juga berkenan mengikuti skrining faktor risiko PTM dari awal hingga konsultasi dengan petugas kesehatan. Sebuah teladan yang nyata dan berguna!

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang yang berkolaborasi dengan NU-Care LAZIZNU Ranting Sepanjang

Acara Posbindu PTM Desa Sepanjang berakhir pada pukul 16.28 WIB. Sebelum pulang, kader kesehatan, perawat, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang ikut menyaksikan jalannya kegiatan tersebut dipersilakan oleh pengurus Muslimat NU Ranting Desa Sepanjang untuk mencicipi hidangan yang telah disiapkan.

Ada nasi putih, ayam goreng, sambal goreng kentang dan ati, sambal goreng tahu dan kacang panjang (berkuah), bihun goreng, botok (tahu tempe, luntas, dan sembukan), telur dadar, tahu goreng bulat, tempe mendol, dan sambal. Sedangkan, buahnya yang berada di meja sisi baratnya terhidang anggur warna cokelat, jeruk keprok, semangka, dan melon.

Dalam giat Posbindu PTM tersebut berhasil terperiksa sejumlah 67 orang, dengan rincian 4 laki-laki dan 63 perempuan. Kemudian setelah rekapitulasi dilakukan foto bersama antara NU-Care LAZIZNU, kader kesehatan, dan petugas kesehatan. *** [061023]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 12 September 2023

Lima Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Lima desa, yakni Bantur, Wonorejo, Srigonco, Sumberbening, dan Bandungrejo, mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2  Puskesmas Bantur yang beralamatkan di Jalan Raya Bantur No. 2203 Dusun Krajan RT 38 RW 08 Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Selasa (12/09).

Sedianya agenda pelatihan untuk Puskesmas Bantur ini terjadwalkan pada tahun 2024, namun karena semangat tenaga kesehatan (nakes) dan Kepala Puskesmas (Kapus) Bantur, agendanya diajukan di tahun 2023. Mereka berusaha mengalokasikan dana untuk pelatihan di tahun 2023 ini. Hal ini selaras dengan motto Puskesmas Bantur yang senantiasa digelorakan: “Pengabdianku Ibadahku.”

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama

Pelatihan ini diikuti lima orang kader kesehatan terpilih dari masing-masing desa tersebut. Setiap desa mengirimkan lima orang kader untuk mengikuti pelatihan ini ditambah dengan perawat desa yang mendampinginya. Jadi, jumlahnya ada 30 orang yang terdiri dari 25 orang kader kesehatan dan lima tenaga kesehatan desa.

Dalam pelatihan tersebut tampak hadir rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui lima staf PTM dan Keswa, yang terdiri atas Nur Ani Sahar, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dan Ulinati, S.IP, serta ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara ini dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen Retno Denik Irawati, A.Md.Kep, seorang perawat Desa Bantur. Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara diisi dengan pembacaan susunan acara oleh Master of Ceremony (MC) Asih Rahmawati, A.Md.Kep, perawat Desa Sumberbening, dan diteruskan dengan doa.

Sambutan Dinkes dalam pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Usai doa, acara berikutnya adalah sambutan dari Kapus Bantur Soebagijono, S.Kep.Ners., M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kapus Bantur mengatakan bahwa capaian PTM masih jauh dari harapan. Kendati SPM hipertensi Puskesmas Bantur sudah masuk 5 besar dan diabetes masih berada di tengah-tengah, namun karena pencegahan hipertensi dan diabetes menjadi prioritas, maka perlu diupayakan peningkatan. 

Di antaranya melalui program SMARThealth sebagai layanan kesehatan terpadu. Oleh karena itu, pelatihan kader kesehatan dalam SMARThealth ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan PTM.

Selesai sambutan Kapus Bantur, acara disambung dengan sambutan dari staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengajak kader-kader kesehatan untuk mengikuti pelatihan ini sampai selesai agar supaya nanti benar-benar memiliki ketrampilan skrining PTM yang ujung-ujungnya bisa membantu tugas nakes desa.

Dokter fungsionalis Puskesmas Bantur berikan wawasan tentang PTM

Pukul 08.57 WIB acara diisi dengan pemaparan materi dari dokter fungsional Puskesmas Bantur, dr. Nevy Lucia Candra Dewi, dengan mengambil judul “Penyakit Tidak Menular (PTM)”. Materi dr. Nevy ini untuk memberikan wawasan konsep mengenai PTM yang nantinya berguna dalam menjalani sebagai kader SMARThealth usai mendapatkan pelatihan hari ini.

Sebelum memasuki materi kedua dari Dinkes Kabupaten Malang, acara diisi dengan foto bersama antara seluruh peserta pelatihan dengan Kapus Bantur bersama rombongan Dinkes di Ruang Pertemuan tersebut.

Usai itu, staf PTM Nur Ani Sahara memberikan materi Posbindu SMARThealth. Ia memutarkan video terlebih dahulu mengenai mewujudkan kampung CERDIK Sehat Jantung melalui SMARThealth Sijaritung, yang berisi apa yang harus dilakukan oleh seorang kader SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth yang diikuti dari lima desa

Selesai video, barulah menginjak materi. Menurut Nur Ani Sahara, semua negara pusing. Penyakit menular masih ada, terus ketambahan PTM yang tak kalah banyaknya. Transisi demografis-epidemiologis menyebabkan Determinant of Health harus mengantisipasi daily lost dan productivity lost yang mengemuka akibat hal tersebut.

Salah satunya pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan pelatihan SMARThealth agar mampu membantu nakes desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan dibantu aplikasi SMARThealth berbasis android.

Di sela-sela materi, diselipi dengan acara senam peregangan agar supaya peserta pelatihan tidak tegang dan menjadi rileks kembali. Senam dipandu oleh nakes yang ada di Puskesmas Bantur dengan bantuan video yang disorotkan ke layar besar.

Praktek kader dalam melakukan skrining PTM, baik pengukuran kesehatan maupun penggunaan aplikasi SMARThealth

Setelah kendor, acara dilanjutkan dengan penuntasan materi Posbindu SMARThealth dari Nur Ani Sahara, dan setelahnya peserta pelatihan langsung melakukan praktek dengan didampingi oleh nakes mereka masing-masing.

Kemudian diteruskan dengan belajar penggunaan aplikasi SMARThealth yang dipandu oleh Candra Hernawan, yang dibantu oleh personil dalam rombongan Dinkes Kabupaten Malang hingga peserta mengerti betul.

Acara Pelatihan Kader SMARThealth bagi kader-kader kesehatan terpilih di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Bantur di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bantur ini selesai pada pukul 12.25 WIB. *** [120923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Juli 2023

Malam Hari, Kader Kepanjen Lakukan Skrining PTM Di Pinggir Kali Molek

Pertemuan rutin PKK RT 05 RW 05 Kepanjen yang berlangsung di Aurora Accessories: Let The Shopping Begin pada malam hari ini, dimanfaatkan oleh kader kesehatan untuk melakukan skrining PTM, utamanya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Lima orang kader kesehatan berguyup di tempat pertemuan yang berada di Jalan Lawu No. 62 Sukun RT 05 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Sunarmi Warto Dewo (kader SMARThealth), Minarsih (kader SIMPLI), Lailatul Lamidah (kader Posyandu Lansia), dan Lilik Yuriah (kader Posyandu Balita).

Suasana skrining PTM di malam hari di pinggir Kali Molek Kepanjen

Dengan bermodalkan dua meja dan beberapa kursi, kelima kader berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM. Pendaftaran dan pencatatan dilakukan oleh Lailatul Lamidah, pengukuran tinggi badan oleh Lilik Yuriah, penimbangan badan dan pengukuran lingkar perut ditangani oleh Minarsih. Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan Agustin Shintowati, dan pengecekan kadar gula darah dilaksanakan oleh Sunarmi Warto Dewo.

Anggota PKK yang mengadakan pertemuan itu diskrining oleh kader kesehatan yang sesekali terdengar suara aliran Kali Molek yang berada di depannya. Kebanyakan mereka sebelum memasuki ruangan melakukan pemeriksaan kesehatan, sisanya diskrining usai pertemuan selesai. Selain itu, ada suami maupun anak laki-lakinya yang rumahnya tak jauh dari lokasi pertemuan, juga ikut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Skrining yang dimulai pada pukul 18.00 WIB itu juga dihadiri oleh seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan di lingkungan RT 05 RW 05 Kepanjen yang berjarak sekitar 210 meter dari Pemakaman China di Kepanjen.

Kader SMARThealth berikan edukasi mengenai perlunya skrining faktor risiko PTM secara rutin dalam Pertemuan PKK RT 05 RW 05 Kepanjen

Di sela-sela acara pertemuan PKK, kader SMARThealth Agustin Shintowati berkesempatan memberikan edukasi terkait perlunya skrining PTM terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas, yang d dalamnya juga terdapat orang lanjut usia (lansia).

Pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM itu berlangsung selama 1 jam 46 menit. Dalam pemeriksaan tersebut berhasil terskrining warga sebanyak 36 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 32 perempuan. *** [030723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Juni 2023

Giat Posbindu PTM Luar Gedung Kader SMARThealth Kalirejo

Kalirejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Berdasarkan Kecamatan Kalipare Dalam Angka 2021 (Kalipare Sub District In Figures) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, disebutkan bahwa desa Kalirejo memiliki lahan seluas 1.509 hektar.

Dengan luas tersebut, desa Kalirejo menempati urutan terluas ketiga setelah desa Sukowilangun dan desa Kaliasri, dengan persentase 13,40% terhadap luas Kecamatan Kalipare yang berjumlah 9 desa tersebut.

Desa Kalirejo terdiri dari dua dusun, yaitu Darungan dan Krajan. Saat musim kemarau, desa Kalirejo terkenal sebagai desa paling sulit air di Kecamatan Kalipare, terutama dusun Darungan. Sebab saat kemarau tiba, mereka harus mengambil air di sumber yang jaraknya mencapai  5 kilometer.

Pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan pembinaan terhadap nakes dan kader sambil mencicipi jenang mutiara di ruang tamu Pustu Kalirejo

Dikutip dari laman Jatim Network (Jumat, 19 Mei 2023), desa Kalirejo merupakan desa tersepi yang ada di Kecamatan Kalipare, di mana jumlah penduduk desa tersebut menurut data BPS tahun 2022 hanya sebanyak 4.337 jiwa.

Meskipun demikian, sesungguhnya desa Kalirejo ini tidak tergolong desa yang terisolir. Letak geografisnya yang berbatasan dengan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, menguntungkan bagi mobilitas masyarakat yang ada di desa Kalirejo.

Sekadar tahu saja, jarak dari desa Kalirejo menuju ke Puskesmas Kalipare (Kabupaten Malang) sekitar 15,1 kilometer, sedangkan menuju ke Puskesmas Kesamben (Blitar) berjarak 5.9 kilometer. Kalau mau ke Rumah Sakit (RS) Wava Husada Kesamben malah lebih dekat lagi, yaitu sekitar 4,9 kilometer. Atau mau lebih dekat lagi, masyarakat bisa akses ke pelayanan praktek dokter umum di Dusun Sanggrahan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer.

Semasa Hindia Belanda dulu sebenarnya desa Kalirejo merupakan desa yang ramai karena di desa ini hadir beberapa perusahaan gamping yang cukup besar. Selain itu, desa Kalirejo memiliki potensi batu marmer merahnya yang cukup diminati perusahaan pembuatan marmer di Kabupaten Tulungagung.

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah pertama di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Ceritera ini diperoleh, ketika pensiunan staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) berkunjung ke desa tersebut dalam rangka melihat dari dekat giat Posbindu PTM Luar Gedung yang dilakukan oleh dua kader SMARThealth desa setempat, yaitu Ririh Rihnawati dan Ulfia Santa.

Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB tersebut tiba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kalirejo yang berjarak 32 kilometer dari Kepanjen sesuai spidometer motor REVO pada pukul 09.10 WIB. Di Pustu yang berada di Jalan Raya Kalirejo, kedua orang tersebut diterima oleh Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep (Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare), Yenni Dwi Apriliyanti, A.Md.Kep (Perawat Pustu Kalirejo), Lato’ifah, A.Md.Keb (Bidan Pustu Kalirejo), dan kedua kader SMARThealth desa Kalirejo (Ririh Rihnawati dan Ulfia Santa) yang berseragam pink.

Di ruang tamu Pustu, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB dipersilakan menikmati jenang mutiara yang telah disiapkan oleh perawat Yenni. Selain itu, di meja tamu juga terlihat keripik singkong dan mbothe (talas) rebus.

Setelah itu dilakukan pembinaan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan dan kader SMARThealth yang ada terkait dengan program SMARThealth. Ternyata dari hasil catatan kunjungan anggota Tim SMARThealth UB yang seringkali ikut turun lapangan, kader SMARThealth di sini telah membukukan data sasaran by name by address, termasuk NIK dan BPJS (bagi memiliki) yang diklaster per RT. Luar biasa!

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah kedua di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Jauh hari sebelum kader turun lapangan, mereka telah berkoordinasi dengan Ketua RT setempat untuk menyalin anggota masyarakat berdasarkan KK. Sehingga data sasarannya bersifat riil, bukan hasil perkiraan. Setiap yang dikunjungi akan diberi keterangan, sehingga tidak dobel.

Selain itu dengan membuat data sasaran secara faktual yang diverifikasi oleh Ketua RT, sesungguhnya juga memudahkan kader maupun tenaga kesehatan (nakes) dalam memberikan layanan pemeriksaan kepada warga. Misalnya yang kelupaan membawa KTP tidak harus pulang lagi, tetapi kader atau nakes tinggal melihat klaster data sasarannya maka di situ sudah ada nomor KTP.

Usai pembinaan, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB diajak berkeliling untuk melihat giat Posbindu PTM Luar Gedung. Yang dimaksud dengan giat Posbindu Luar Gedung itu adalah giat Posbindu PTM yang tidak dilakukan di tempat yang telah ditentukan setiap bulannya tapi mengunjungi langsung warga dari rumah ke rumah. Gampangnya disebut door to door.

Mula-mula diajak ke rumah salah seorang warga yang telah 10 tahun terkena stroke namun dia rutin periksa ke salah seorang dokter di Kesamben. Tidak hanya yang terkena stroke saja, namun istrinya juga dilakukan skrining faktor risiko PTM oleh kader bersama perawat Yenni.

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah ketiga di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Selesai dari situ, kader dan perawat pindah ke depannya. Rumah warga yang dikunjungi itu tidak bisa berjalan, dan rumahnya menurun dari jalan aspal desa, dekat kebun jati. Di situ ada dua orang diskrining.

Dari situ, kader dan perawat bergeser ke selatannya, menyasar seorang yang lagi membersihkan singkong untuk dijemur sebagai bahan membuat tiwul. Meminjam terasnya, ibu itu pun diperiksa oleh kader bersama perawat sambil diberikan edukasi kesehatan.

Setelah itu, giat skrining berhenti karena sudah saatnya istirahat siang, dan akan dilanjutkan sore harinya oleh kader tersebut. Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB ikut menuju ke Pustu lagi dan selang sesaat kemudian berpamitan.

Pulangnya ternyata diiringi hingga Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, untuk lewat Jalan Blitar-Kepanjen, dan diajak singgah dulu di Warung Bebek dan Ayam Kampung Goreng “Flamboyan” yang terletak di sebelah utara Musholla Suharjoko, yang lokasinya tak jauh dari Padepokan Eyang Djoego. *** [240623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Juni 2023

Dibel Bu RT, Dua Kader SMARThealth Kepanjen Meluncur Ke Pertemuan Pemilihan Ketua RT 01 RW 01

Skrining PTM oleh kader SMARThealth di Gang I Banurejo di sela-sela pemilihan Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kepanjen di malam hari

Selang dua jam lima puluh menit dari skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dalam pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 Kepanjen, kader SMARThealth mendapat telepon dari istri Ketua RT 01 RW 01 atau akrab di sapa dengan Bu RT.

Bu RT meminta kader SMARThealth untuk datang ke rumahnya karena kebetulan malam ini, Ahad (18/06), ada pemilihan Ketua RT baru. Karena mendadak, akhirnya hanya dua kader yang bisa berangkat ke sana, yaitu Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani.

Tiba di lokasi, yaitu Gang I Banurejo atau belakang Apotek Mustadjab pada pukul 20.10 WIB. Begitu sampai dua kader SMARThealth langsung melakukan skrining dan sekaligus pemeriksaan. Sementara itu, seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi bercengkerama dengan bapak-bapak yang hadir di situ.

Pada kesempatan itu, sesekali anggota Tim SMARThealth UB bertanya kepada Ketua RT lama yang terpilih kembali, Handi Suharto. Menurut Ketua RT 01 RW 01, jumlah rumah di lingkungannya ada sekitar 50-an. Namun setiap rumah terkadang bisa terdapat 2 KK atau lebih. Jadi, lingkungannya tergolong jejel riyel, rumahnya saling berhimpitan yang ada di tengah gangnya.

Pada pemeriksaan itu, ibu-ibu mengantre terlebih dahulu. Baru kemudian diikuti oleh bapak-bapaknya. Yang bikin gayeng, dalam pemeriksaan itu selain terhidang sejumlah snack juga full music. Yang hadir, utamanya ibu-ibu, pada unjuk boleh dalam melantunkan tembang-tembang lawas.

Serasa tak mau kalah dengan ibu-ibu, Ketua RT pun menyumbangkan suaranya dengan lagu Pantun Janda yang lagi viral di Tik Tok. Sontak yang hadir pun ikut bertepuk tangan, bahkan Bu RT pun berjoget di dekat Ketua RT:


kuda yang mana kuda yang mana tuan senangi

kuda yang putih kuda yang putih di dalam kandang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

naik sepeda naik sepeda mati lampunya

jalan terus jalan terus lambat sampenya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

bagaimana bagaimana menggoreng lada

ambil minyaknya ambil minyaknya tuang tuangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

kampung krukut kampung krukut dipinggir kali

anak cina anak cina dan kawan kawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

kucing kurus kucing kurus mandi dipapan

papan dibawa papan dibawa dari marunda

adan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda

badan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda.


Durasi lagu Pantun Janda cukup lama ketimbang lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu. Namun karena lirik lagunya yang lucu, dua kader SMARThealth Kepanjen sampai tak terasa sudah habis orang yang akan diskrining lagi. Selesai lagu Pantun Janda, selesai pula pemeriksaan oleh kader.

Selama 50 menit itu, dua kader SMARThealth berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular dan penyakit pemburuh darah lainnya, sebanyak 22 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 15 perempuan. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Juni 2023

Kader SMARThealth Kepanjen Lakukan Kegiatan Posbindu PTM Luar Gedung

Sejumlah kader kesehatan Kelurahan Kepanjen, yang terdiri dari dua orang kader SMARThealth, dua orang kader SIMPLI, dan seorang kader Posyandu Lansia, melakukan kegiatan Posbindu PTM di luar gedung pada Jumat sore (16/06).

Yang dimaksud dengan kegiatan Posbindu PTM di luar gedung itu adalah kegiatan yang tidak dilakukan di gedung Posbindu/Posyandu, seperti pada Ahad pertama setiap bulannya. Kegiatan Posbindu PTM Luar Gedung mengacu kepada kegiatan Posbindu PTM yang dilakukan door to door, atau mendatangi setiap ada kumpulan warga.

Kader melakukan skrining faktor risiko PTM di ruang tamu depan

Lima kader tersebut terlihat berada di Jalan Banurejo A untuk berpadu dengan kegiatan Pertemuan Rutin PKK RT 03 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Di rumah Ibu Azizah yang bernomor 46 itu, lima kader melakukan skrining faktor risiko PTM dengan menyatu dalam pertemuan PKK tersebut.

Lima kader yang tampak bersemangat itu terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Nanik Triyudhani (kader SMARThealth), Indri Astutik (kader SIMPLI), Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. (kader SIMPLI), dan Edi Hartutik (kader Posyandu Lansia).

Tujuan mereka mengadakan kegiatan Posbindu PTM di luar gedung untuk menjalankan amanah mengelola strip gula darah yang diberikan kepada kader untuk melakukan skrining faktor risiko PTM dengan laporan by name by address.

Kader SMARThealth melakukan edukasi dan promosi mengenai keberadaan dan kegiatan Posbindu PTM yang cukup aktif setiap bulannya serta mengajak anggota PKK RT 03 RW 01 untuk berpartisipasi

Pengalaman mereka yang pernah menorehkan skrining di atas 93% itu dijadikan pengalaman. Jika hanya mengandalkan pada kegiatan Posbindu PTM di dalam gedung sampai kapan pun tidak akan tercapai. Oleh karena itu, mereka punya krenteg (keinginan yang kuat) untuk menyasar warga yang jarang menghadiri kegiatan Posbindu PTM di dalam gedung.

Kelima kader telah siap di rumah ibu Azizah pada pukul 16.00 WIB untuk memulai skrining meski acara pertemuan PKK belum dimulai. Pada saat melakukan skrining, kader Indri Astutik merasa tidak enak badan (sakit) dan terus izin pulang pada pukul 16.20 WIB. Ketika keluar rumah ibu Azizah, kader Indri Astutik berjumpa dengan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang memang akan bertandang melihat kegiatan yang dilakukan para kader tersebut.

Akhirnya, empat kader tetap melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap kader PKK RT 03 RW 01 yang sedang melakukan pertemuan itu. Satu per satu secara bergantian, kader PKK ikut skrining faktor risiko PTM. Namun dari sekian yang datang ada juga yang terlihat tidak mau.

Kader SMARThealth mengukur tekanan darah dan hasilnya langsung dicatat untuk nanti dientri di ePuskesmas

Di sela-sela pemeriksaan tersebut, kader kesehatan mendapat kesempatan untuk menyampaikan sesuatu dihadapan kader PKK RT 03 RW 01. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh kader SMARThealth Agustin untuk memberikan edukasi dan sekaligus promosi tentang keberadaan Posbindu PTM yang bergiat rutin setiap bulannya dan dalam giat itu dihadiri tenaga kesehatan untuk berkonsultasi.

Skrining yang dilakukan oleh keempat kader tersebut berakhir pada pukul 16.59 WIB, dan berhasil melakukan skrining sejumlah 30 orang baru. Kebetulan yang terskrining adalah wanita semua, karena memang yang disasar hari ini adalah anggota PKK RT 03 RW 01 Kelurahan Kepanjen.

Saat pulang sesampainya di pojokan Pasar Kepanjen, kader berjumpa dengan Ketua RT 02 RW 01. Omong punya omong, akhirnya diagendakan untuk skrining di RT tersebut besok pada tanggal 18 Juni 2023 saat ada kumpulan juga. *** [160623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Juni 2023

Puskesmas Ardimulyo Berdayakan Kader Dalam Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Dengan SMARThealth

Begitu tiba di Puskesmas Ardimulyo, Singosari, pada pukul 09.33 WIB, rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang disambut oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Ardimulyo beserta pemegang program PTM dan 8 perawat desa.

Hari ini, Rabu (14/06), Puskesmas Ardimulyo punya hajat mengadakan pertemuan untuk pemberdayaan kader dalam deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di Ruang Aula Puskesmas Ardimulyo yang berada di lantai 2.

Pemberdayaan kader ini diikuti oleh kader kesehatan dan perawat dari 8 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ardimulyo, meliputi Ardimulyo, Randu Agung, Toyomarto, Losari, Taman Harjo, Batu Retno, Dengkol, dan Wonorejo.

Kapus Ardimulyo dan rombongan Dinkes berpose bersama kader kesehatan

Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan untuk diberdayakan dalam deteksi dini faktor risiko PTM dengan SMARThealth. Di situ ada kader Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posyandu Jiwa, dan Posbindu.

Sebelum tibanya rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa, acara sudah diisi terlebih dahulu oleh pihak Puskesmas Ardimulyo. Namun setibanya rombongan Sub Subtansi PTM dan Keswa yang terdiri atas Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Kristina Dewi, A.Md.Keb; Candra Hernawan, S.Kom; asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa; serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), formalitas acara pun segera dimulai.

Mula-mula Master of Ceremony (MC) Celfi Nuraini, A.Md.Kep mengucapkan selamat datang kepada rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang beserta para kader dan kemudian membacakan susunan acaranya.

Sebelum menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, MC terlebih dahulu mengajak peserta pertemuan pemberdayaan kader dengan dengan membaca Surat Al-Faatihah (Pembuka). Dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua peserta berdiri dan dipandu oleh layar dengan video lagu Indonesia Raya.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kapus Ardimulyo dr. Julia Rosana. Dalam sambutannya, dr. Julia mengucapkan terima kasih kepada para kader yang telah sudi meluangkan waktu untuk mengikuti pemberdayaan kader di Ruang Aula Puskesmas Ardimulyo.

Tanpa memberdayakan kader kesehatan, tambah Kapus Ardimulyo, rasanya Puskesmas Ardimulyo tidak mungkin melakukan skrining dengan optimal jika hanya mengandalkan tenaga kesehatan (nakes) yang ada di lingkungan Puskesmas Ardimulyo. Selain jumlah nakesnya yang sedikit, jumlah cakupan target sasarannya juga banyak.

Usai sambutan dari Kapus Ardimulyo, acara diteruskan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa setiap tahun kasus PTM terus meningkat. Tahun 2022, angka kesakitan dari hipertensi cukup tinggi.

“Oleh karena itu, kita perlu upaya yaitu edukasi dan deteksi dini agar supaya masyarakat terhindar dari PTM, utamanya serangan jantung,” jelas Paulus Gatot dihadapan peserta pemberdayaan kader kesehatan tersebut.

Kader kesehatan dari 8 desa di lingkungan Puskesmas Ardimulyo ikuti pelatihan kader SMARThealth

Lebih lanjut, Paulus Gatot menambahkan bahwa kader yang telah dipilih desa akan dilatih di sini agar bisa membantu nakes dalam melakukan skrining. “Semoga yang dikerjakan ibu-ibu kader nantinya bisa amanah.”

Setelah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, MC menyerahkan acara sepenuhnya kepada rombongan Dinkes untuk memberikan pelatihan SMARThealth kepada peserta dari 8 desa tersebut.

Sebelum kader melakukan praktek skrining, terlebih dahulu Paulus Gatot memberikan bekal pengetahuan mengenai Posbindu SMARThealth. Paulus Gatot memulai dengan menanyangkan data-data yang ada, seperti dari Survey Kematian bersama Kemenkes pada tahun 2020 diketahui bahwa 48% orang yang meninggal disebabkan karena penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya. Angka kematian tertinggi dikarenakan hipertensi.

Kasus tersebut tidak terlepas dari PTM dan faktor risiko perilaku, seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan alkohol. Sejumlah kebijakan dan strategi P2PTM, seperti promkes, deteksi dini, perlindungan khusus dan penanganan kasus.

Salah seorang perawat sedang mengajari kadernya cara melakukan cek kadar gula darah

Namun dalam implementasinya, capaian demi capaiannya belum bisa memenuhi target sesuai apa yang digariskan oleh Kemenkes. “Kita perlu solusi dan inovasi yang tepat dalam peningkatan pemeriksaan dalam deteksi dini,” kata Paulus Gatot. “ Salah satunya adalah dengan SMARThealth.”

Apa itu SMARThealth? SMARThealth adalah berasal dari bahasa Inggris sehingga susah untuk mengingatnya. Pengertian sederhananya, adalah pengelolaan PTM melalui deteksi dini yang lebih cepat dan efisien.

Salah satu keunggulan SMARThealth adalah inovatif, sederhana berbasis smartphone yang mampu membantu kader kesehatan yang telah mengikuti pelatihan SMARThealth mampu membantu nakes melakukan skrining faktor risiko dengan deteksi dini.

Setelah dilatih SMARThealth, tugas kader kesehatan yang sudah ber-SMARThealth adalah melakukan edukasi, deteksi dini, merujuk dan entri data hasil skrining yang dilakukan dalam Posbindu PTM maupun door to door.

Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa dibantu staf  dan asisten IT memandu kader melakukan input data dengan aplikasi eKader

Pukul 10.39 WIB peserta melakukan praktek pemeriksaan skrining faktor risiko PTM yang dipandu oleh perawat desanya masing-masing dengan didampingi oleh rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes.

Dalam praktek itu, kader kesehatan diajarkan cara melakukan pengukuran, baik antropometri, tekanan darah dan cek kadar gula darah. Setiap kader kesehatan harus mempraktekkan hingga bisa, baik secara mental maupun keterampilan.

Setelah semuanya melalukan praktek, maka pada acara Petunjuk dan Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Candra Hernawan, S.Kom, kader kesehatan tinggal fokus pada input data dengan mengoperasikan aplikasi eKader, dan hasilnya bisa dilihat oleh perawat di aplikasi ePuskesmas.

Pertemuan pemberdayaan kader dengan SMARThealth ini selesai pada pukul 12.35 WIB dengan closing statement dari Kapus Ardimulyo: “Sudah mengikuti, tinggal mengamalkan!” dan diakhir dengan foto bersama. *** [140623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 20 Maret 2023

Jelang Akhir Sya’ban, Puskesmas Pagak Adakan Lokakarya Mini Lintas Sektor

Dua hari jelang berakhirnya bulan Sya’ban sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, Puskesmas Pagak mengadakan lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Puskesmas Lantai 2 yang berada di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Senin (20/03).

Hadir dalam kegiatan itu, Muspika Kecamatan Pagak (Camat, Koramil, dan Polsek), TP PKK Kecamatan Pagak, Korwil, Lingkungan Hidup, UPPD Pagak, PDAM, Dishub, dan 4 Kepala Desa beserta TP PKK, yang meliputi: Gampingan, Tlogorejo, Sumberejo, dan Pagak.

Selain itu, tampak hadir juga rombogan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf PTM Rosida, SKM, pensiunan staf Keswa Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, ditambah dengan seorang perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara lokakarya mini ini dimulai pada pukul 09.35 WIB dengan ucapan salam pembuka dari Master of Ceremony (MC) Findi Dwi Hartika, A.Md.Ak (staf Sistem Informasi Puskesmas Pagak dan langsung diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirigen M. Ovitenasia Dewi, A.Md.Kes, seorang Koordinator Ruang Rawat Inap Puskesmas Pagak.

Peserta lokakarya mini lintas sektor berpose bersama

Selesai menyanyikan kedua lagu, MC mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan diteruskan dengan membacakan susunan acara dalam kokakarya mini lintas sektor ini, dan setelahnya langsung dilanjutkan dengan berdoa yang dipandu oleh MC.

Usai berdoa, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Pagak Drs. Nandang Djumantara. Dalam sambutannya, Camat Pagak mengatakan bahwa lokakarya mini lintas sektor ini bertepatan dengan pelaksanaan Hari Desa Asri Nusantara di Kabupaten Malang, yang sebenarnya Hari Desa Asri Nusantara sendiri jatuh pada 21 Februari 2023. “Diharapkan semua keluarga untuk menanam pohon keras di lahan yang dimilikinya,” himbau Camat Pagak.

Hari Desa Asri Nusantara adalah hari yang ditetapkan oleh Kementerian Desa PDTT melalui Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 110 Tahun 2022 tentang Hari Desa, untuk mengingatkan kepada kita tentang pentingnya lingkungan desa yang ASRI (Aman, Sehat, Rindang, Indah).

Tujuan Hari Desa Asri Nusantara adalah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim, mewujudkan Desa Asri yang bersih, hijau dan jauh dari pencemaran lingkungan, dan mengurangi risiko bencana di desa.

Sambutan Camat Pagak

Selain itu, Camat Pagak juga menegaskan kepada peserta yang hadir dalam lokakarya mini ini, bahwa kesehatan itu bukan hanya tanggung jawab Dinkes tapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama.

Oleh karena itu, menurut Camat Pagak, perlu jadi komitmen kita bersama. Hal ini tidak terlepas dari dukungan lintas sektoral. Ada PKK dan kader kesehatan yang turut membantu menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat desa.

Puskesmas Pagak sendiri juga telah melakukan upaya dalam peningkatan layanan kepada masyarakat menjadi lebih baik dan lebih lengkap. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga sudah memberikan pendamping asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Malang.

Lebih lanjut, Camat Pagak yang juga pernah menjabat Sekretaris Dinkes Kabupaten Malang  ini, menerangkan perihal advokasi SMARThealth sebagai upaya melakukan deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Sambutan Kepala Pusksmas Pagak

Seperti kita ketahui, tambah Camat Pagak, penyakit tidak menular (PTM) yang diakibatkan oleh jantung maupun stroke menjadi penyebab kematian peringkat tinggi. “Lebih baik preventif daripada kuratif,” jelas Camat Pagak dihadapan peserta lokakarya mini lintas sektor ini.

Usai sambutan Camat Pagak, acara berikutnya adalah sambutan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. Pada kesempatan itu, Kapus dr. Cynthia melaporkan bahwa semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak sudah ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. ODF ini menjadi salah satu indikator suatu daerah dikatakan sehat.

Selain itu, Bupati Malang juga berharap adanya UHC (Universal Health Coverage) yang maksimum. UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau. Salah satunya dengan memberikan jaminan kesehatan bagi warga yang tidak mampu, utamanya lansia dan ODGJ yang terlantar.

Di akhir sambutannya, Kapus Pagak dr. Cynthia juga menginformasikan kepada peserta lokakarya mini lintas sektor, bahwa hari ini juga ada advokasi SMARThealth. Sebenarnya jadwal replikasi SMARThealth untuk Puskesmas Pagak pada tahun 2024, namun kita majukan menjadi tahun 2023 karena Kapus Pagak yakin dengan kesiapan kader-kader kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak.

Peserta lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Puskesmas Pagak Lantai 2

Sehabis sambutan Kapus Pagak, acara disambung dengan pemaparan materi Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kecamatan Pagak Kabupaten Malang, yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam pemaparan itu, Paulus Gatot juga memberikan apresiasi kepada Puskesmas Pagak yang telah memperlihatkan capaian SPM PTM tahun 2022 dengan baik di mana SPM Hipertensi mencapai 111,90 %, Diabetes Mellitus mencapai 100,65% dari target sasaran, Uspro mencapai 79.36 % dan usia > 15 tahun mencapai 82,95%.

Diharapkan saat replikasi SMARThealth nanti, capaiannya semakin meningkat. Nanti dengan aplikasi eKader tidak hanya capaiannya saja tapi juga akan terlihat peran kader kesehatan dalam melakukan skrining faktor risiko PTM. Input data yang dilakukan oleh kader akan terekam dengan baik. Mulai dari siapa kader yang melakukan skrining hingga menit dalam melakukan input data tersebut.

Selain itu, Paulus Gatot juga menjelaskan perihal adanya regulasi berupa Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth, yang didalamnya dicantumkan peran desa dalam memberikan dukungan lintas sektor sesuai kewenangannya pada replikasi SMARThealth di desanya masing-masing.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes berikan advokasi SMARThealth

Selesai paparan ini, acara berikutnya adalah penandatangan komitmen dukungan terhadap pelaksanaan program SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pagak oleh para peserta lokakarya mini lintas sektor.

Usai penandatanganan, Camat Pagak berharap dalam rencana tindak lanjutnya, kita harus berkomitmen untuk mendukung segala apa yang telah diprogramkan. Komitmen tidak hanya berwujud tanda tangan saja tapi yang terpenting dalah tindak lanjutnya nanti.

“Keberhasilan tidak akan terwujud tanpa sinergisitas kita semua. Pemerintah, tokoh masyarakat, ulama maupun masyarakat semua. Semua program harus berjamaah!” tegas Camat Pagak mengakhiri acara lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Pagak.

Setelah langsung ditutup oleh MC pada pukul 11.11 WIB dan diakhiri dengan melakukan foto bersama di antara yang hadir dalam acara tersebut. *** [200323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog