Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri stunting. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri stunting. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Desember 2022

Kampanye GERMAS Dalam Rangka Peringatan HKN Ke-58 di Pendopo Agung Kabupaten Malang

Hari ini, Jumat (02/12/2022), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58 di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang berada di Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.

Acara ini dimeriahkan oleh beberapa rangkaian kegiatan, mulai dari senam pagi, akupresur, pemeriksaan kesehatan secara gratis, makan buah dan minum jamu bersama, serta berbagai pemberian penghargaan bagi pemenang lomba.

Dimulai pada pukul 06.25 WIB dengan senam pagi yang diikuti oleh berbagai OPD/Badan/Instusi lainnya di halaman depan Pendopo Agung Kabupaten Malang. Dua pohon beringin yang tegak berdiri hijau merimbun, dikitari peserta senam dengan memakai kaos HKN warna merah.

Pemenang lomba HKN Ke-58 terima penghargaan dan hadiah dari Wabup Malang

Sementara itu, di sisi selatan Pendopo Agung terlihat sejumlah kanopi. Kanopi yang berada tepat di selatan Pendopo Agung digunakan untuk Seksi Konsumsi, pelayanan kesehatan tradisional (akupresur, refleksi, pijat tradisional), dan pemeriksaan skrining PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa).

Baik pelayanan kesehatan tradisional dan pemeriksaan skrining PTM Keswa, semuanya dimotori oleh Dinkes Kabupaten Malang. Pelayanan kesehatan tradisional di bawah Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, dan pemeriksaan skrining di bawah Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Seksi PTM dan Keswa.

Pada stan pemeriksaan skrining PTM dan Keswa, Seksi PTM dan Keswa menghadirkan tenaga kesehatan dari empat Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang, yaitu Puskesmas Dau, Puskesmas Ardimulyo, Puskesmas Karangploso, dan Puskesmas Singosari.

Bergeser sedikit ke arah barat daya, tepatnya di depan gedung Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), terdapat kanopi berisi stan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang. Mereka memperkenalkan produk olahan makanan yang higienis dan sehat.

Irisan Tumpeng yang pertama diserahkan Wabup Malang kepada Kadinkes

Lalu, di depan gedung Badan Pendapatan Daerah tampak kelihatan ada dua kanopi beratap terpal oranye dipakai untuk gelar produk hasil perikanan UKM binaan Dinas Perikanan Kabupaten Malang. Di situ ada aneka produk olahan dari ikan, dan di banner latar tertulis “Makan ikan turut mencerdaskan dan untuk kesehatan.”

Kemudian di sebelah barat stan Dinas Perikanan, masih ada enam kanopi yang digunakan untuk stan gelar UKM binaan Dinas Pertanian danDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang.

Pukul 07.37 WIB selesai senam pagi, hadirin dipersilakan untuk segera masuk ke dalam pendopo untuk mengikuti seremonial peringatan HKN. Dengan diiringi oleh Sholawat Al Banjari Hizbullah dari Kecamatan Jabung, Wakil Bupati (Wabup) Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H menyerahkan santunan kepada 20 anak yatim piatu dari 10 kecamatan dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah berupa TV kepada Ustadz Anwar selaku pimpinan dari Sholawat Al Banjari Hizbullah.

Setelah itu, hadirin dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan birama 4/4, dan diteruskan dengan menyanyikan Mars GERMAS yang diiringi oleh Paduan Suara dari Puskesmas Turen.

Kampanye Minum Jamu Tradisional dalam rangka GERMAS

Selesai menyanyikan, hadirin dimohon duduk kembali dan acara diisi dengan penampilan Tari Beskalan yang dibawakan oleh empat penari perempuan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Malang.

Pada penampilan Tari Beskalan ini, hadirin fancy terhadap para bidan tersebut. Profesi bidan yang melekat sebagai tenaga kesehatan professional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan itu, ternyata dengan gemulainya bisa membawakan Tari Beskalan.

Sehabis Tari Beskalan, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Solikin demi kelancaran kegiatan HKN ini, yang setelahnya langsung disambung dengan Laporan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes.

Dalam laporannya, Kadinkes mengatakan bahwa adanya triple burden disease mengalami sejumlah permasalahan terkait beban ganda. Triple burden disease merupakan istilah untuk menggambarkan situasi masalah penyakit yang menjadi beban kesehatan di Indonesia, yaitu penyakit menular, penyakit tidak menular dan munculnya penyakit baru seperti yang tengah terjadi saat ini, yaitu pandemic COVID-19.

Empat bidan dengan gemulai membawakan Tari Beskalan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinkes Kabupaten dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang, mulai dari melengkapi sarana prasarana, tenaga kesehatan, inovasi layanan kesehatan hingga mengkampanyekan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di HKN ke-58 dengan tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku.”

Usai laporan Kadinkes, acara dilanjutkan dengan pembacaan dan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba HKN ke-58 ini. Ada banyak penghargaan bagi pemenang lomba yang diberikan dalam HKN Tahun 2022 ini, meliputi Puskesmas dengan layanan terbaik,lomba deteksi dini, lomba peregangan, lomba tik tok dengan tema TTD Remaja, lomba tik tok dengan tema cegah nikah dini, lomba Posyandu, lomba Ponpes Sehat, lomba implementasi GERMAS di tempat wisata, industri rumah tangga pangan dengan cara produksi pangan yang baik dan memenuhi syarat, apotek dengan tata kelola yang baik, kontribusi pemberian bantuan pangan olahan keperluan khusus (PKMK) bagi balita dengan masalah gizi, konsultasn terapi PKMK bagi balita stunting dan wasting, dan desa mencapai status Open Defecation Free (ODF) Tahun 2022.

Penghargaan dan penyerahan hadiah diberikan oleh Wabup Malang yang didampingi oleh Kadinkes kepada pemenang lomba tersebut, dan selesai memberikan penghargaan, Wabup Malang langsung memberikan sambutan pada peringatan HKN ke-58 tersebut.

Pada kesempatan itu, Wabup mengatakan bahwa Bupati mohon maaf tidak bisa hadir dalam peringatan HKN ini karena baru ada kegiatan penting di Jakarta. Selanjutnya, Wabup menjelaskan bahwa permasalahan kesehatan semakin kompleks.

Paduan Suara dari Puskesmas Turen bawakan Mars GERMAS

Wabup mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang senantiasa bekerja dalam menghadapi permasalahan kesehatan tersebut. Di samping itu, Wabup juga perlunya penguatan peran kader kesehatan.

Wabup meminta Kadinkes untuk memotivasi Kepala Puskesmas secara berantai hingga kader kesehatan di desa agar tercipta sinergi dalam mengeliminir permasalahan kesehatan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Dalam transformasi kesehatan ini, Ponkesdes diharapkan mulai diperhatikan peralatan-peralatannya. Intervensi Pemerintah dan DPRD dalam menyediakan perlengkapan untuk fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan agar perbaikan layanan kesehatan di Kabupaten Malang terus tumbuh secara signifikan.

Selesai sambutan, Wabup berkenan memotong tumpeng bersama sebagai rasa syukur atas Peringatan HKN ke-58 Tahun 2022. Dengan ucapan Bismillahirrahmannirrahim, Wabup memotong tumpeng dan tumpeng pertama diserahkan kepada Kadinkes.

Skrining PTM dan Keswa oleh empat Puskesmas untuk para hadirin

Setelah itu, Wabup yag didampingi Kadinkes mengkampanyekan kepada kita semua untuk membiasakan diri makan buah-buah segar dan meminum jamu. Dalam acara ini, Seksi Konsumsi langsung membagikan irisan sejumlah buah segar kepada para hadirin yang diperkirakan sebanyak 500-an orang.

Pukul 09.18 WIB penutupan oleh MC. “Demikian telah kita ikuti bersama Penyerahan Hadiah Lomba dan Penghargaan serta Kampanya Makan Buah dan Minum Jamu maupun Kampanye Hidup Bersih dan Sehat. Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku.”

Sebagai penutup, Paduan Suara dari Puskesmas Turen maju ke podium untuk membawakan lagu “Kharisma Indonesia” dan “Ojok Dibandingke,” dan mepersilakan kepada hadirin berkeliling untuk meninjau stan-stan yang ada. *** [021222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 27 Oktober 2021

Puskesmas Dampit Adakan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 Di Ruang Rapat

Gelaran pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas menjadi kader SMARThealth yang terakhir diadakan di Ruang Rapat Puskesmas Dampit yang berada di Jalan Semeru Selatan No. 4 RT 05 RW 02 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (27/10).

Puskesmas Dampit menyelenggarakan pelatihan kader di urutan yang ke-10 dari 10 Puskesmas yang melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada tahun 2021. Selain Puskesmas Dampit, ada 9 Puskesmas lainnya yang juga melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth untuk menjalankan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang di tahun 2021 ini, yaitu Wagir, Sumberpucung, Turen, Wajak, Gedangan, Gondanglegi, Pakisaji, Ketawang, dan Pamotan.

Sambutan dari Ketua UKM Esensial mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor: 440/93/KEP/35.07.103/2021 tentang Penetapan Puskesmas Replikasi SMARThealth Tahun 2021 disebutkan bahwa, ada 10 Puskesmas dengan 85 desa yang akan menjalankan replikasi SMARThealth, di antaranya Puskesmas Dampit.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.40 WIB, dan diikuti oleh 6 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dampit, yaitu Dampit, Amadanom, Bumirejo, Baturetno, Srimulyo, dan Sukodono.

Ruang Rapat Puskesmas Dampit, Kabupaten Malang

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth. Jadi, pelatihan kader hari ini diikuti oleh sebanyak 30 kader kesehatan dan 6 perawat desa.

Acara langsung diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan perwakilan Puskesmas Dampit, yaitu Ani Herawati, A.Md. Kep, Ketua UKM Esensial Puskesmas Dampit. Ani mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit yang pada hari itu sedang menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malam dalam rembug stunting di Ijen Suites Resort & Convention Malang.

Peserta pelatihan kader yang berada di pojok timur laut ruang rapat Puskesmas Dampit

Setelah itu, kemudian disusul dengan sambutan yang kedua. Sambutan kedua disampaikan oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Kasi PTM dan Keswa Dinkes) Kabupaten Malang.

Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa kenapa perlu adanya peningkatan kapasitas kader SMARThealth? Karena tren kematian saat ini banyak diakibatkan oleh penyakit jantung. Ada 40% kematian di Kabupaten Malang adalah stroke dan penyakit jantung.

Instalasi aplikasi eKader oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Jika mengandalkan tenaga kesehatan saja pasti akan kewalahan, maka perlu peningkatan kapasitas kader SMARThealth. Awalnya kader kesehatan tahunya mengukur berat badan saja, dan sekarang akan dilatih untuk bisa melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah.

Tidak hanya itu saja, kader kesehatan yang hadir di sini juga akan diajari melakukan skrining untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dengan menggunakan aplikasi eKader.

Kader belajar pengukuran lingkar perut

Untuk itu dalam pelatihan kader ini diharapkan peserta benar-benar memahami materi pelatihan yang akan disampaikan oleh 3 orang dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Materi pertama diisi oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, staf PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth dan Penyakit Jantung.”

Mula-mula Nur Ani memutar video implementasi SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth mudah dipahami oleh peserta pelatihan kader kesehatan di Puskesmas Dampit ini.

Kader belajar mengukur tekanan darah

Setelah itu, Nur Ani menjelaskan kasus penyakit jantung di Indonesia, peningkatan kasus di Kabupaten Malang, pandemi COVID-19, beban biaya PTM, kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, deteksi dini faktor risiko, skrining, follow up, pencegahan maupun tindak lanjut.

Pukul 10.47 WIB materi pertama selesai, dan disambung dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, staf PTM Dinkes, dengan materi bertitel “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari kader mengenai cara cek gula darah

Dalam paparannya, Bastamil menjelaskan ruang lingkup kader yang terhubung dengan petugas kesehatan. Kader SMARThealth akan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM yang di dalamnya termasuk penyakit kardiovaskular.

Dalam skrining itu, hasil inputannya akan terhubung dengan aplikasi tenaga kesehatan maupun ePuskesmas, dan dalam melakukan skrining itu terdapat item mengenai hasil pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Oleh karena itu, setelah memberikan pemahaman akan konsep-konsep dalam skrining kemudian para kader akan diajarkan cara melakukan pengukuran item-item tersebut. Praktek cara melakukan pengukuran yang benar, kader akan diberi contoh oleh perawat desanya masing-masing yang turut mendampingi dalam pelatihan kader tersebut.

Sementara itu, rombongan dari Dinkes akan melakukan pemantauan terhadap kader kesehatan yang sedang melakukan pengukuran item-item tersebut. Turut memantau juga, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB)

Pukul 12.27 WIB diteruskan dengan materi yang ketiga. Materi ketiga disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom., staf IT Seksi PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader.” Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara instalasi aplikasi eKader dan cara menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan skrining deteksi dini faktor risiko PTM termasuk di dalamnya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, Candra juga mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai ePuskesmas untuk melihat hasil entry data kader SMARThealth setelah melakukan skrining terhadap warganya. Termasuk juga melakukan follow up terhadap warga yang telah diskrining oleh kader SMARThealth.

Pukul 13.28 WIB paparan materi ketiga selesai, dan dilanjutkan dengan closing statement oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam closing statement itu diisi pemantapan perihal serapan pengetahuan kader dalam mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan menjadi kader SMARThealth. *** [271021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 08 September 2022

Rakor Lintas Sektor dan Sosialisasi SMARThealth di Puskesmas Donomulyo

Hari ini, Kamis (08/09/2022), Kepala Puskesmas (Kapus) Donomulyo dan Camat Donomulyo mengundang pemangku kepentingan (stakeholder) pelaku pembangunan se-Kecamatan Donomulyo untuk mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor dan Sosialisasi SMARThealth di Ruang Taruma Negara Lantai 2 Puskesmas Donomulyo yang beralamatkan di Jalan Raya Donomulyo No. 343 Dusun Donomulyo RT 07 RW 02 Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Rakor Lintas Sektor diadakan dalam rangka mewacanakan pelaksanaan Gerakan Bersih Tata Lingkungan Donomulyo (Gesit Mulyo), sedangkan Sosialisasi SMARThealth dilaksanakan untuk advokasi program Posbindu SMARThealth (Systematic Medical Appraisal, Referral and Treatment health) atau Sistem Layanan Dasar untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular (PTM) dan pengelolaan penyakit jantung berbasis teknologi Android dalam rangka pencegahan dan pengendalian PTM.

Rakor Lintas Sektor dan Sosialisasi SMARThealth ini, selain diikuti 10 desa (Donomulyo, Sumberoto, Purworejo, Purwodadi, Mentaraman, Tempursari, Tlogosari, Kedungsalam, Banjarejo, Tulungrejo), juga dihadiri Polsek, Koramil 0818/11, Korwil Diknas, KUA, Balai Penyuluh Pertanian, PPLKB, SMPN 01, SMPN 02, SMP Islam, SMK Islam, SMK Muhammadiyah 06, SMA Taman Siswa, BRI, Bank Mandiri, MWC NU, PC Muhammadiyah, Gereja Paroki, dan UPTD Pengelolaan Pasar di wilayah adminstratif Kecamatan Donomulyo, serta Tim SMARThealth Universitas Bawijaya (UB). Undangannya sekitar 45 orang.

Sambutan Kepala Puskesmas Donomulyo

Acara ini dimulai pada pukul 09.45 WIB. Master of Ceremony (MC) Iwan Yuyanto, S.E. (PJ Jejaring dan Jaringan Puskesmas Donomulyo) mengawali meminta semua peserta memasuki Ruang Taruma Negara, dan menyambutnya dengan ucapan terima kasih atas kehadirannya.

Kemudian MC meminta operator untuk memutar video safety briefing Puskesmas Donomulyo. Safety briefing merupakan prosedur keselamatan yang ditujukan bagi pasien, pengunjung dan petugas Puskesmas Donomulyo. Potensi bahaya di Puskesmas adalah kebakaran dan gempa jika melihat asap atau api yang mulai menyala jangan panik dan tetap tenang.

Usai pemutaran video safety briefing, MC meminta seluruh hadirin untuk berdiri guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Yulia Ekaviana, S.KL, seorang petugas kesehatan lingkungan dan staf tata usaha Puskesmas Donomulyo).

Sosialisasi SMARThealth dari Dinkes Kabupaten Malang

Selesai itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kapus Donomulyo dr. Nur Eko Muhamad Samsudi. Dalam sambutannya, Kapus mengatakan bahwa pertemuan lintas sektor baru pertama kalinya sejak ia bertugas di Puskesmas Donomulyo mulai Januari 2022. Sebelumnya, dr. Nur Eko adalah Kapus Sumberpucung.

Diakui oleh Kapus, meski tahun ini ada peningkatan capaian skrining PTM menjadi 33% namun hal itu masih jauh dari target. Oleh karena itu, Puskesmas Donomulyo menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dalam Sosialisasi SMARThealth.

Banyak capaian Puskesmas Donomulyo yang belum tercapai. Nanti akan ada staf Puskesmas yang turun ke desa jumpai Kepala Desa (Kades) untuk membahas dan mencari solusi guna pemenuhan target capaian SPM, baik PTM, ODF, stunting maupun Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Semua yang menyangkut kesehatan akan disinergikan termasuk dengan Gesit Mulyo, karena Gesit Mulyo sesungguhnya terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masyarakat.

Sesudah sambutan Kapus, diteruskan dengan arahan dari Camat Donomulyo Ir. Ahmad Wahyudi, M.M. Menurut Camat Wahyudi,  ada 3 pilar pelaku pembangunan, yakni pemerintah (umaro), ulama (tokoh agama/masyarakat), dan pengusaha/instansi swasta. Ketiganya harus terjadi sinergisitas.

Tanggal 28 Juli 2022 Bupati Malang melaunching program Kabupaten Malang Bersih Menuju ASEAN Environmentally Sustainable City, Bersih Lingkungan Berkelanjutan. Berhubungan dengan itu semua, Bupati Malang mewajibkan semua kecamatan untuk mendukungnya. Bupati akan melakukan penilaian terhadap semua kecamatan dan akan memberikan reward: kategori kecamatan terbersih dan kategori kecamatan terjorok.

Peserta Rakor Lintas Sektor se-Kecamatan Donomulyo dan Sosialisasi SMARThealth

Dalam mewujudkan itu, Camat Wahyudi membuat Gerakan Bersih Tata Lingkungan Donomulyo (Gesit Mulyo). Singkatan Gesit Mulyo inilah yang dijadikan jargonnya. Jargon adalah kata-kata untuk membangkitkan semangat. Gesit itu lincah, kuat dan cepat, sedangkan Mulyo itu indah, anggun berwibawa.

Agar supaya Gesit Mulyo berhasil, setelah tersusun struktur dan Surat Keputusan (SK) maka tinggal diwujudkan dalam tindakan nyata agar supaya Kecamatan Donomulyo menjadi kategori kecamatan yang bersih.

Pukul 10.38 WIB acara diisi dengan pemaparan materi dari narasumber Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (PTM Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, dengan judul “Program SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan PTM Kecamatan Donomulyo di Kabupaten Malang.”

Pada kesempatan itu, Paulus menjelaskan keunggulan SMARThealth, yaitu inovatif, sederhana berbasis teknologi smartphone murah; dapat dilaksanakan oleh kader kesehatan terlatih didampingi tenaga kesehatan; sistem pengambilan keputusan klinis berbasis elektronik menjadi 3 kategori (tinggi, seang dan rendah); dan berbasis bukti, kualitas yang terkontrol, dengan biaya terjangkau.

Lebih lanjut, Paulus memberikan gambaran road map pengembangan pelayanan jantung, regulasi peraturan pendukung program SMARThealth, kewenangan lokal berskala desa terkait bidang kesehatan, Perbup No. 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth, dan keberlanjutan pengambangan program SMARThealth target tahun 2030.

Usai paparan Kasi PTM Keswa, disambung dengan pemaparan materi 2 dari narasumber Nurhamidah, A.Md. Gz , seorang penanggung jawab Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Donomulyo, dengan titel “Analisa Capaian Program Kesehatan.”

Penanggung jawab UKM  memaparkan Analisa Capaian Program Kesehatan Puskesmas Donomulyo

Dalam paparannya, Nurhamidah mengetengahkan proses capaian yang telah dilakukan Puskesmas Donomulyo dalam mengimplementasikan standar pelayanan minimal terhadap semua pelayanan kesehatan yang ada.

Pukul 11.53 WIB acara diteruskan dengan diskusi tanya jawab. MC membaginya ke dalam dua sesi di mana setiap sesinya diberi kesehatan untuk 3 penanya. Pertanyaan pada sesi 1 datang dari Siti Chotija (KUA Donomulyo), Sukamto (SMK Muhammadiyah 06 Donomulyo), dan Solin Zainul K (SMPN 01 Donomulyo). Sedangkan, pertanyaan pada sesi 2 berasal dari Misdi (Desa Kedungsalam), Nuryadi (Kades Tulungrejo), dan Nanang Triswoko (Desa Tempursari).

Untuk penanya 1 hingga 5 dijawab langsung oleh Camat Wahyudi. Sementara itu, untuk penanya ke-6 dijawab oleh Kasi PTM Keswa Dinkes karena pertanyaannya terkait bagaimana pendanaan yang harus dikeluarkan oleh desa untuk mengimplementasikan Posbindu SMARThealth di desa.

Camat Donomulyo bubuhkan tanda tangan penggalangan komitmen mendukung kegiatan SMARThealth di Kecamatan Donomulyo

Selesai diskusi, acara berikutnya adalah closing statement dari Camat Donomulyo. Dalam closing statement, Camat Wahyudi mengatakan akan segera membentuk Tim Koordinasi untuk Gesit Mulyo. Tugasnya sederhana yaitu merumuskan agar supaya Kecamatan Donomulyo itu bersih dengan membentuk Pokja/Tim Teknis Desa. Dalam merumuskan itu tentunya perlu komunikasi dan koordinasi.

Setelah itu, Camat Wahyudi langsung memimpin penandatanganan penggalangan komitmen mendukung kegiatan SMARThealth di Kecamatan Donomulyo, dan komitmen peningkatan mutu serta kinerja lintas sektor Kecamatan Donomulyo tahun 2022.

Mengakhiri Rakor Lintas Sektor dan Sosialisasi SMARThealth ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Parkanudin dari Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Donomulyo. Setelah mengamini doa, semua peserta rakor dan sosialiasi diminta untuk menikmati makan siang yang telah disediakan di meja luar Ruang Taruma Negara dengan aneka menu. Ada nasi putih, sayur asam, pepes tongkol, tempe bacem, bakwan jagung, dan karak. Buahnya yang berada di meja terpisah, terlihat ada potongan semangka dan jeruk keprok. ***[080922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 12 Oktober 2022

Puskesmas Kromengan Gelar Pelatihan Kader SMARThealth

Selang 15 hari dari acara advokasi SMARThealth, Puskesmas Kromengan menggelar pelatihan kader SMARThealth di Aula Roselia Lt. 2 Puskesmas Kromengan yang beralamatkan di Jalan Nailun Utara No. 104 Dusun Jatirejo RT 04 RW 01 Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (12/10/2022).

Pelatihan ini diikuti oleh kader SMARThealth dari 7 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kromengan, yang meliputi Jatikerto, Slorok, Ngadirejo, Kromengan, Karangrejo, Peniwen, dan Jambuwer, ditambah perawat dari 7 desa tersebut.

Untuk kadernya, setiap desa mengirimkan 5 orang kader yang akan dibentuk dan dilatih menjadi kader SMARThealth. Kader SMARThealth adalah kader kesehatan yang ada di desa yang dalam aktivitasnya dibantu dengan aplikasi berbasis smarthphone dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Peserta pelatihan melakukan foto bersama

Aplikasi tersebut mampu menyediakan catatan riwayat kesehatan elektronik, diagnosis berbasis elektronik, pengukuran risiko kardiovaskular berbasis elektronik dan serangkaian algoritma yang memungkinan pengelolaan pasien risiko jantung tinggi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Acara pelatihan dimulai pada pukul 09.07 WIB. Master of Ceremony (MC) Siti Julaekah, A.Md.Keb, seorang penanggung jawab UKM Esesnsial Puskesmas Kromengan, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta pelatihan dan sekaligus membacakan susunan acara dalam pelatihan ini.

Kemudian MC memandu doa, dan terus disambung dengan acara menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipimpin oleh Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kromengan Yuliati, S.St selaku dirigen atau konduktur.

Sambutan Kepala Puskesmas Kromengan, Kabupaten Malang

Setelah itu, acara berikutnya adalah sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Kromengan drg. Dewi Aminah Yuni Rosafiana. Dalam sambutannya, Kapus Kromengan mengatakan bahwa dibentuknya kader SMARThealth dan kemudian diberi pelatihan merupakan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program kesehatan.

Tugas kader SMARThealth nanti akan membantu petugas kesehatan (nakes) yang ada di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang berumur 15 tahun ke atas. Dengan skrining ini, harapannya warga akan terdeteksi secara dini PTM seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang kian waktu semakin meningkat terus.

Dengan deteksi dini ini, tentunya akan memudahkan melakukan penanganan. Sehingga, akhirnya PTM bisa dicegah dan dikendalikan atau terkontrol. Selain itu, kader SMARThealth juga akan diberi wawasan agar supaya mampu memberikan promosi CERDIK kepada masyarakat.

Suasana Aula Roselia Lt. 2 Puskesmas Komengan

Mengakhiri sambutannya, Kapus drg. Dewi Aminah pun langsung membuka secara resmi pembentukan kader SMARThealth Posbindu dan sekaligus pelatihannya se-Kecamatan Kromengan di Aula Roselia Lt. 2.

Sambutan kedua datang dari staf PTM Rosida, SKM yang mewakili Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) yang berhalangan hadir karena sedang ada tugas kerja ke Surabaya dalam hari yang bersamaan.

Pada kesempatan itu, Rosida menjelaskan bahwa program SMARThealth merupakan program inovasi kesehatan di Kabupaten Malang. Komitmen Bupati Malang sangat tinggi terhadap implementasi SMARThealth.

Materi Posbindu SMARThealth dari Dinkes Kabupaten Malang

Oleh karena itu, semua desa/kelurahan di Kabupaten Malang yang berjumlah 390 akan melakukan replikasi SMARThealth secara bertahap. Replikasi ini sudah dimulai semenjak tahun 2020. Hari ini adalah jadwalnya replikasi SMARThealth di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Kromengan.

Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi. Materi pertama disampaikan oleh staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Pada pelatihan kader SMARThealth 2022 ini, Bastamil menjelaskan secara runut perihal Posbindu SMARThealth. Dimulai dari digalakkannya Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, prestasi yang ditorehkan dari inovasi SMARThealth hingga regulasi Posbindu SMARThealth berupa Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2021.

Usai materi pertama, MC mengajak melakukan tepuk sehat dan tepuk stunting agar peserta tidak mengantuk. Kemudian dilanjutkan peregangan dengan ice breaking berupa Jogetan Monyet (Monkey Dance).

Praktek SMARThealth Kit dipandu oleh Pj PTM Puskesmas Kromengan

Pukul 10.21 WIB acara berikutnya diisi dengan praktek cara menggunakan SMARThealth Kit dengan baik dan benar yang dipandu oleh penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Kromengan Siti Yulaicha, A.Md.Kep.

Dalam praktek itu, Pj PTM dibantu oleh perawat desa yang sesekali dipantau oleh Rosida, SKM. Praktek pertama difokuskan untuk pengukuran tekanan darah menggunakan Automatic Blood Pressure Monitor (Digital Tensi Meter). Dalam demo pengukuran tensi dilakukan kader Slorok yang  diadampingi oleh perawat Desa Slorok.

Usai pengukuran tensi, praktek berikutnya adalah mendemokan cara mengukur tinggi/berat dan lingkar perut oleh kader Jambuwer yang didampingi oleh perawat Desa Jambuwer. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam pelatihan tersebut diminta untuk menjadi role model dalam praktek, dan hasilnya cukup mengejutkan, yaitu ukurannya selisih 14 di atas ambang ideal lingkar perut.

Penjelasan aplikasi eKader

Terakhir diisi dengan praktek cara melakukan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek ini, memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang praktek tensi maupun antropometri. Karena dalam praktek itu, kader tidak hanya diajari mengecek saja namun juga cara memperlakukan alatnya, seperti pemasangan chip sebelum digunakan dalam pengecekan, begitu ambil strip tabung harus segera ditutup kembali, serta cara memberi ukuran dalam auto lancet mengingat kekenyalan kulit seseorang berbeda tipis dan tebalnya. Demo prakteknya dilakukan oleh kader dari Desa Ngadirejo.

Pukul 11.10 WIB acara diteruskan dengan pemaparan materi “Aplikasi eKader” yang disampaikan oleh staf IT PTM Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara melakukan instal aplikasi eKader dan cara mengaplikasikannya.

Setelah itu, semua kader diminta untuk mempraktekkannya dengan melakukan skrining diri sendiri untuk diinput ke dalam aplikasi eKader. Lalu, hasil inputannya akan diperlihatkan kepada kader melalui ePuskesmas. Karena setiap input data yang berjalan lancar akan langsung bridging ke ePuskesmas.

Dokter Pj UKP Puskesmas Kromengan beri pemahaman tentang PTM sebagai bekal pengetahuan kader SMARThealth

Pukul 11.53 WIB dokter penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas Kromengan dr. Santya Minda Wahyuni, MMRS memberikan penjelasan tentang Penyakit Tidak Menular (PTM) sebagai bekal pengetahuan kader dalam skrining faktor risiko PTM.

Karena diberi waktu yang singkat, dr. Santya Minda membahas PTM yang paling banyak, seperti hipertensi, diabetes mellitus, PPOK, dan stroke. Jika nanti kader dalam kegiatannya menjumpai faktor risiko PTM seperti itu, diharapkan segera melaporkan kepada perawat desanya atau ke Puskesmas agar supaya mereka segera mendapatkan layanan PANDU PTM.

Pukul 12.02 WIB MC membagikan doorprize kepada penanya dan yang mempraktekkan SMARThealth Kit. Ada 10 peserta yang mendapatkan doorprize Silverqueen. Pembagian doorprize diberikan langsung oleh Kapus drg.
Dewi Aminah.

Acara pembentukan dan pelatihan kader SMARThealth se-Kecamatan Kromengan ini, akhirnya diakhiri dengan menyuarakan yel-yel yang dilakukan oleh semua peserta: “Saya Tahu, Saya Siap dan Melakukan. Saya Tahu, Saya Siap. Siap, Saya Tahu. Saya Siap, Saya Tahu dan Melakukan.” *** [121022

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 06 Februari 2024

Koordinasi Assessment Persiapan Desa Binaan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat FKUB

Dua staf pengajar menghadap Kadinkes Kabupaten Malang di ruang kerjanya

Setelah mengantre, dua staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) – dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P dan Mustika Dewi, S.ST., M.Keb. - berkesempatan menghadap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes.

Mereka diterima Kadinkes pada pukul 09.37 WIB di ruang kerjanya. Kehadiran dua staf pengajar FKUB tersebut dalam rangka penyusunan rencana pelaksanaan desa binaan sesuai dengan nota kesepakatan antara FKUB dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Malang). 

Mereka menghadap kepada Kadinkes untuk melakukan koordinasi assessment persiapan desa binaan dalam rangka pengabdian masyarakat FKUB pada tahun 2024 ini, sehingga perlu untuk mengetahui apa-apa saja yang bisa mendukung dalam fokus Dinkes Kabupaten Malang dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Mereka pun berdiskusi terkait isu-isu kesehatan yang ditanganinya dan menjadi perhatian Bupati Malang, seperti gizi buruk, stunting hingga hepatitis anak yang muncul. “Yang diperlukan adalah intervensi kesehatan masyarakat (kesmas), sementara sumberdaya manusianya masih terbatas,” kata Kadinkes.

Usai dari ruang kerja Kadinkes, dua staf pengajar tersebut kemudian melanjutkan berdiskusi dengan Sekretaris Dinkes (Sekdin) Pudji Hadi Prastyo, S.E. terkait arahan dari Kadinkes untuk mewujudkan pertemuan awal dari lintas program yang ada di lingkungan Dinkes. Tujuannya agar dua staf pengajar tersebut mendapatkan gambaran lengkap untuk menyusun proposal pelaksanaan pengabdian masyarakat beserta wilayahnya yang perlu dibina.

Sekdin pun menyanggupi untuk memfasilitasi pertemuan lintas program dengan dua staf pengajar FKUB tersebut usai hajatan Pemilu 2024 ini rampung. Pertemuan bisa dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi lainnya.

Dari ruang kerja Sekdin, dua staf pengajar FKUB berkunjung ke Gedung Promosi Kesehatan (Promkes) dan berjumpa dengan Khotik Alim Baidah, dan kemudian berdiskusi di lobby depan.

Pada saat itu, anggota Tim SMARThealth UB yang turut mendampingi berpamitan terlebih dahulu karena ada janjian menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 2 Desa Dilem yang beralamatkan di Jalan Semeru No. 161 Dusun Ngantru RT 05 RW 04 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [060224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog