Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Parangargo

Desa Parangargo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Parangargo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 416 m di atas permukaan air laut, dan berada di timur laut Gunung Katu.


Letak Desa Parangargo berbatasan dengan Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Godowangi, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Parangargo yang menjadi tempat berdirinya banyak pabrik rokok ini, terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, yakni Durenan, Genengan, Juwet manting, dan Wagir. Salah satu dusunnya diinterpretasikan sebagai Kagenengan sebagai tempat pendharmaan Ken Arok.


Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Parangargo adalah 223 hektar. Luas ini merupakan 3,63% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan keduabelas luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, alias yang terkecil wilayah desanya.

Jarak dari Desa Parangargo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 20 kilometer.


Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Parangargo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Parangargo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Parangargo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Parangargo Habibullah Mustofa, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Puskesmas Pembantu Parangargo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 20 Desember 2022

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

Menjelang penghujung tahun 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaksanakan Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan kasus COVID komorbid PTM di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang terletak di Jalan Panglima Sudirama No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (20/12/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Sumberpucung dan Wagir serta kader SMARThealth dan kasehatan lainnya dari empat desa, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng.

Dalam pertemuan refreshing kader ini, juga sekalian diadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, yang ke depannya akan ada implementasi survey baseline SMARThealth COVID-19 dan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) di empat desa tersebut.

Usai buka pertemuan refreshing kader, Kadinkes berpose bersama peserta

Acara kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, dua menit setelah kedatangan Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes menuju ke podium bersama Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd mangayubagya dengan ucapan selamat datang kepada hadirin, dan terus membacakan susunan acara dalam kegiatan ini. Setelah itu, hadirin dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, Ulinati, S.IP, sebagai dirigennya.

Selesai menyanyikan dua lagu, acara berikutnya adalah sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes. Dalam sambutannya, Kadinkes  mengatakan bahwa dalam tantangan di masa pandemi COVID-19 ini, adalah adanya kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM).

Data di Dinkes memperlihatkan, sampai dengan 7 Desember 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 28.024 di mana kasus sembuhnya berjumlah 26.807 orang, dan kasus meninggal sebanyak 1.077 orang.

Sambutan Kadinkes dalam pertemuan refreshing kader di Grand Kajuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen

Mengenai angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM terdiri atas Diabetes Mellitus 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5%, dan PPOK 1%. Tingginya kasus kematian komorbid PTM ini, perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan dengan salah satu program inovasi SMARThealth.

“Dulu COVID-19 datang grudukan, dan sekarang masih muncul. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui Long COVID-19,” kata Kadinkes dihadapan kader kesehatan dari empat desa.

Lebih lanjut, Kadinkes Wiyono, menambahkan, “Kita berkumpul di sini dalam rangka pengendalian. Empat desa ini akan berlatih aplikasi AREEMA, pertama di Indonesia, dan survey baseline SMARThealth COVID-19.”

Akhirnya dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim”, Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan COVID Komorbid PTM di Kabupaten Malang Tahun 2022” secara resmi dibuka dan dimulai pelaksanaannya.

Tim RISPRO DIPI jelaskan kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19

Turun dari podium, Kadinkes berkenan melakukan foto bersama dengan peserta pertemuan, dan sepeninggal Kadinkes dari Kanjuruhan Convention Hall, dilakukan pretest terlebih dahulu. Dalam pretest itu, Tim SMARThealth UB menggunakan kuesioner kader yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku kader serta peran mereka dalam pencegahan COVID-19.

Selanjutnya sebelum memasuki pembahasan survey baseline SMARThealth COVID-19 dan aplikasi AREEMA, terlebih dahulu acara diisi dengan tiga pemaparan materi dari Dinkes, yaitu Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang, Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022, dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Materi  Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif Surveilans dan Imunisasi, Sujatno, S.T. Materi Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022 dijelaskan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan materi dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns.

Usai ishoma, acara diisi dengan pembahasan perihal SMARThealth COVID-19 yang akan diujicobakan di empat desa intervensi, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Ada tiga materi yang disampaikan dalam pertemuan ini.

Pertemuan refreshing kader dari 4 desa: Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng

Materi pertama mengenai Pemilihan Responden yang diterangkan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB yang terlibat dalam Tim RISPRO DIPI. Kemudian materi mengenai Kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19 oleh Rindi Ardika Melsalasa Saputri yang juga salah seorang Tim RISPRO DIPI.

Sementara itu, untuk materi Pengenalan Aplikasi AREEMA dipresentasikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa, Candra Hernawan, S.Kom yang juga dibantu oleh Achwan Sarwono, staf Evapor Dinkes yang juga ikut serta dalam Tim RISPRO DIPI.

Acara pertemuan refreshing kader di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.07 WIB. *** [201222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Baseline Survey AREEMA di Desa Intervensi

Usai mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, Kepanjen, pada Selasa (20/12/2022), kader AREEMA dari empat desa intervensi mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.


Keempat desa intervensi tersebut meliputi Pandanrejo (Kecamatan Wagir), Parangargo (Kecamatan Wagir), Jatiguwi (Kecamatan Sumberpucung), dan Senggreng (Kecamatan Sumberpucung). Desa Pandanrejo dan Parangargo yang berada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, berupa dataran sedang dengan nuansa perbukitan dan pegunungan. Sementara itu, Desa Jatiguwi dan Senggreng yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupada dataran dan berbatasan dengan Waduk Karangkates.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa intervensi yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa intervensi memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Febreuari 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.


Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 15 Oktober 2023

Baseline Survey AREEMA di Desa Kontrol

Usai mengikuti Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, pada Jumat (20/01), kader AREEMA dari empat desa kontrol mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.

Keempat desa kontrol tersebut meliputi Talangsuko (Kecamatan Turen), Kemulan (Kecamatan Turen), Talok (Kecamatan Turen), dan Rembun (Kecamatan Dampit). Desa Talangsuko, Kemulan dan Talok yang berada di wilayah administratif Kecamatan Turen, berupa dataran. Kecuali Kemulan, Desa Talangsuko dan Talok dilalui oleh jalan nasional.


Sementara itu, Desa Rembun yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupa dataran dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Dampit memiliki dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Dampit dan Puskesmas Pamotan.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa kontrol yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa kontrol memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.

Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 31 Januari 2023

Peneliti UB dan MMU Ajak Diskusi 15 Penanggung Jawab Keswa di Kabupaten Malang

Ruang Multimedia Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sekitar pukul 07.45 WIB sudah dibuka. Staf Kesehatan Jiwa (Keswa) telah mempersiapkan untuk acara Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang didampingi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Pukul 08.12 WIB, peserta bimtek mulai berdatangan. Ada 15 penanggung jawab Keswa dari 15 Puskesmas diundang oleh Dinkes Kabupaten Malang untuk mengikuti Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa, meliputi Wonokerto, Dampit, Pamotan, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Ketawang, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Ngajum, Wonosari, Wagir, dan Pakisaji.

Peneliti UB dan MMU berdiskusi dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas di Ruang Multimedia Dinkes Kabupaten Malang

Sambil menunggu kedatangan Tim dari Kemenkes dan Dinas Provinsi Jawa Timur, Sub Koordintator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang mempersilakan kepada dua peneliti, yaitu dari Universitas Brawijaya (UB) dan Manchester Metropolitan University (MMU), untuk mengisinya dengan diskusi terlebih dahulu kepada 15 penanggung jawab Keswa tersebut.

Dari meja depan yang ada hiasan bunga warna biru muda dan pink itu, peneliti UB Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dan peneliti MMU dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D akan mulai mengawali diskusi tentang permasalahan Keswa di Kabupaten Malang.

Namun sebelum masuk ke acara diskusi, terlebih dahulu acara diisi dengan prolog dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, yang menyebut 15 peserta itu sebagai pejuang jiwa yang tak pernah mengenal lelah.

Setelah itu, peneliti UB  Sujarwoto juga dipersilakan memberikan sambutan oleh Master of Ceremony Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd. Dalam sambutan yang singkat itu, Sujarwoto mengatakan bahwa sambil menunggu kedatangan dari Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur, marilah waktu ini kita gunakan untuk mengobrol santai berkenaan dengan program Keswa di Kabupaten Malang.

Suasana Ruang Multimedia di awal diskusi tentang Keswa

Usai sambutan singkat, Sujarwoto pun langsung memandu diskusi dengan mempersilakan peneliti MMU Asri Maharani untuk memulainya. Diawali dengan memperkenalkan diri, Asri menjelaskan perihal diskusi ini. 

“Kita sudah mengenalkan SMARThealth di Kabupaten Malang semenjak tahun 2016. Awalnya fokus pada PTM utamanya menyangkut penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya. Dalam pengembangan ini, saya ingin mengarah ke program jiwa,” kata Asri Maharani dihadapan 15 peserta dari 15 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Di Inggris, tambah Asri, mental health menjadi prioritas yang utama. Mengapa? Karena angka prevalensinya cukup tinggi, di atas 30% setelah adanya pandemi COVID-19. Dengan lockdown total, masyarakat di Inggris mengalami loneliness (kesepian) dan social isolation (isolasi sosial) yang diperparah dengan kenyataan di sana budaya individual begitu menonjol.

Oleh karena itu di Inggris, perawatan terkait mental health cukup berkembang dan maju. Dari situ, kita tertarik untuk melihat kasus-kasus di Indonesia agar bisa mengembangkan pelayanan Keswa dari yang sudah ada menjadi semakin terlembaga dengan baik.

Salah seorang peserta perempuan menceritakan pengalamannya dan juga bertanya kepada peneliti

Pada kesempatan itu, peneliti UB dan MMU ingin sekali mendengar pengalaman-pengalaman penanggung jawab Keswa agar berkenan menceriterakan suka dukanya dalam melaksanakan program Keswa tersebut.

Kemudian ada 4 penanggung jawab Keswa mulai berkisah, dan sesekali juga bertanya kepada peneliti tersebut. Ceritera diawali dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Pakisaji, Nur Asih Yuli Purwanti, A.Md.Kep yang punya pengalaman bekerja di RSJ Menur Surabaya.

Pengalaman kedua dituturkan oleh penanggung jawab Keswa Puskesmas Bululawang, Siti Aisa, A.Md.Keb., dan diteruskan dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas Turen, Dwi Cahyono, A.Md.Kep, dan diakhiri dengan kisah dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Gondanglegi, Rindang Kurniawan, A.Md. Kep.

Dari cerita pengalaman-pengalaman itu, peneliti akan menanyakan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana kendala yang dihadapi selama ini, yang pada umumnya keempat penanggung jawab itu mengatakan bahwa dengan keterbatasan dana dan waktu, Puskesmas tidak bisa melakukan skrining seluruhnya. Dengan tidak adanya skrining yang menyeluruh tentunya berimplikasi pada kesulitan memprediksi masyarakat yang mengalami gangguan jiwa atau mental lainnya.

Salah seorang peserta laki-laki menceritakan pengalaman di Puskesmasnya dan kemudian bertanya kepada peneliti

Pengalaman itu tidak hanya datang dari penanggung jawa Keswa Puskesmas saja. Staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang juga urun rembug dalam mengisahkan pengalaman suka duka dalam menangani masalah ODGJ di Kabupaten Malang.

Dari diskusi ini, setidaknya peneliti UB dan MMU sudah mendapat gambaran awal pelaksanaan program Keswa di Kabupaten Malang dengan segala suka dukanya di lapangan yang penuh dengan tantangan.

Diskusi yang memakan waktu sekitar 1 jam 7 menit ini berakhir setelah Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur tiba di Kantor Dinkes Kabupaten Malang, karena acara akan dilanjutkan dengan Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa di Kabupaten Malang. *** [310123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Desember 2022

Melongok Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam Zam Hotel & Resort Batu

“Kecantikan seorang wanita bukanlah dari wajahnya tapi kecantikan sesungguhnya dari seorang wanita tercermin dari jiwanya. Kepedulian untuk memberikan semangat yang selalu ia tunjukkan. Kecantikan wanita bertumbuh dari tahun ke tahun.”

-Audrey Hepburn (1929-1993)

Ngomong-ngomong soal kepedulian, ada ceritera menarik dari kader kesehatan Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ceritera itu berasal dari penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung yang berkisah tentang rapat koordinasi (rakor) kader kesehatan Jatiguwi selama 2 hari, dari 21 hingga 22 Desember 2022.

Bermula dari adanya kepedulian teman-teman kader yang biasanya menghadiri kegiatan di hotel. Teman-teman tersebut kemudian berceritera kepada teman yang lainnya saat kumpulan mengenai kehadirannya dalam acara di hotel.

Kader kesehatan Desa Jatiguwi, Sumberpucung, berpose bersama

Teman-teman yang belum pernah sama sekali menjamah hotel ada yang berceletuk, “Gimana ya rasanya ke hotel?” Dari celetukan itu, lalu teman-teman berusaha menabung. Setiap dapat insentif kader, mereka sisihkan.

Dalam setahun mereka bisa mengumpulkan sekitar 350 ribu sampai 400 ribu per orang. Mereka mengumpulkannya ke bendahara kader. Tahun 2022 ini, bendahara langsung membikin acara rapat koordinasi kader kesehatan di akhir tutup tahun.

Tujuannya agar supaya pengalaman semua kader kesehatan bisa merasakan seperti apa sih kalau kegiatan di hotel itu. Lalu, mereka itu membentuk panitia rakor yang terdiri dari Anita Dewi, Yuliana Sri Utami, Mela Fitriningtyas, Sri Wahyuningtyas, Umi Hanik, Parlindaning Rahayu, Winarsih, dan Ana Dwitya.

Dengan inisiatifnya sendiri merencanakan kegiatan tersebut dan cari hotel sendiri. Tenaga kesehatan (nakes) dan penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung diberi tahu setelah semua persiapan beres semua.

Pemberian cinderamata kepada kader dengan dedikasi terlama oleh Kepala Desa Jatiguwi

Rakor kader kesehatan ini dilaksanakan di Zam Zam Hotel & Resort, yang merupakan hotel bintang empat yang telah tersertifikasi. Memiliki kamar terluas di kelasnya membuat para tamu merasa nyaman dan bebas ketika bermalam di Zam Zam Hotel & Resort Batu. 

Fasilitas lengkap di setiap kamar yaitu kasur kualitas King Koil, AC, amenities, deposit save box, kulkas, mini bar LED TV dengan channel favorit, dan lain-lain. Selain itu di hotel terdapat fasilitas free WiFi, convention hall, swimming pool, masjid, lounge, shuttle car, motorcyle rent, dan rooftop restaurant, dan lain-lain. 

Zam Zam Hotel & Resort beralamatkan di Jalan Abdul Gani Atas No. 9 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Lokasi hotel tersebut dekat dengan tempat wisata yang ada di Kota Batu.

Para kader kesehatan Jatiguwi tiba di hotel pada saat Dhuhur. Mereka kemudian istirahat sejenak, sholat, dan makan siang. Setelah itu mereka baru check in kepada resepsionis hotel yang telah mengatur kamar mereka masing-masing.

Posbindu SMARThealth di sela-sela Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam-Zam Hotel & Resort Batu

Lepas Ashar, mereka mulai registrasi untuk mengikuti rakor dalam rangka Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan Tahun 2023. Pembukaan rakor dimulai pada pukul 15.30 WIB, dan diikuti oleh 30 kader Posyandu Balita, 5 kader Posbindu SMARThealth, 25 kader Posyandu Lansia, dan perawat maupun bidan desa, serta penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung.

Setelah pembukaan langsung diisi dengan materi. Materi pertama disampaikan oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners, dengan bahasan perihal skrining yang bisa dilakukan oleh semua kader.

Pada kesempatan itu, Istitik meneruskan materi yang pernah dipresentasikan Sub Koordinator Substatif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, pada acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen, sehari sebelumnya.

Usai materi pertama, langsung disambung dengan materi kedua yang diisi oleh perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, tentang Capaian Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, dan rencana kerja tahun 2023.

Keseruan dalam peregangan yang dipandu oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung

Selesai materi, acara dilanjutkan ishoma (istirahat, sholat, makan). Kemudian malam harinya, acara dilanjutkan dengan pesan kesan kegiatan, fun game, pembagian doorprize fun game, dan pemberian cinderamata kepada kader yang memilik dedikasi terlama. 

Di sela-sela acara ini, kader SMARThealth (Yuli Prastyorini, Parlindaning Rahayu, Winarsih, Umi Hanik, dan Ana Dwityaningsih) bersama perawat Yusvika dan bidan Nur Khusniati, A.Md.Keb menggelar Posbindu SMARThealth di antara peserta rakor tersebut.

Dari jumlah kader yang hadir berjumlah 60 orang itu, yang ikut skrining faktor risiko PTM pada Posbindu SMARThealth ada sebanyak 50 orang, yang semuanya ibu-ibu. Setelah itu, dilanjutkan dengan penutupan acara di malam hari yang dilakukan oleh Kepala Desa Jatiguwi, Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas.

Senam pagi kader kesehatan Desa Jatiguwi di halaman Zam Zam Hotel & Resort Batu

Esok harinya, acara diisi dengan senam pagi di halaman hotel. Dalam senam itu, kader kesehatan mengenakan kaos warna pink, bawahan dan hijab yang didominasi warna hitam, serta sepatu warna putih.

Usai gerak badan, para kader istirahat sejenak dan kemudian menuju ke ruang makan untuk sarapan yang telah disediakan pihak hotel. Setelah sarapan, acaranya sudah bebas dan mereka check out sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kemandirian memang membutuhkan uang. Tapi kekurangan uang bukan alasan untuk tidak hidup mandiri." Dengan tekad kuat kader kesehatan Desa Jatiguwi, terwujudlah rakor di hotel. Keseruan dalam rakor ini telah memancarkan rona-rona kegembiraan di wajah-wajah para kader kesehatan Desa Jatiguwi selepas acara rakor tersebut. *** [241222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Desember 2022

Singgah di Ponkesdes Sejahtera Jatiguwi

Pulang dari Pelatihan Kader SMARThealth Kecamatan Kalipare, perwakilan Tim SMARThealth singgah di Ponkesdes Sejahtera yang berada di Jalan Bangsa Dusun Krajan RT 22 RW 05 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).

Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan puskesmas dalam rangka mendekatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Fasad bangunan Ponkesdes Sejahtera, Jatiguwi, Sumberpucung

Kunjungan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) ke Ponkesdes Sejahtera yang ada di Desa Jatiguwi itu bukan dalam rangka memeriksakan diri, tapi ingin berjumpa dengan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Ponkesdes tersebut.

Perwakilan Tim SMARThealth diterima oleh Perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep di ruang kerjanya. Pada saat perwakilan Tim SMARThealth tiba, di Ponkesdes Sejahtera sedang ada meeting di ruang pertemuan, sehingga selain bertemu dengan perawat desa juga bersua dengan salah seorang kader SMARThealth dan bidan desa.

Di ruang kerja itu, perwakilan Tim SMARThealth menanyakan beberapa hal terkait karakteristik desa untuk uji coba implementasi aplikasi AREEMA milik UB, seperti jumlah dusun, jumlah RW, jumlah RT, jumlah kader kesehatan, jarak ke Ponkesdes dari setiap dusun, jarak ke Puskesmas dari setiap dusun, mata pencaharian penduduk dalam setiap dusunnya, luas wilayah desa, dan jumlah penduduk.

Mengenal karakteristik desa dari perawat desa Jatiguwi

Dari tiga dusun yang ada di Desa Jatiguwi itu, Dusun Krajan terdapat Pabrik Rokok (PR) Andalan. Jarak dari Ponkesdes Sejahtera ke PR Andalan itu sekitar 1,4 kilometer, sehingga mata pencaharian di Dusun Krajan bervariasi. Tidak hanya bertani, tapi ada juga yang terserap bekerja di PR Andalan.

Desa Jatiguwi ini memiliki luas wilayah nomor dua terkecil dan jumlah penduduk terbanyak nomor 2 dari 7 desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sumberpucung. Di bagian utara desa ini terbelah oleh Jalan Nasional, dan yang bagian selatan mepet dengan Waduk Karangkates. Sementara di tengah desa dilalui Saluran Irigasi Kali Molek, peninggalan zaman Hindia Belanda.

Kunjungan yang memakan waktu sekitar 10 menit itu, tidak hanya ingin melihat karakteristik desa dari nakes, namun juga sekaligus dimanfaatkan perwakilan Tim SMARThealth UB untuk bersilaturahmi dengan nakes di Ponkesdes Sejahtera karena baru kali ini main ke Ponkesdes Sejahtera.

Peta Sebaran Posyandu beserta kader kesehatan di Desa Jatiguwi

Bangunan Ponkesdes Sejahtera cukup bagus dan bersih. Bangunan Ponkesdes Sejahtera berarsitektur limasan dengan interior ruangan yang cukup akomodatif dalam pelayanan kesehatan di desa. Tak hanya mempunyai ruang pemeriksaan, ada juga ruang melahirkan. Selain itu, bangunan Ponkesdes Sejahtera juga dilengkapi dengan ruang pertemuan maupun dapur yang terlihat bersih.

Menurut perawat Yusvika, bangunan Ponkesdes Sejahtera yang menghadap ke selatan ini dibangun Pemerintah Desa Jatiguwi pada tahun 2004. Dari Ponkesdes Sejahtera ke Balai Desa Jatiguwi ini berjarak sekitar 350 meter dengan melewati Jalan Bangsa yang berada di tepian Saluran Irigasi Kali Molek. *** [131222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 13 Oktober 2023

Diseminasi Hasil Penelitian Dengan Pemangku Kepentingan Di Golden Tulip Holland Resort Batu

Batu terkenal dengan hawanya yang sejuk dan segar. Sangat cocok untuk mengadakan pertemuan, seperti pertemuan diseminasi hasil penelitian SMARThealth COVID-19 AREEMA dan hasil-hasil riset lainnya. 

Tim Peneliti RISPRO KI bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB)  mengundang policy makers dan praktisi kesehatan dalam acara diseminasi hasil penelitian dengan pemangku kepentingan di Golden Tulip Hollan Resort Batu,  selama dua hari dari 10 hingga 11 Juli 2023. 

Diseminasi ini dihadiri sekitar dua ratus undangan. Ada dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Yayasan Percik Salatiga, Ecoton Gresik, Tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPJS Indonesia, peneliti, staf pengajar serta mahasiswa  S2 dan S3. 

Pemukulan gong oleh Wakil Rektor IV sebagai tanda diseminasi telah dibuka secara resmi dan dimulai pelaksanaannya

Dalam acara tersebut, temuan-temuan utama dalam penelitian SMARThealth dipresentasikan oleh Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes,  Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, dan dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. Dalam sesi-sesi juga dipresentasikan hasil riset SMARThealth yang dilakukan oleh para mahasiswa S1, S2 maupun S3. 

Sedangkan, pembicara utama dalam diseminasi ini adalah Prof. Dr. Vivekand Jha dari The George Institute for Global Health Oxford University dan Imperial Colleague London UK. Hadir juga dalam acara tersebut mitra luar negeri penelitian RISPRO KI dari University of Manchester UK yaitu Prof. Dr. Gindo Tampubolon, Prof. Dr. Delvac Oceandy dan dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. 

Selain itu, tampak hadir juga senior researcher dari The George Institute for Global Health (TGI), di antaranya Prof. Dr. Anushka Patel, Dr. Praveen Devarsetty, Dr. Anna Palagyi dan Dr. Thomas Gadsden serta kolega dari Imperial College London UK Dr. Matts Priestsman yang tertarik meneliti tentang pembakaran sampah plastik dan dampaknya terhadap kesehatan orang di Kabupaten Malang.

Presentasi Prof. Dr. Vivekand Jha dari Oxford University

Acara diseminasi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UB Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Intrnasionalisasi, Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng.D.Sc yang didampingi Wakil Dekan I FKUB Prof. Dr. Mohmmad Saufur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D, FSCAI, dengan pemukulan gong sebaga tanda dimulainya acara dan seakligus sebagai peresmian kolaborasi internasional antara UB dan TGI untuk berbagai riset kesehatan dan pendidikan masa depan.

Dalam plenary session, Prof. Dr. Vivekand Jha mempresentasikan tentang pengembangan ancaman penyakit kidney dan bagaimana upaya seperti SMARThealth menjadi terobosan.

Acara ditutup pada sore hari dengan berbagai rangkaian acara yang mengikutinya hingga malam harinya. ***

Oleh: Sujarwoto
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog