Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pakisaji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pakisaji. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Agustus 2022

BIAN dan SH Jalan Bareng di Desa Kendalpayak

Tahun 2022 ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencanangkan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun secara signifikan  akibat pandemi COVID-19.

BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).

Pegiat BIAN dan SH Desa Kendalpayak berpose bersama staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Tahap pertama Imunisasi Anak Nasional tahap pertama diselenggarakan pada bulan Mei 2022. Adapun wilayah pelaksanaannya adalah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sedangkan untuk tahap kedua Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Wilayah sasaran dari program imunisasi tahap kedua ini adalah Pulau Jawa dan Provinsi Bali. Salah satunya adalah BIAN yang diadakan hari ini, Kamis (11/08/2022), di rumah Rahmawati Sri Wahyuni, seorang kader Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan sekaligus menjadi kader SMARThealth (SH), yang terletak di Jalan Raya Kendalpayak No. 02 Dusun Watudakon RT 09 RW 06 Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya berada di selatan Warung Sate Kuda dan Ayam Bakar “Lumintu”, atau sebelah utara CV. Maharani Ion Produsindo.

Giat BIAN di Kendalpayak ini sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya, karena pada hari ini giat BIAN diikuti atau jalan bareng dengan Posbindu SH. Menurut perawat desa Kendalpayak, Adianse Ria Saputra, A.Md. Kep, hari ini dua giat dalam satu tempat. Mumpung pada kumpul dalam BIAN, jadi Posbindu SH juga bisa menyasar orangtuanya atau pendamping anak dalam melakukan imunisasi. Jadi, efektif kerjaannya. Sekali jalan berhasil mencapai dua sasaran: balita dan usia produktif.

Meja pendaftaran dan penimbangan dalam giat BIAN di Desa Kendalpayak

Acara giat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga yang berdatangan ke rumah Rahmawati Sri Wahyuni, atau yang akrab disapa dengan Bu Yuyun ini, lansung masuk ke halaman melalui pintu pagar sebelah utara.

Mereka menuju ke meja pendaftaran dan penimbangan. Terlihat ada dua kader Posyandu Balita yang bertugas di meja itu, yakni Nur Imama dan Puji Rahayu. Nur Imama melakukan pendaftaran, dan Puji Rahayu mengerjakan pencatatan ke dalam buku besar.

Dari meja itu, orangtua atau pendamping anak akan mengantar anak untuk diukur berat badan, lingkar kepala, dan tinggi badannya. Petugas yang melakukan pengukuran itu adalah kader Posyandu Balita Lilik Dzuriatun Nafi’ah.

Meja doorprize bagi pengunjung BIAN di Desa Kendalpayak

Di tempat penimbangan tampak ada tiga alat, yaitu timbangan tidur, ayun, dan berdiri. Timbangan tidur Serenity biasa digunakan untuk anak umur 0 hingga 1,5 tahun. Namun kalau yang sudah bisa berdiri dan berani, anak itu bisa ditimbang dengan cara berdiri dengan menggunakan GEA Medical Electronic Personal Scale (Timbangan Elektronik Personal) EB 1623. Sedangkan yang tidak berani, bisa menggunakan timbangan ayun. 

Pada timbangan elektronik GEA, orangtua atau pendamping anak bisa sekalian melakukan pengukuran berat badannya. Hasil semua pengukuran untuk anak dicatatakan dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak, sementara untuk orangtua/pendampingnya nanti akan dituliskan pada Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu.

Dari pengukuran itu, mereka akan bergeser ke meja di sebelah selatan, yaitu meja doorprize. Orangtua atau si anak akan mengambil kupon doorprize berupa lintingan kertas seperti dalam arisan. Di kertas itu akan terisi tulisan angka. Dari angka inilah, orangtua atau anak akan tahu, doorprize mana yang diambil. Karena di meja itu memang terisi penuh dengan doorprize yang telah dikasih angka.

Pemberian vitamin A oleh kader Posyandu

Setelah mengambil doorprize, mereka akan lanjut ke meja berikutnya yang berada di sebelah selatannya, yaitu meja vitamin dan input data. Meja tersebut diisi oleh kader Posyandu Lansia Kasri, dan perawat desa Kendalpayak.

Kader Posyandu Lansia membantu perawat memberikan vitamin A kepada anak. Di meja itu ada dua warna vitamin A. Vitamin A botol biru (warna biru) diperuntukkan bagi anak berumur 6 sampai dengan 11 bulan, sedangkan vitamin A botol merah (warna merah) diberikan untuk anak berumur 1 hingga 5 tahun.

Setelah itu, kondisi anak akan dilihat oleh perawat Adianse. Kondisi ini perlu dilihat untuk memastikan anak ini bisa terus lanjut mendapatkan imunisasi MR (Measles and Rubella/Campak-Rubela) atau tidak/dipending dulu. 

Tim SMARThealth UB saksikan perawat desa Kendalpayak input data dengan ASIK

Bila memungkinkan, anak langsung lanjut ke meja di sebelah selatannya yaitu menuju meja yang ditempati oleh bidan desa Kendalpayak, Siti Maisaroh, S.Tr.Keb., yaitu meja suntik imunisasi MR. Sementara itu, perawat Adianse akan lanjut melakukan input data ke dalam ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu).

Platform ASIK adalah aplikasi terpusat yang digunakan untuk input data, monitoring data perkembangan pasien untuk tenaga kesehatan layanan primer (Platform Puskesmas Terintegrasi). Ada dua bentuk aplikasi tersebut: web based dan aplikasi android. Web based digunakan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan Posyandu Prima, sedangkan aplikasi android digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader kesehatan untuk pencatatan layanan luar gedung (kegiatan Posyandu).

Dari meja suntik imunisasi, mereka akan disambut oleh kader Posyandu Balita Lulus Djuliani yang bertugas memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan penyuluhan sebagai tanda bahwa giat pemeriksaan untuk anak sudah selesai dalam giat BIAN. 

Bidan desa Kendalpayak melakukan imunisasi MR

Untuk pulangnya harus melewati pintu pagar di sebelah selatan. Sebelum pintu pagar, terdapat meja pemeriksaan Posbindu SH. Orangtua/pendamping yang anaknya tidak rewel akan singgah dulu dalam skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dalam giat SH.

Orangtua/pendamping akan diukur tinggi badan dan lingkar perut serta tekanan darah oleh kader Posyandu Lansia Endah Rismawati. Setelah itu, kemudian mereka bergeser ke tempat duduk di sisi selatan.

Di kursi itu, kader SH Rahmawati Sri Wahyuni, alias Bu Yuyun, akan mengecek kadar gula darah orangtua/pendamping anak tadi. Hasil pengukuran tadi dicatatkan dalam Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM beserta riwayat PTM keluarga/diri sendiri.

Giat Posbindu SH di sisi selatan arah pintu keluar

Sedianya hasil skrining tersebut langsung diinput dengan menggunakan aplikasi eKader, namun apa daya aplikasinya muyer-muyer terus. Jadi hingga selesai kegiatan, kader tidak bisa melakukan input data dengan aplikasi eKader.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, yang hadir dalam giat BIAN dan SH tersebut turut menyaksikan kelemotan aplikasi eKader tadi.

Dalam dua giat satu tempat itu, berhasil dilakukan rekapitulasi. Untuk giat BIAN dari target sasaran sebanyak 110 anak, yang hadir ada 97 anak. Namun yang berhasil mendapatkan suntik imunisasi MR ada 64 anak.

Lokasi giat BIAN dan SH di tepi jalan raya yang dibantu oleh Linmas untuk mengatur parkir

Sementara itu, dalam giat Posbindu SH. Dari target sasaran sebanyak 50 orang usia produktif, berhasil dilakukan skrining sebanyak 35 orang dengan rincian laki-laki ada 3 orang dan perempuan sebanyak 32 orang.

Dari 35 orang yang terskrining, terdapat 4 orang terindikasi memiliki faktor risiko hipertensi, dan 5 orang mempunyai faktor risiko diabetes mellitus.

Giat BIAN dan SH ditutup pada pukul 11.39 WIB bersamaan dengan kumandang adzan zuhur dari masjid yang ada di sekitar lokasi kedua giat tersebut. *** [110822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 18 Maret 2022

Giliran Dukuh Karangduren Jadi Lokasi Giat Posbindu SMARThealth

Bulan Maret ini, giat Posbindu SMARThealth diadakan di Dukuh Karangduren. Hari ini, Jumat (18/03/2022), Dukuh Karangduren mendapat giliran bagi penyelenggaraan giat Posbindu SMARThealth.

Giat ini berbarengan dengan giat Posyandu Balita namun lokasinya beda tempat. Lokasi giat Posbindu SMARThealth berada di rumah Hanudji yang beralamatkan di Gang 1B No. 31 Dukuh Karangduren RT 02 RW 01 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sementara giat Posyandu Balita berada di seberang jalan agak serong ke barat.

Acara giat Posbindu SMARThealth dimulai pada pukul 09.00 WIB. Di teras depan, kader SMARThealth telah menempati posisi masing-masing dalam melakukan skrining kesehatan. Lima kader tersebut berbagi peran sesuai layanan pemeriksaan yang ada di Posbindu SMARThealth.

Kader SMARThealth berpose bersama staf Dinkes Kabupaten Malang dan perawat desa Karangduren, Kec. Pakisaji

Warga sekitar yang akan melakukan periksa kesehatan, akan menjumpai kader SMARThealth Sujiati Andri Astutik untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Kader Sujiati akan menuliskan biodata warga ke dalam Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM  di Posbindu sesuai dengan yang ada di KTP.

Usai registrasi, warga akan bertemu dengan kader SMARThealth Alfin Andiyanti. Di situ, kader Alfin akan melakukan skrining sesuai dengan pertanyaan yang terdapat dalam Form Deteksi Dini tersebut, dan setelah itu warga dipersilakan melakukan pengukuran tekanan darah. Pengukuran tensi dilakukan oleh kader SMARThealth Lia Suwandewi. Hasil pengukurannya dicatat oleh kader Alfin ke dalam Form Deteksi Dini.

Setelah mendapat layanan pengukuran tensi, warga lanjut untuk pengecekan gula darah dan kolesterol. Petugas yang melayani pemeriksaan tersebut adalah kader SMARThealth Siswanti yang habis melepas masa munibnya. Hasil pengukuran gula darah maupun kolesterol juga dituliskan ke dalam Form Deteksi Dini.

Cek gula darah

Setelah itu, warga dengan membawa Form Deteksi Dini tersebut dipersilakan untuk menghadap ke perawat desa Karangduren Evi Dyah Prahesti, A.Md. Kep guna mendapat layanan konsultasi kesehatan terkait dengan hasil deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Apabila dari konsultasi itu, warga terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat selama seminggu.

Dari tempat perawat desa, warga sudah bisa meninggalkan lokasi. Sementara itu, lembar Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM  di Posbindu itu diambil oleh kader SMARThealth Riska Febri untuk dilakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Dalam melakukan entry data, semua kader mengalami kendala karena aplikasi eKader mengalami lemot. Selain itu, ada satu kader yang handphonenya kurang support terhadap aplikasi eKader. HP kader Sujiati masih menggunakan Android versi 5 sementara aplikasi eKader berbasis Android versi 6.

Perawat desa Karangduren membuka layanan konsultasi layanan kesehatan di Posbindu SMARThealth

Giat Posbindu ini berakhir pada pukul 10.37 WIB. Dari target undangan sebanyak 30 orang, kader SMARThealth berhasil memeriksa 10 warga dengan rincian ada 1 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

Tampak hadir dalam giat tersebut adalah staf PTM Dinkes Kabupaten Malang yang terdiri dari Candra Hernawan, S.Kom dan Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns yang didampingi oleh Zahira Syalwa, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sebagai penutup acara, dilakukan foto bersama antara staf Dinkes Kabupaten Malang dengan perawat desa beserta kader SMARThealth Desa Karangduren. Pulangnya dibawain bubur nasi dengan irisan telur, kering tempe serta perkedel sebagai ungkapan Jumat berkah dari tuan rumah. *** [180322]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 07 Februari 2022

Implementasi Program Posbindu SMARThealth Di Desa Wadung

Implementasi Program Posbidu SMARThealth untuk pertama kalinya diadakan di Desa Wadung, tepatnya di rumah kader Posyandu Balita Umi Zahroh yang berada di Dusun Krajan No. 15 RT 07 RW 02 Desa Wadung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (07/02/2022).

Posbindu SMARThealth merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM mengingat hampir semua faktor risiko PTM tidak memberikan gejala pada yang mengalaminya, dan hasil skriningnya bisa langsung diinput dengan aplikasi eKader oleh kader SMARThealth terlatih melalui handpone masing-masing, yang datanya bisa langsung terintegrasi dengan ePuskesmas.

Kader SMARThealth, Posyandu Balita, Perawat Desa dan Bidan Desa berpose bersama

Giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 08.30 WIB bersamaan dengan pelaksanaan giat Posyandu Melati. Jadi dalam satu tempat pada hari ini, ada dua giat yang berjalan berbarengan, yaitu Posyandu Balita dan Posbindu SMARThealth.

Selain kader Posbindu Melati menyebarkan undangan dalam giat Posbindu SMARThealth ini, juga mengumumkan lewat sound system Mushola Darussalam pada saat penyelenggaraan giat Posbindu tersebut dimulai.

Giat Posyandu Balita digelar di sisi selatan teras rumah, dan Posbindu SMARThealth berada di sisi utara teras rumah. Untuk giat Posbindu SMARThealth, warga akan melakukan skrining faktor risiko PTM.

Pengukuran tinggi badan oleh kader SMARThealth

Warga yang datang akan disambut oleh kader SMARThealth Aida Susana yang bertugas melakukan registrasi, pencatatan dan rekapitulasi. Di bagian registrasi ini, warga cukup memperlihatkan KTP saja untuk dicatat biodatanya.

Dari situ, warga kemudian dipersilakan untuk melakukan pengukuran tinggi/berat badan dan lingkar perut. Pengukuran dilakukan oleh kader SMARThealth Zuhriyah, dan hasilnya ditulis oleh kader Aida Susana.

Setelah itu, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah. Yang bertugas melakukan pengukuran tekanan darah ada dua kader SMARThealth, yaitu Anis Satuyaroh dan Yuli Erlina. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kader Aida Susana.

Pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth

Selesai ukur tensi, warga akan bergeser ke tempat duduk yang berada di sebelah utaranya. Di situ, akan berjumpa dengan kader SMARThealth Nya’ Marta Tyas Agusta R., yang bertugas membantu perawat Desa Wadung melakukan pengecekan gula darah maupun kolesterol. Hasil pengukurannya akan dicatat olehnya dan dilaporkan kepada kader Aida Susana untuk direkap menjadi satu.

Dari cek gula darah/kolesterol, warga akan bergeser ke kursi di sebelah utaranya. Di situ, terlihat perawat Desa Wadung Rudiyanto, A.Md. Kep., yang siap menerima konsultasi dari hasil skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth.

Cek gula darah

Bila dalam konsultasi itu, warga terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), seperti hipertensi, gula darah atau kolesterol tinggi, perawat Rudi akan memberikan obat untuk beberapa hari kepada warga tersebut.

Akan tetapi yang membuatnya sedikit heran adalah banyaknya hasil pengukuran gula darah yang mengindikasikan terlalu tinggi dengan alat kesehatan pemberian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang telah diterima oleh kader SMARThealth pada 11 Januari 2022 di Puskesmas Pakisaji. Padahal dari hasil konsultasi tersebut, warga tersebut tidak memiliki riwayat dan keluhan apa pun terkait hasil pengukuran tersebut.

Konsultasi dengan perawat desa Wadung

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi dari awal hingga akhir juga turut mendengarkan secara intensif konsultasi yang ramah antara warga dan perawat desa. Semua hasil pengukuran yang tinggi disimpan oleh perawat desa.

Sementara itu, untuk entry data dengan aplikasi eKader bisa berjalan lancar selama ada WiFi. “Tapi kalau pakai pulsa, muyer-muyer”, kata salah seorang kader yang sedang melakukan input skrining secara live.

Giat Posbindu SMARThealth di Desa Wadung selesai pada pukul 10.52 WIB. Dari target undangan sebanyak 30 orang, berhasil diskrining sejumlah 34 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 33 perempuan.

Rekapitulasi oleh kader SMARThealth yang dipimpin oleh perawat desa

Usai rekapitulasi, diadakan foto bersama antara kader SMARThealth, kader Posyandu Balita, perawat desa, dan bidan desa. Tim SMARThealth yang sedianya mau memotret, malah diajak juga untuk potret bersama.

Sebagai penutup acara, semua yang menyelenggarakan giat ini diajak makan bersama hidangan yang telah disedikan oleh pemilik rumah. Ada sayur lodeh (tahu, tempe, kentang, tomat hijau, ceker) dan sambel pokak. Sayangnya, bidan Purwatiningsih, S.Tr.Keb. tidak bisa ikut makan bersama karena sedang menjalankan ibadah puasa Senin. *** [070222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 19 Januari 2022

Pertama kalinya Desa Glanggang Adakan Posbidu SMARThealth

Untuk pertama kalinya, Desa Glanggang mengadakan giat Posbindu SMARThealth untuk warga berumur 15 tahun ke atas. Giat ini diselenggarakan di Balai Pedukuhan Karang Tengah RT 25 RW 06 Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (19/01/2022).

Sesuai undangan yang beredar, warga mulai berdatangan ke pendopo balai pedukuhan pada pukul 09.00 WIB. Mereka akan langsung mengantri untuk skrining pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti cek tekanan dan gula darah.

Giat Posbindu SMARThealth di Desa Glanggang, Pakisaji

Dalam skrining itu, setiap warga harus mengikuti alur pemeriksaan yang umum dilaksanakan dalam giat Posbindu PTM. Mereka musti mengisi daftar hadir dalam giat tersebut, kemudian diukur berat badan dan lingkar perut oleh Jarwati, kader Posyandu Balita yang turut membantu giat tersebut.

Hasilnya ditulis dalam buku pemeriksaan giat Posbindu PTM oleh kader SMARThealth Sulik’ani yang merangkap mengukur tinggi badan warga. Ketika antrian cukup banyak, tampak staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners., turut membantu pengukuran tinggi badan.

Balai Pedukuhan Karang Tengah Desa Glanggang, Pakisaji

Setelah itu, warga akan lanjut ke pemeriksaan tekanan darah. Pada meja pemeriksaan tekanan darah, kader SMARThealth Luluk Hardianti siap melayani pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure Monitor/Tensimeter Digital BPM001 merek RGB Medical. Hasil pengukuran tekanan darah ini juga dicatat ke dalam buku pemeriksaan giat Posbindu PTM.

Usai ukur tensi, warga bergeser ke meja di sebeah barat. Di meja itu terlihat perawat Ponkesdes Wilujeng Desa Glanggang, Yulia Roikha, A.Md. Kep., yang siap melayani warga dalam pemeriksaan gula darah maupun konsultasi kesehatan terkait PTM.

Perawat Desa Glanggang periksa warga dan konsultasi

Jika dalam pemeriksaan dan hasil konsultasi mengindikasikan warga yang diperiksa tersebut memiliki faktor risiko tinggi (highrisk), perawat Yulia akan memberikan obat untuk beberapa hari kepada warga tersebut.

Gelaran giat Posbindu SMARThealth ini diadakan setelah kader SMARThealth menerima seperangkat alat kesehatan (alkes) dari Puskesmas Pakisaji. Di dalam tas kesehatan berwarna biru tua itu, di dalamnya terdapat Benecheck plus Multi Monitoring System 3 in 1, Benecheck plus Blood Glucose Test Strip 50s, Benecheck plus Total Cholesterol Test Strip 10s, Meteran Pengukuran Lingkar Perut, Tensimeter Digital + Adaptor, Sature Meter, GP Care Alcohol Swab with Isopropyl Alcohol, Disposafe Safety Box 2,5 L, Blood Lancet,dan Body Fat Wight Scale.

SMARThealth Kit Desa Glanggang

Sebenarnya petugas alkes Puskesmas Pakisaji telah mengambil alkes di gudang alkes Dinkes pada Minggu keempat bulan Desember 2021, namun karena ada pergantian Kepala Puskesmas di Puskesmas Pakisaji maka penanggung jawab PTM Puskesmas Pakisaji, Indah Ratri Ayunaningtyas, A.Md. Keb., berinisitiaf membagikan alkes menunggu setelah diadakan serah terima jabatan (sertijab) dari Kepala Puskesmas yang lama (dr. Nur Syamsu Dhuha) kepada Kepala Puskesmas yang baru (dr. Firmina). Akhirnya, alkes tersebut diterima oleh kader SMARThealth Desa Glanggang pada Senin (10/01/2022) di Puskesmas Pakisaji.

Giat Posbindu SMARThealth perdana di Desa Glanggang ini dimotori oleh dua kader SMARThealth dan dibantu oleh seorang kader Posyandu Balita beserta perawat Ponkesdes Wilujeng Desa Glanggang, namun dengan semangat empat lima, mereka  berhasil melakukan skrining terhadap 30 orang dari 50 undangan yang diedarkan. 

Staf PTM Dinkes dan Tim SMARThealth UB hadir dalam giat Posbindu SMARThealth Desa Glanggang, Pakisaji

Dari 30 warga yang berhasil diskrining ini terdapat 4 orang laki-laki dan sisanya sebanyak 26 orang adalah perempuan. Capaian ini sudah tergolong lumayan menginggat pada saat giat Posbindu SMARThealth ini, Desa Glanggang sedang memasuki musim panen padi.

Kendala yang dihadapi dalam giat ini adalah data tidak bisa diinput secara langsung ke dalam aplikasi eKader karena sinyal di lokasi kegiatan cukup lemah. Perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir dalam giat tersebut, mencoba mengirim foto ke staf PTM dan Keswa Dinkes namun tidak terkirim, alias pending. Baru setelah sampai Sekretariat SMARThealth, foto dan video terkirim semua.

Kendati giat Posbindu SMARThealth ini perdana, akan tetapi menurut pengakuan dua kader SMARThealth yang hadir dalam giat tersebut, sesungguhnya mereka sudah pernah melakukan input data secara langsung pada saat ada giat Posyandu Lansia di Desa Glanggang. Sudah ada sekitar 70 data yang diinput di dalam aplikasi eKader. *** [190122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 19 November 2021

Diagnosis Komunitas Dokter Muda FKUB Dalam Giat Posbindu SMARThealth Di Desa Kendalpayak

Upaya kesehatan yang diutamakan dalam pembangunan kesehatan adalah upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, yang didalamnya menumbuhkan peran serta masyarakat secara aktif dalam pembangunan kesehatan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menggali permasalahan kesehatan di masyarakat adalah melalui diagnosis komunitas. Diagnosis komunitas adalah kegiatan menggali permasalahan utama yang dihadapi oleh komunitas berdasarkan fakta yang ada dan pengambilan strategi serta rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah tersebut.

Kader SMARThealth berpose bersama Kepala Desa Kendalpayak, Staf Dinkes, Pj PTM Puskesmas Pakisaji, Perawat Desa, dan Dokter Muda FKUB

Kamis (18/11/2021) dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam stase Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan (IKM KP) mengadakan diagnosis komunitas di Desa Kendalpayak, membaur dengan giat Posbindu SMARThealth.

Giat itu diselenggarakan di Gedung Pertemuan Balai Desa Kendalpayak yang beralamatkan di Jalan Raya Kendalpayak No. 427 Dusun Segaran, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth

Acara giat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Alur pemeriksaan faktor risiko atau skrining penyakit tidak menular (PTM) utamanya yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan pembuluh lainnya, seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan obesitas, mengikuti alur yang biasa diterapkan dalam giat Posbindu SMARThealth.

Warga yang hadir dalam giat ini harus melalui empat meja. Meja 1 merupakan meja registrasi. Di meja 1 ini warga akan disambut oleh kader SMARThealth Fitria Winarni dan Hendriana Fatmawati, dan didaftar terlebih dahulu dengan menyerahkan foto kopi KTP.

Pengukuran gula darah yang didampingi oleh perawat desa

Setelah didaftar, warga tersebut akan menerima Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM dan terus akan diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut oleh kader SMARThealth Fatmawati. Hasil pengukurannya dituliskan ke dalam form yang dibawa oleh warga tadi.

Dari situ, warga terus akan berpindah ke meja 2. Meja 2 merupakan meja untuk melakukan pengukuran tekanan darah (tensi). Petugas yang mengukur tekanan darah adalah kader SMARThealth Rahmawati, bila kebetulan banyak pengunjungnya, akan dibantu oleh Hendriana Fatmawati. Hasil pengukuran tekanan darah juga dicatatkan ke dalam Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM.

Skrining dengan menggunakan aplikasi eKader secara langsung oleh dokter muda FKUB

Dari meja 2, warga beralih ke meja 3. Meja 3 merupakan meja melakukan cek gula darah. Di meja 3, terdapat 3 orang yang akan melayani pemeriksaan tersebut, yaitu perawat Desa Kendalpayak Ardianse Ria Saputra, A.Md. Kep., bidan Desa Kendalpayak Siti Maisaroh, S.Tr. Keb., dan kader SMARThealth Reny Purniawati.

Usai dari meja 3, warga dipersilakan menuju ke meja 4. Meja 4 digunakan untuk melakukan skrining dan entry data menggunakan aplikasi eKader. Meja 4 ini diisi oleh para dokter muda FKUB dari Kelompok 4 dengan pembimbing dr. Devita Rahmani Ratri, M.Sc., dan Shofi Nur Rahmah, S.E., M.M., yang terdiri dari Yogesvara, Devi Firnanda Putri, Syafira Maulida, Muhammad Ogan Islakhul Idham, dan Rifdinia Bregita Jimmy Saputri.

Skrining dengan menggunakan Kuesioner Surveillance PTM Berdasarkan WHO STEPS Instrument for Non-Communicable Disease Risk Factor Surveillance

Di meja 4, para dokter muda FKUB ini akan membantu kader SMARThealth dan petugas kesehatan melakukan skrining terhadap warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut. Pertama, dokter muda itu akan melakukan skrining dengan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM milik Posbindu dan sekalian mengentri data dengan aplikasi eKader sambil mewawancarainya sesuai daftar pertanyaan yang ada di dalam aplikasi tersebut.

Penggunaan aplikasi eKader ini setelah para dokter diajari cara mengunakannya oleh kader SMARThealth sebelum acara giat ini dimulai. Setelah menginput data, dokter muda akan melanjutkan mewancarai warga dengan menggunakan Kuesioner Surveillance PTM Berdasarkan WHO STEPS Instrument for Non-Communicable Disease Risk Factor Surveillance yang kelak digunakan untuk melakukan diagnosis komunitas.

Giat diagnosis komunitas dalam Posbindu SMARThealth ini dihadiri oleh Kepala Desa Kendalpayak Samsul Huda, penanggung jawab program PTM Puskesmas Pakisaji Indah Ratri Ayunaningtyas, S.Tr. Keb., dan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Wildan Adi Yatma, S.Psi., serta Babinsa.

Acara giat ini selesai pada pukul 12.00 WIB. Dari 75 undangan yang diedarkan di masyarakat, sasaran yang hadir dan berhasil diskrining sebanyak 25 orang dengan rincian laki-laki ada 8 oang, dan perempuan sebanyak 17 orang. Dari 25 orang yang diskrining itu, didapati sejumlah 12 orang yang hasil pengukuran tekanan darahnya tergolong tinggi, dan 5 orang yang memiliki faktor risiko diabetes mellitus yang tinggi berdasarkan hasil cek gula darahnya. *** [181121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 19 Oktober 2021

Advokasi Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di Tingkat Kecamatan Pakisaji

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan salah satu kebijakan terobosan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kebijakan ini didasari oleh Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Puskesmas Pakisaji menyelenggarakan pertemuan advokasi penguatan GERMAS di Tingkat Kecamatan Pakisaji di Pendopo Kecamatan Pakisaji yang beralamatkan di Jalan Raya Pakisaji No. 9 RT 09 RW 01 Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (19/10).

Sambutan Camat Pakisaji

Pertemuan ini sekaligus sebagai ajang koordinasi Kepala Desa se-Kecamatan Pakisaji. Hadir pula dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Forkopimcam, Ketua Penggerak PKK Kecamatan, Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Pakisaji, KUA Kecamatan Pakisaji, Ormas, Perawat Desa se-Kecamatan Pakisaji, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Advokasi adalah upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal). Tujuan dari kegiatan advokasi ini adalah meningkatkan peran masyarakat untuk menerapkan GERMAS dalam kehidupan sehari-hari, dan diharapkan peran lintas sektor dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif berperilaku hidup sehat.

Peserta pertemuan advokasi penguatan GERMAS Tingkat Kecamatan Pakisaji

Acara pertemuan ini dimulai pada pukul 09.44 WIB, molor 1 jam lebih 14 menit dari yang tertera di undangan. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md. Kep., dari Puskesmas Pakisaji memulai acara ini dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin dan meminta agar supaya kursi depan dipenuhi terlebih dahulu.

Setelah itu, MC membacakan susunan acara pertemuan advokasi penguatan GERMAS ini dan kemudian MC mengajak kepada para hadirin untuk berdoa sejenak menurut keyakinannya masing-masing.

Pemateri 1: Forum GERMAS Provinsi Jawa Timur

Usai berdoa, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama datang dari Camat Pakisaji Anang Toyib, S.Sos., M.M. Dalam sambutannya, Camat Pakisaji mengatakan bahwa berbagai langkah menyangkut kesehatan perlu diprioritaskan semenjak adanya pandemi COVID-19, di antaranya penguatan GERMAS lagi.

Selain itu, Camat Pakisaji juga berharap bahwa yang diundang ke sini akan menyampaikan ke instansinya masing-masing. Hal ini agar supaya segera bisa sampai ke masyarakat. Pada kesempatan ini juga, Camat Pakisaji menginformasikan perihal keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) mengenai SMARThealth yang harus dimengerti oleh Kepala Desa se-Kecamatan Pakisaji.

Pemateri 2: Sosialisasi Perbup Program SMARThealth No. 31 Tahun 2021

Selesai sambutan Camat Pakisaji, disusul dengan sambutan dari Kepala UPT Puskesmas Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha. Pada kesempatan itu, Kepala Puskesmas Pakisaji hanya memberikan sambutan sekitar 3 menit.

Kepala Puskesmas Pakisaji mohon maaf bila penguatan GERMAS baru bisa dilaksanakan kali ini karena masa pandemi. Penguatan GERMAS di sini lebih ke arah sosialisasi dan pencegahan. Sehingga, menurut Kepala Puskesmas Pakisaji penguatan GERMAS ini bisa berjalan beriringan dengan replikasi SMARThealth, yang kebetulan Pakisaji terpilih lebih awal dalam implementasinya.

Peserta advokasi menyimak Perbup SMARThealth

Selesai sambutan-sambutan, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi. Namun sebelum itu, MC memompa semangat para hadirin dengan mengucapkan “Selamat pagi semua”, dan dijawab oleh peserta dengan “Pagi, pagi, pagi, luar biasa, sehat.”

Kemudian MC mempersilakan kepada pemateri pertama, yaitu Kusmiati, A.Md. Keb., penanggung jawab Promkes Puskesmas Pakisaji. Sebelum memulai, Kusmiati juga tak mau kalah dengan MC dalam menyemangati peserta pertemua advokasi penguatan GERMAS.

Staf PTM Dinkes menghimbau Kepala Desa agar berkenan menggerakkan warganya untuk datang di Posbindu SMARThealth

“Apa kabar Bapak/Ibu?” kata Kusmiati, dan peserta menjawab “Sehat, sehat, sehat, luar biasa!” Terus dilanjutkan dengan pekikan, “Salam GERMAS”, dan peserta pun tak kalah antusias dengan menjawab, “Sehat, kuat, bugar, produktif ceria.”

Setelah itu, baru diisi dengan pemaparan materi oleh Kusmiati dengan mengambil judul “Forum GERMAS Provinsi Jawa Timur”. Dalam paparannya, Kusmiati menjelaskan perihal kebijakan terkait GERMAS, Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang GERMAS, Peraturan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS No. 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan GERMAS, isu umum hasil studi evaluatif GERMAS, dan strategi komunikasi perubahan perilaku.

Pendopo Kecamatan Pakisaji

Pukul 10.54 WIB acara disambung dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Pada kesempatan itu, Paulus memberikan sosialisasi Peraturan Bupati Program SMARThealth No. 31 Tahun 2021 di Kabupaten Malang dihadapan peserta pertemuan advokasi penguatan GERMAS Tingkat Kecamatan Pakisaji.

Di akhir paparan, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, salah seorang staf PTM Dinkes yang menemani Kasi PTM itu, menambahkan bahwa Peraturan Bupati (Perbup) SMARThealth itu bisa diperbanyak. File sudah diserahkan ke Puskesmas Pakisaji.

Selain itu, Nur Ani juga meminta bantuan kepada Kepala Desa untuk menggerakkan GERMAS dan masyarakat mau hadir dalam Posbindu SMARThealth.

Pukul 11.34 WIB MC membahas sebentar mengenai penyusunan Surat Keputusan Forum GERMAS, dan memberikan contoh formatnya untuk dipelajari Kepala Desa. Setelah paham, Kepala Desa bisa membawa pulang format tersebut untuk segera dibuat per desa yang ada di Kecamatan Pakisaji.

Tepat pukul 11.43 WIB MC menutup rangkaian acara pertemuan ini dengan mengucapkan permintaan maaf bila ada kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan ini, dan berterima kasih atas kehadirannya. *** [191021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 14 Oktober 2021

Puskesmas Pakisaji Gelar Pelatihan SMARThealth Di Balai Desa Karangpandan Selama Dua Hari

Balai Desa Karangpandan, pagi itu ramai. Kader kesehatan dari tujuh desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji menghadiri pelatihan SMARThealth yang dipusatkan di Pendopo Balai Desa Karangpandan, yang beralamatkan di Jalan Garuda, Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (13/10).

Sesuai bannernya, nama kegiatan ini sebenarnya cukup panjang, yaitu Pembinaan Kader Posbindu Dengan Pelatihan SMARThealth Pada Program Pembimbingan Teknis Dan Supervisi Pengembangan Dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji, atau kalau disingkat menjadi Pelatihan Kader SMARThealth

Sambutan Kepala Puskesmas Pakisaji di hari pertama pelatihan kader SMARThealth

Karena pada dasarnya, pelatihan ini merupakan peningkatan kapasitas kader kesehatan menjadi kader SMARThealth. Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat, dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan.

Setiap desa memiliki kader kesehatan, dan dari sekian kader kesehatan yang ada, dipilih lima orang di setiap desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth. SMARThealth sendiri adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terkoneksi antara pasien, kader kesehatan desa, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.

Peserta pelatihan kader SMARThealth hari pertama diikuti oleh 7 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md. Kep., dari Puskesmas Pakisaji, mengawalinya dengan mengucapkan selamat datang kepada peserta pelatihan yang datang ke Pendopo Balai Desa Karangpandan.

Hari ini, pelatihan diikuti oleh 35 kader kesehatan ditambah 7 perawat desa dari Glanggang, Jatisari, Karangpandan, Pakisaji, Permanu, Sutojayan, dan Wadung.

Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan ini, dan setelah itu diteruskan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha.

Kepala Desa Karangpandan bersedia dicek gula darahnya oleh kader Pakisaji

Usai sambutan yang pertama, lalu disambung dengan sambutan yang kedua datang dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan terus disusul dengan sambutan yang ketiga dari Kepala Desa Karangpandan Djumain.

Setelah sambutan, acara pelatihan langsung memasuki pemaparan dari para narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Narasumber yang pertama adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Perawat desa Wadung beri contoh kadernya yang akan menjadi kader SMARThealth dalam praktek pengukuran

Dalam paparannya, Nur Ani mengawali dengan memutar video kader Kepanjen yang berkunjung dari rumah ke rumah dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) karena masa pandemi. Dari video itu, Nur Ani mulai bercerita perihal SMARThealth. Mulai dari apa itu SMARThealth hingga apa saja yang dikerjakan oleh kader SMARThealth. Kemudian juga dijelaskan tentang kebijakan Posbindu PTM, gaya hidup Cerdik, kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, prosedur pelayanan SMARThealth, jantung dan peredaran darah serta letak anatomis jantung.

Pada saat Nur Ani memberikan materi ini, layar proyektor dengan tripod (Tripod Screen Projector) jatuh sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 09.23 WIB, 09.43 WIB, dan 10.13 WIB. Jatuhnya layar ini disebabkan angin yang berhembus melintasi pendopo.

Tim SMARThealth UB melihat praktek pengukuran kesehatan kader SMARThealth Desa Karangpandan

Rencana sebelumnya memang diadakan di GOR Garuda, sebuah gedung pertemuan milik Desa yang berada di belakang Balai Desa yang menyatu dengan Kantor Kepala Desa, namun pada hari pelaksanaan acaranya diselenggarakan di Pendopo Balai Desa yang yang berada di depan.

GOR itu tidak bisa digunakan karena di depan pintu warna biru yang ada di gang itu bertuliskan: “ GOR Garuda Untuk Sementara Diliburkan Sementara, Menghindari Penyebaran Virus Corona COVID-19.” Akhirnya kegiatannya dipindahkan di Pendopo Balai Desa.

Paparan Nur Ani selesai pada pukul 10.17 WIB dan diteruskan dengan pemaparan yang kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Praktek Pengukuran Dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM bantu kader dalam praktek penggunaan aplikasi eKader

Namun sebelum praktek, Bastamil menjelaskan terlebih dahulu mengenai hipertensi, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penilaian faktor risiko PTM, pencegahan, tujuan pembelajaran, dan mengapa perlu dilakukan skrining PTM. Termasuk juga cara pengukuran yang benar dalam pengukuran tekanan darah, gula darah, tinggi dan berat badan serta lingkar perut.

Setelah itu, pemaparan konsep diselingi dengan senam peregangan (stretching) dengan mengambil dari Youtube yang berjudul “Chicken Dance dengan Costume.” Dalam menampilkan Youtube ini perlu 9 menit untuk mengkonekkan laptop dengan sound systemnya dulu.

Senam peregangan Chicken Dance

Selesai stretching, baru praktek. Dalam praktek ini setiap kader harus mencoba dan dibimbing langsung oleh perawat desanya masing-masing. Setiap desa yang menghadirkan 5 kadernya dalam pelatihan ini didampingi oleh seorang perawat di desanya.

Dalam praktek itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menyaksikan kader dari Desa Pakisaji mendapat kehormatan untuk melakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah Kepala Desa Karangduren. Selain itu, Tim SMARThealth UB juga melihat dari dekat praktek kader dari Desa Glanggang dan Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangpandan beri sambutan dan sekaligus buka pelatihan kader SMARThealth di hari kedua

Begitu praktek pengukuran selesai, acara langsung disambung dengan pemaparan materi yang ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparannya, Candra menerangkan perihal instalasi aplikasi eKader dan diteruskan dengan praktek skrining menggunakan aplikasi tersebut. 

Skrining ini sesungguhnya merupakan pemeriksaan faktor risiko PTM yang langsung diinput ke dalam aplikasi eKader. Setelah terinput, tenaga kesehatan desa akan langsung bisa melihat hasil skrining kadernya melalui ePuskesmas, dan bisa melakukan follow up dengan aplikasi eKader untuk tenaga kesehatan.

Pemateri 1 di hari kedua digantikan oleh Gatot Sujono, karena yang bersangkutan sedang sakit

Pukul 13.05 WIB acara pelatihan kader SMARThealth di hari pertama selesai. Esok hari, menurut Indah Ratri Ayunaningtyas, S.Tr. Keb., penanggung jawab program PTM Puskesmas Pakisaji, pelatihan kader SMARThealth di hari kedua akan diikuti oleh 5 desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari Kedua Pelatihan Kader SMARThealth

Hari kedua pelatihan kader SMARThealth dilaksanakan pada Kamis (14/10) diikuti oleh 5 desa berikutnya, yaitu Genengan, Karangduren, Kebonagung, Kendalpayak, dan Wonokerso. Dari 5 desa tersebut, dua desa di antaranya merupakan desa pilot project dalam implementasi program SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth di hari kedua diikuti oleh 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dua desa tersebut adalah Karangduren dan Kendalpayak. Desa Karangduren merupakan desa intervensi, dan Desa Kendalpayak merupakan desa kontrol pada waktu baseline. Sedangkan, pada replikasi SMARTealth, kedua desa tersebut menjadi desa intervensi. Artinya, di dalam desa intervensi itu ada pemberdayaan kader dalam membantu tenaga kesehatan untuk melakukan skrining deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darahnya lainnya.

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Rundown acara sama dengan hari pertama. Hanya saja sambutan di hari kedua ini, cuma diisi oleh dua orang, yaitu Kasi PTM dan Keswa Dinkes dan Kepala Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangduren dalam kapasitas mewakili Camat Pakisaji yang tidak bisa hadir, dan berkenan membuka acara pelatihan ini usai memberikan sambutan.

Setelah itu memasuki pemaparan materi. Susunan pemberian materinya juga masih sama dengan pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth di hari pertama. Akan tetapi untuk pemateri pertamanya disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St.,M.Pd., karena pemateri pertama di hari kedua ini sedang sakit.

Jadwal pelaksanaan pelatihan hari kedua ini tergolong lebih cepat ketimbang hari pertama. Karena dalam prakteknya, kader dari Karangduren dan Kendalpayak membantu perawat desa lainnya dalam mendampingi pengukuran kesehatan setiap kadernya.

Pelaksanaan pelatihan kader di hari kedua ini selesai pada pukul 11.58 WIB dengan closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan mengetes pelajaran yang diserap kader SMARThealth yang baru dan sekaligus menginformasikan agar supaya kader segera menjadwalkan untuk Posbindu PTM. *** [141021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 28 Mei 2021

Ponkesdes Mugi Rahayu Karangduren Gelar Posbindu PTM

Sesuai jadwal yang disampaikan ke Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, giat Posbindu PTM Desa Karangduren diadakan pada Jumat (28/05/2021). Perawat desa memprakarsai giat Posbindu PTM kali ini digelar di Ponkesdes Mugi Rahayu Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Raya Karangduren No. 45 Dusun Karangduren RT 07 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh staf PTM Candra Hernawan, S.Kom dan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Acara giat ini tergolong singkat, sekitar satu jam lamanya, dan berhasil melakukan skrining terhadap 19 orang dengan rincian laki-laki ada 3 orang serta perempuan sejumlah 16 orang.


Kader SMARThealth bersama staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Lazimnya giat Posbindu PTM, setiap warga yang memeriksakan diri senantiasa harus melewati semua meja yang ada. Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Di meja 1 ini terdapat kader SMARThealth Sujiati Andri Astutik yang melakukan pendaftaran kepada warga yang akan memeriksakan diri. Selain mendaftar, kader tersebut juga melakukan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Meja 2 merupakan meja pencatatan. Pencatatan di sini maksudnya adalah mencatat data pribadi, riwayat penyakit tidak menular pada keluarga, dan riwayat penyakit tidak menular pada diri sendiri. Kader yang bertugas di pencatatan ini adalah kader SMARThealth Siswanti.


Posbindu Mugi Rahayu Desa Karangduren

Usai dari meja 2, warga akan bergeser ke samping yang difungsikan sebagai meja 3. Di meja 3 ini, warga akan mendapat layanan pengukuran tekanan darah sebanyak tiga kali oleh kader SMARThealth Alfin Andi Yanti. Hasil pengukurannya dicatatkan di lembar pencatatan yang dikenal dengan Lembar Skrining Faktor Risiko PTM.

Lalu, warga melanjutkan pemeriksaan ke meja 4 yang letaknya berada di sebelah utara meja 3. Meja 4 merupakan meja laborat ringan/kecil. Di meja itu terdapat kader SMARThealth Julaikah yang siap melakukan pengukuran gula darah dan kolesterol. Hasilnya dituliskan ke dalam Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM.


Antrian pemeriksaan di Posbindu PTM

Dari meja 4 ini kemudian warga akan menuju ke meja 5. Meja 5 ini lokasinya terpisah dengan ruangan keempat meja sebelumnya. Meja 5 ini adanya di ruang pemeriksaan perawat maupun bidan Ponkesdes Mugi Rahayu Desa Karangduren.

Di ruang pemeriksaan Ponkesdes ini ada perawat Evi Dyah Prahesti, A.Md. Kep., yang dibantu oleh bidan Lusi Eko Safitri, A.Md. Keb. Selain memeriksa, mereka juga melakukan konsultasi dengan warga yang hadir di giat Posbindu PTM. Bagi mereka yang terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) terhadap PTM maka petugas kesehatan akan memberikan obat untuk beberapa hari.


Pencatatan Data di Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM

Dari ruang pemeriksaan ini, warga akan keluar dan mengembalikan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM ke meja bagian pencatatan. Di situ telah menunggu kader Posbindu Riska yang siap melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Pada giat ini, Candra Hernawan sempat melakukan pengecekan handphone android milik kader SMARThealth Siswanti yang mengalami kesulitan dalam melakukan penyimpanan. Ternyata setelah dicek, handphone tersebut mengalami penolakan pembacaan memori simpan sehingga perlu disinkronkan dengan memorinya terlebih dahulu.

Acara giat Posbindu PTM ini selesai pada pukul 09.28 WIB. Namun sebelum selesai, staf PTM Candra telah berpamitan terlebih dahulu untuk menuju ke giat Posbindu PTM di Mendalanwangi karena ada pesan WhatsApp mengenai tidak berfungsinya aplikasi petugas kesehatan di Mendalanwangi.

Sedangkan, Tim SMARThealth UB menyusul ke giat Posbindu PTM Desa Mendalanwangi setelah selesainya acara giat Posbindu PTM Desa Karangduren. *** [280521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog