Tampilkan postingan dengan label Desa Sidorahayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Sidorahayu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Juni 2021

Vaksinasi Tahap 1 Desa Sidorahayu Libatkan Kader SMARThealth

Puskesmas Wagir melaksanakan vaksinasi tahap 1 untuk yang kedua kalinya di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (05/06/2021).

Vaksinasi COVID-19 ini diutamakan untuk lansia yang dianggap sebagai kelompok rentan. Lansia memang memiliki risiko kematian akibat COVID-19 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok muda. Oleh karena itu, vaksinasi tahap 1 ini menyasar lansia dan pra lansia di Desa Sidorahayu.

Ruang vaksinasi

Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB oleh Tim Vaksin dari Puskesmas Wagir yang dibantu oleh perawat/bidan Ponkesdes, Tim Relawan Satgas COVID-19 serta melibatkan kader SMARThealth Desa Sidorahayu.

Keterlibatan kader SMARThealth pada vaksinasi ini berada pada meja skrining. Kader SMARThealth merupakan kader kesehatan terlatih dan terampil dalam melakukan skrining deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Selain itu, kader SMARThealth juga familiar dalam melakukan entry data hasil skrining dengan menggunakan handphone android yang berisi aplikasi eKader.

Meja pendaftaran dan skrining

Kader SMARThealth pada vaksinasi ini diberi tugas untuk melakukan wawancara kepada warga yang melakukan pendaftaran dengan menggunakan Kartu Skrining Faktor Risiko PTM, dan juga ada yang bertugas untuk melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader yang hasil entriannya akan langsung bridging ke dalam ePuskesmas.

Berbeda dengan daerah lain, suatu daerah yang telah menerapkan replikasi SMARThealth pada umumnya tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan entry data warga yang melakukan vaksinasi. Karena pada hari itu juga, hasil skrining terhadap warga yang ikut vaksinasi akan terinput ke dalam aplikasi eKader yang bisa dibuka di ePuskesmas.

Pengukuran tekanan darah dan gula darah

Pelaksanaan vaksinasi ini menerapkan protokol kesehatan. Kedatangan warga akan disambut oleh petugas yang mengarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum lanjut ke meja pendaftaran.

Di meja pendaftaran terdapat dua petugas kesehatan dan satu kader SMARThealth yang mendaftar dan mengecek identitas warga, yang meliputi nama, NIK, dan nomor HP. Kemudian setelah warga didaftar, akan lanjut ke skrining yang diawali dengan menanyakan riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, dan faktor risiko.

Konsultasi vaksin: lanjut suntik atau ditunda?

Setelah itu, warga akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah dan gula darah oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Wagir. Skrining di sini dilakukan untuk melakukan pengecekan terkait kesehatan dari calon peserta yang akan divaksin, apakah bisa divaksin atau ditunda.

Peserta yang sudah memenuhi kriteria untuk divaksin maka akan dilanjutkan dengan menyuntikan vaksin di lengan sebelah kiri. Setelah disuntik vaksin, warga diwajibkan menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi yang berlebih terhadap vaksin atau tidak. Jika tidak, peserta vaksin boleh pulang dan dibagikan kartu vaksinasi COVID-19.

Ruang observasi

Dari 102 orang pendaftar vaksinasi hari ini tadi, ada 12 orang yang ditunda suntik vaksinasi karena terindikasi hipertensi maupun diabetes mellitus, dan kebetulan penderita komorbid tersebut tidak rajin minum obatnya.

Kegiatan vaksinasi hari ini selesai pada pukul 12.23 WIB. Vaksin yang dilaksanakan ini adalah vaksin tahap pertama. Untuk vaksin tahap kedua akan dijadwalkan oleh Puskesmas Wagir.

Meja pendaftaran, pencatatan, dan observasi

Dalam pelaksanaan vaksin ini, perawat Desa Sidorahayu dengan melibatkan kader SMARThealth sekaligus juga memperoleh hasil skrining faktor risiko PTM sebanyak 102 orang yang langsung dientri oleh kader SMARThealth dengan aplikasi eKader. Perawat tinggal membuka hasil entrian kader SMARThealth melalui aplikasi Nakes (Tenaga Kesehatan), dan mengisi lanjutan pertanyaan yang ada di aplikasi tersebut maka sudah membuahkan sebuah standar pelayanan minimal (SPM), dan hasilnya terintegrasi ke dalam ePuskesmas. *** [050621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Minggu, 30 Mei 2021

Giat Posbindu PTM Menyasar Warga Perumahan Sidorahayu Permai

Memenuhi undangan dari Desa Sidorahayu bernomor 001/26/35.07.21.2009/2021, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) berkesempatan menghadiri acara Posbindu PTM SMARThealth yang dilaksanakan di Gedung Balai RW 07 yang beralamatkan di Perumahan Sidorahayu Permai Blok A, Dusun Niwen RT 29 RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Ahad pagi (30/05/2021).

Menurut perawat Desa Sidorahayu, Dimas Kurniawan, A.Md. Kep., giat Posbindu ini sengaja diselenggarakan pada hari Ahad karena kebanyakan warga yang tinggal di perumahan tersebut tidak bisa dijumpai untuk berkegiatan bila tidak pas hari libur. Pada umumnya, penghuni perumahan tersebut bekerja semua.


Kader SMARThealth berpose dengan petugas kesehatan, istri Ketua RW 07, dan kader Posyandu Lansia

Jadi, hari Ahad ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyasar warga Perumahan Siodrahayu Permai untuk diskrining PTM dalam giat Posbindu. Dari sisi petugas kesehatan, perlu tekad tersendiri karena seharusnya libur tetapi tetap digunakan untuk melakukan skrining PTM.

Acara giat Posbindu PTM SMARThealth ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dipusatkan di Gedung Balai RW 07. Gedung Balai RW 07 terlihat cekli. Cekli adalah kata dalam Bahasa Jawa yang kurang lebih berarti benda kecil dan indah. Bisa mirip artinya dengan kata mungil dalam Bahasa Indonesia. Artinya, Gedung Balai RW 07 itu kecil, tidak terlalu besar, tapi desainnya cukup indah. Langit-langit dari gedung ini bermural awan putih di antara kebiruan jagat raya.


Balai RW 07 Desa Sidorahayu

Warga yang longgar waktunya mendatangi giat Posbindu PTM tersebut untuk mengetahui skrining faktor risiko PTM. Bila di dalam ruangan Gedung terlihat sedang penuh, warga akan mengantri dengan duduk di kursi yang telah disediakan di sepanjang gang kecil sambil melihat panorama kehijauan. Kebetulan lokasi gedung Balai RW 07 berada di sebelah utara kebun Kelapa Sawit yang jumlahnya hampir seratusan pohon.

Mengikuti alur pemeriksaan, warga akan menuju ke meja 1 terlebih dahulu. Meja 1 merupakan meja pendaftara. Di meja itu ada kader SMARThealth Sri Marianah yang akan mencatat data pribadi warga berdasarkan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM (sesuai offline Puskesmas) dan Kartu Pemeriksaan Posbindu Desa Sidorahayu.


Suasana giat Posbindu PTM SMARThealth Desa Sidorahayu

Usai pendaftaran, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Pengukuran ini dilakukan oleh kader Posyandu Lansia Lilik Astuti, dan hasil pengukurannya akan ditulis oleh kader Posyandu Lansia Tatik Marwulani ke dalam Kartu Skrining Posbindu PTM dan Kartu Pemeriksaan Posbindu.

Dari meja1, warga akan bergeser ke meja 2 yang berada di sebelah baratnya. Di meja 2 ada kader SMARThealth Sumartiani yang siap melayani pengukuran tekanan darah atau tensi. Hasil pengukurannya juga akan dituliskan di kedua Kartu tadi.


Konsultasi antara warga dengan petugas kesehatan

Kemudian warga akan bergeser menuju ke meja 3 yang berada di sebelah baratnya. Meja 2 dan 3 ini merupakan satu meja tapi berbeda-beda tempat duduknya. Di meja 3 diisi oleh kader SMARThealth Beny Yuliaty yang akan melayani pemeriksaan laborat sederhana, yaitu gula darah, kolesterol, dan asam urat.

Setelah itu, warga akan pindah ke meja 4. Di meja 4 ini telah siap kader SMARThealth Mochamat Sholeh dan Sri Ribut. Kedua kader SMARThealth itu akan melakukan wawancara terhadap warga dengan menggunakan Tablet yang berisi aplikasi eKader.


Petugas kesehatan yang beri obat kepada warga risiko tinggi

Pada umumnya kedua kader SMARThealth itu telah lancar dalam melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Akan tetapi, pada giat Posbindu ini tadi kedua kader SMARThealth terkadang mengalami kesulitan melakukan entry data karena frekuensi sinyal di perumahan itu mengalami naik turun atau tidak stabil. Hal ini mengingat lokasi perumahan tersebut berbukit dan berlembah.

Dari meja 4, warga akan meneruskan ke meja 5. Di meja 5 ini telah menanti perawat Dimas Kurniawan, A.Md. Kep., yang siap menerima keluhan fisik yang dirasakan warga terkait pemeriksaan faktor risiko PTM. Kemudian perawat tersebut akan memberikan wejangan terkait keluhannya. Bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat kepada warga untuk diambil di meja 6.

Meja 6 ini diisi oleh bidan Desa Sidorahayu Sartika Arimbi, S.ST yang siap melayani pemberian obat dan sekaligus melakukan edukasi pengobatan. Pemandangan di meja 6 ini berisi tumpukan obat terkait PTM.

Setiap Tim SMARThealth UB menghadiri giat Posbindu di lingkungan Puskesmas Wagir memang selalu terlihat ketersediaan obat yang mencukupi. Obatnya selalu ditata berjajar dengan rapi dalam balutan dos obatnya masing-masing.

Acara giat Posbindu PTM SMARThealth di Desa Sidorahayu ini selesai pada pukul 12.10 WIB, dan berhasil memeriksa 57 orang dengan rincian laki-laki ada 8 orang dan perempuan sebanyak 49 orang. Kemudian personil yang terlibat dalam mengurusi giat Posbindu tersebut melakukan foto bersama dan setelah itu diteruskan dengan makan bareng di gedung Posyandu Flamboyan yang berada di sebelah utara Gedung Balai RW 07.

Aneka hidangan yang telah disediakan dalam kembul bujana itu dimasak dan disajikan oleh kader-kader Posyandu Lansia yang didampingi oleh istri Ketua RW 07 Anis. Setelah makan, pulangnya pun dibawain hasil panenan kebun kader Posyandu Lansia. Perawat, bidan, kader SMARThealth dan Tim SMARThealth UB mendapatkan buah tangan berupa satu tas kresek tomat segar hasil petikan pohon. *** [300521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 24 April 2021

Ada Penyuluhan Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Desa Sidorahayu

Giat Posbindu PTM yang keempat semenjak pelatihan di Hotel Ollino Garden Malang di Desa Sidorahayu ini sedikit berbeda dengan giat-giat Posbindu sebelumnya. Yang membedakan giat hari ini adalah adanya penyuluhan jantung dalam giat Posbindu PTM yang dilakukan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Jurusan Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah.

Giat Posbindu PTM dan penyuluhan jantung diadakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (24/04/2021).


PPDS FKUB, Dinkes, Puskesmas, Ponkesdes, dan kader SMARThealth

Warga yang hendak memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM kali ini harus bersabar sedikit karena mereka dihimbau untuk mengikuti penyuluhan jantung terlebih dahulu. Jadi, kendati layanan giat Posbindu PTM telah dibuka pada pukul 08.30 WIB, namun warga dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan oleh penyelenggara giat tersebut sambil menunggu warga yang lainnya.

Acara penyuluhan jantung dimulai pada pukul 09.43 WIB dengan diawali kata pembuka dari staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan diteruskan dengan pemaparan materi pertama dengan judul "Penyakit Jantung Koroner". Pemateri pertama dalam penyuluhan ini adalah dr. Teguh Aryanugraha yang dalam kesehariannya bertugas di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA).


Sambutan dari Dinkes Kabupaten Malang

Dalam penyuluhan itu, dr. Teguh Aryanugraha menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Ada 7 juta lebih kematian yang diakibatkan oleh PJK. PJK ini terjadi karena ada penyempitan arteri koroner akibat adanya plak aterosklerosis. Plak ini jika pecah akan menyebabkan bekuan darah sehingga aliran darah pada arteri koroner terhenti atau kerap disebut dengan sindrom koroner akut (SKA).

Lebih lanjut, dr. Teguh Aryanugraha menjelaskan bahwa ada 2 macam faktor risiko kardiovaskular, yaitu yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Yang dapat dimodifikasi (Modifiable Risk Factors) adalah merokok, dyslipidemia, hipertensi, diabetes mellitus, sindrom metabolik, dan kurang aktivitas fisik. Sedangkan, yang tidak dapat dimodifikasi (Non-Modidiable Risk Factors) meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga.


Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner

Usai penyuluhan, dr. Teguh Aryanugraha memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya. Ada tiga penanya yang mengajukan kepada dr. Teguh seputar masalah jantung seperti faktor risikonya dan ada pula yang tertarik menanyakan perihal pemasangan ring. Semua pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Teguh Aryanugraha dengan penjelasan-penjelasan tambahan agar supaya penanya benar-benar mengerti.

Pukul 10.20 WIB, acara dilanjutkan dengan penyuluhan yang kedua oleh dr. Gallusena Erickatulistiawan dengan materi "Aplikasi Detak". Menurut dr. Eric, panggilan akrab dr. Gallusena Erickatulistiawan, aplikasi Detak ini bertujuan memudahkan pasien /keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengenali nyeri dada karena penyakit jantung dan mengarahkan pasien agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keluhan.


Penyuluhan Aplikasi Detak

Sehingga sudah sepantasnya, peserta penyuluhan yang memiliki masalah dengan jantung atau ada keluarga yang mengalami masalah jantung perlu menginstal aplikasi temuan dari FKUB ini di handphone androidnya. Aplikasi bisa diunduh secara gratis dari Play Store.

Aplikasi ini merupakan terobosan digital untuk memotong jalur registrasi pasien jantung, sehingga pasien bisa tertolong atau tertangani dengan cepat. Kegawatan biar menjadi simple dalam penanganannya.


Meja pendaftaran

Kemudian dr. Eric mempersilakan seorang peserta penyuluhan untuk maju ke depan guna diajari cara melakukan instalasi aplikasi Detak ke dalam handphonenya, dan sekaligus mengajari bagaimana mengoperasikannya. Sedangkan, peserta penyuluhan yang lainnya akan dibantu oleh dr. Teguh Aryanugraha dalam menginstal aplikasi Detak.

Pukul 10.43 WIB, acara penyuluhan berakhir, dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan kedua dokter yang memberikan penyuluhan tersebut. Setelah itu, kedua dokter tersebut berpamitan untuk kembali ke Malang.


Meja pemeriksaan

Usai penyuluhan, peserta yang hadir dalam penyuluhan bisa melanjutkan pemeriksaan dari meja yang satu ke meja yang lainnya hingga tuntas setelah mengisi buku daftar hadir. Ada 4 kader SMARThealth yang bertugas dalam memberikan layanan dalam giat Posbindu PTM yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu ini, yaitu Sri Marianah, Sumartiani, Beny Yuliaty, dan Sri Ribut.

Kader Sri Marianah telah melakukan pendaftaran warga yang memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM sebelum penyuluhan jantung di mulai, dan kemudian standby di meja pendaftaran untuk mengantisipasi warga yang hadir setelah penyuluhan.


Meja konseling

Sedangkan, mereka yang telah mendaftarkan diri usai penyuluhan langsung melanjutkan periksa ke meja berikutnya. Mereka akan dilayani pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut oleh kader Sumartiani yang merangkap pengukuran tekanan darah.

Setelah warga mendapatkan layanan antropometri, mereka akan menuju ke meja pengukuran tekanan darah. Hasilnya akan dicatatkan di dalam Form Skrining PTM, sama halnya dengan hasil pengukuran antropometri tadi.


Tempat duduk diberi jarak

Dari meja pengukuran tekanan darah, warga bergeser ke sebelah timur untuk mendapatkan layanan pengukuran gula darah, kolesterol maupun asam urat dari kader Beny Yuliaty. Hasil pengukurannya dituliskan dalam Form Skrining PTM.

Selesai melakukan pemeriksaan laborat ringan itu, warga akan diwawancarai oleh kader Sri Ribut dengan Tablet Samsung Galaxy Tab A yang berisi aplikasi eKader. Kader tersebut akan menanyakan sesuai pertanyaan yang ada dalam aplikasi tersebut.

Usai diwawancarai, warga akan menuju ke meja konseling sambil membawa Form Skrining PTM tersebut. Di meja konseling itu ada dr. Yuanita Faradiba dari Puskesmas Wagir yang siap memberikan diagnosa maupun konseling dari hasil pengukuran sebelumnya yang ada di Form Skrining PTM. Warga boleh menyampaikan keluhan terkait yang dirasakan dalam fisiknya itu. Jika dalam diagnosa itu warga terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), dokter akan meresepkan obat yang diambil di meja sampingnya.

Di meja obat itu, ada perawat Dimas Kurniawan, A.Md. Kep yang siap memberikan obat sesuai yang dituliskan oleh dokter kepada warga yang memiliki risiko tinggi tadi. Di meja itu juga terlihat hadir juga pemegang program PTM Puskesmas Wagir Fenny Noviana, A.Md. Kep.

Dalam giat Posbindu PTM ini berhasil diperiksan sebnyak 26 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 5 orang, dan perempuan sebanyak 21 orang. Hasil pemeriksaan itu juga langsung bisa dilihat di ePuskesmas pada saat itu juga.

Selesai giat Posbindu PTM, Tim SMARThealth UB berpamitan duluan karena rasa kantuk yang masih bercokol. Malam sebelumnya, Tim SMARThealth UB menghadiri skrining PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth Desa Mendalanwangi dan perawat Chorina Kusbiantoro, A.Md. Kep yang digelar bakda salat Tarawih di Dusun Tenggulunan, Desa Sidorahayu. *** [240421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog