Jumat, 03 Oktober 2025

Wawancara Tahap Kedua Pasien Kontrol di Posyandu Cempaka Maguan: Harmoni Kolaborasi untuk Pengendalian Hipertensi

Setelah merampungkan wawancara dengan pasien intervensi di Aula Puskesmas Ngajum dalam rangkaian penelitian Pengembangan Model Health Coaching untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer, Tim Enumerator bersama peneliti, Penanggung Jawab (Pj) Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), serta Pj Promosi Kesehatan (Promkes) segera bersiap untuk melanjutkan misi berikutnya. 

Tujuan selanjutnya adalah Posyandu Cempaka, yang terletak di Dusun Maguan RT 11 RW 05, Desa Maguan—sekitar lima kilometer dari Puskesmas Ngajum. Pasien kontrolnya dikumpulkan di Posyandu Cempaka, seperti pada wawancara tahap pertama sebelumnya.

Peneliti berpose bersama Tim Enumerator, Pj PTM dan Pj Promkes Puskesmas Ngajum serta kader Posyandu Cempaka Desa Maguan

Dua mobil melaju meninggalkan area Puskesmas, membawa serta semangat kolaboratif dan dedikasi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer, khususnya dalam pengendalian hipertensi. 

Begitu tiba di lokasi, tim disambut oleh pemandangan yang menyejukkan hati - pasien kontrol telah banyak yang hadir dan menunggu di Posyandu Cempaka. Kesiapan mereka menjadi simbol antusiasme terhadap perbaikan kesehatan diri dan lingkungan.

Tim Enumerator yang terdiri dari Anis Khurniawati, S.Sos., Arief Budi Santoso, S.Ak., Elmi Kamilah, S.Sos., dan saya sendiri segera menempati meja-meja wawancara yang telah disiapkan oleh kader Posyandu, Ani Wiji Astuti. 

Suasana wawancara dengan pasien kontrol di Posyandu Cempaka, Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang

Dengan teliti dan penuh empati, proses wawancara dilaksanakan satu per satu, mengupas data penting seputar kondisi pasien, tingkat kepatuhan, dan gaya hidup mereka dalam menghadapi hipertensi.

Tak kalah sigap, Pj PTM Masfu Lailiyah, A.Md.Kep dan Pj Promkes Denok Pitra Rhena, SKM turut andil besar dalam jalannya kegiatan. Mereka membantu dalam pengukuran berat badan, mengatur alur antrean pasien, serta menangani administrasi dengan tertib.

Sementara itu, dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP mengisi ruang tamu Posyandu dengan penyuluhan yang interaktif dan edukatif. Materi seputar pola makan sehat, manajemen stres, dan pentingnya minum obat secara teratur disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun menyentuh. Asisten beliau, Ivanka Harits Darwisy, M.Pd, mendampingi dengan mencatat hasil pengukuran tekanan darah para pasien secara teliti.

Staf pengajar FKUB yang sekaligus peneliti utama, berikan penyuluhan dasar kepada pasien kontrol usai wawancara

Selama kurang lebih dua jam dua menit, sebanyak 13 pasien kontrol berhasil diwawancarai dan mendapatkan edukasi kesehatan secara menyeluruh. Kegiatan pun ditutup dengan sesi foto bersama, menjadi penanda kebersamaan yang hangat antara tim pelaksana dan warga Maguan.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pengumpulan data atau penyuluhan biasa. Ini adalah potret nyata dari kolaborasi yang harmonis antara tenaga kesehatan, kader, peneliti, dan masyarakat. Sebuah sinergi yang menyatukan ilmu, empati, dan semangat pelayanan demi terciptanya layanan kesehatan primer yang lebih baik, terutama dalam mengendalikan hipertensi sebagai salah satu beban terbesar penyakit tidak menular di Indonesia.

Di Posyandu Cempaka hari itu, kita menyaksikan bahwa perubahan dimulai dari kerja sama. Dan ketika setiap elemen bergerak dalam irama yang sama, maka hasilnya bukan hanya data, melainkan harapan. *** [031025]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 01 Oktober 2025

Pertemuan Akhir Health Coaching: Mengukur Perubahan Pasien Hipertensi di Puskesmas Ngajum

Suasana berbeda terlihat di Ruang Aula Puskesmas Ngajum pada Rabu (01/10) pagi. Meja dan kursi yang biasanya berbaris rapi menghadap mimbar, kini disusun secara melingkar, menciptakan atmosfer yang lebih intim dan interaktif. 

Ini adalah persiapan untuk momen penting: wawancara terakhir rangkaian penelitian Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer dalam disertasi dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP.

Tim Enumerator Health Coaching kembali bertemu dengan tiga belas pasien hipertensi yang telah menjadi mitra sejak putaran pertama. Mereka diundang oleh Penanggung Jawab Penyakit Tidak Menular (Pj PTM) Puskesmas Ngajum untuk mengikuti sesi wawancara penutup, sebuah tahap krusial dalam perjalanan penelitian ini.

Penjelasan peneliti utama dalam pertemuan akhir health coaching di Aula Puskesmas Ngajum, Kabupaten Malang

Mengukur Jejak Perubahan: Dari "Imut" Menuju Mandiri

Dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP, selaku peneliti utama, menjelaskan desain unik dari pertemuan ketiga ini. "Tujuan kami adalah melakukan wawancara dengan ketiga belas pasien yang sama yang telah kami wawancara pada pertemuan pertama," ujarnya membuka acara.

Tujuannya jelas: menangkap jejak perubahan. Dalam istilah yang akrab disampaikan dr. Arief, pada pertemuan pertama, pemahaman pasien seringkali masih "imut" - sebutan untuk kondisi pengetahuan yang belum matang. 

Kini, setelah melalui proses health coaching intensif oleh dokter fungsional Puskesmas Ngajum, penelitian ini ingin mengukur perbedaannya. Apakah terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan perilaku, dan peningkatan kemandirian dalam mengendalikan tekanan darah?

Dari sinilah nantinya akan terpetakan bentuk permodelan health coaching seperti apa yang "ideal" dan efektif untuk diterapkan dalam kendali hipertensi di tingkat puskesmas.

Suasana wawancara pasien intervensi

Simfoni Kerjasama Tim yang Tergagas Apik

Begitu kata pengantar dari dr. Arief usai, prosesi wawancara segera bergulir dengan lancar bak sebuah simfoni. Tim Enumerator - yang terdiri dari Anis Khurniawati, S.Sos., Arief Budi Santoso, S.Ak., Elmi Kamilah, S.Sos., dan saya - langsung mengambil posisi di meja-meja yang telah disusun melingkar.

Setiap peran berjalan sinergis. Tim Enumerator fokus melakukan wawancara mendalam dengan para pasien. Pj Promkes Denok Pitra Rhena, SKM bertanggung jawab atas pengukuran tinggi badan dan tekanan darah, data objektif yang melengkapi hasil wawancara ke dalam logbook. Pj PTM Masfu Lailiyah, A.Md.Kep mengurusi administrasi seperti absensi dan pemberian uang transport sebagai bentuk apresiasi bagi partisipan.

Sedangkan, dr. Arief sendiri tidak hanya mengawasi, tetapi juga turun tangan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pasien yang membutuhkan penjelasan tambahan dalam pengendalian hipertensi pasien.

Sementara itu, Ivanka Harits Darwisy, M.Pd yang mengasistensi dr. Arief, dengan cekatan merekap semua hasil wawancara langsung ke dalam google form untuk memudahkan analisis data.

Tim Enumerator menggunakan handphone dalam melakukan wawancara dengan pasieh intervensi di Aula Puskesmas Ngajum

Proses Cepat dan Perjalanan yang Berlanjut

Wawancara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut berjalan efisien dan selesai dalam waktu kurang dari satu setengah jam, tepatnya pukul 09.47 WIB. Namun, tugas tim belum usai. Karena masih ada 1 pasien yang tidak bisa hadir lantaran tidak bisa dihubungi. Sehingga perlu dijadwalkan tersendiri di lain waktu.

Usai membungkus pekerjaan di Puskesmas Ngajum, rombongan yang terdiri atas Tim Enumerator, Pj PTM dan Promkes dari Puskesmas Ngajum, serta peneliti, segera berpindah lokasi. Tujuan berikutnya adalah Desa Maguan. Agenda yang sama menunggu, dengan target responden yang berbeda: para pasien kontrol dalam penelitian ini.

Hari itu adalah bukti nyata dedikasi tim dalam mengukir satu langkah penting menuju model perawatan hipertensi yang lebih manusiawi, personal, dan berkelanjutan di layanan kesehatan primer. *** [011025]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 15 September 2025

Silaturahmi Hangat di Tengah Teriknya Mentari: Kunjungan ke Basecamp Enumerator NIHR GHG STAND di Kasembon

Ahad (14/09) pagi yang cerah di penghujung pekan menjadi momentum penuh makna bagi Fasilitator NIHR Universitas Brawijaya (UB). Diawali dengan menghadiri undangan Tasyakuran Buka Giling Perdana yang diselenggarakan oleh Bakalan Waste Bank (BWB) Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Fasilitator NIHR UB kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Desa Kasembon. Tujuan utamanya adalah melakukan kunjungan dan silaturahmi ke basecamp Tim Enumerator NIHR Global Health Research Group on Sustainable Care for Anxiety and Depression (NIHR GHG STAND).

Basecamp tim yang berada sekitar 6 kilometer dari home base BWB itu, terletak di Jalan P. Diponegoro, Dusun Krajan RT 14 RW 03, Desa Kasembon. Bangunan berbentuk ruko dua lantai menjadi tempat tinggal dan titik koordinasi para enumerator selama proses pengumpulan data.

Setibanya di sana selepas waktu Dhuhur, Fasilitator hanya bertemu dengan Field Supervisor, Slamet Hariono, S.Si., seorang peneliti lapangan yang telah lama malang melintang bersama Fasilitator dalam proyek-proyek seperti STAR, IFLS 4EOPO, maupun SMARThealth.

Fasilitator NIHR UB dan Field Supervisor NIHR GHG STAND dalam silaturahmi di basecamp Kasembon, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Kehangatan silaturahmi siang hingga sore itu terasa kental. Meskipun lima enumerator lainnya sedang bertugas di lapangan hingga menjelang Maghrib, diskusi antara Fasilitator dan Field Supervisor mengalir akrab. Cerita demi cerita mengemuka - tentang dinamika lapangan, perkembangan riset, hingga romantika pekerjaan sosial berbasis data.

Kunjungan ini merupakan bagian dari gelombang kedua (Wave 2) pelaksanaan riset NIHR GHG STAND, sebuah penelitian kolaboratif antara University of Manchester (UoM), Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tujuan utama riset ini adalah mengidentifikasi serta meningkatkan akses dan kualitas perawatan bagi individu yang hidup dengan kecemasan dan depresi di Indonesia.

Pelatihan bagi para Enumerator telah dilaksanakan pada 16–18 Agustus 2025 di Hotel Savana, Kota Malang. Setelah itu, mereka bergerak ke Enumeration Area (EA) Kasembon pada Ahad, 31 Agustus 2025, untuk pengenalan medan dan konsolidasi tim. 

Instrumen kesehatan mental (mental health) dalam NIHR GHG STAND

Keesokan harinya, wawancara lapangan dimulai secara resmi. Target responden merujuk pada Wave 1 yaitu 1.600 individu, dengan metode pengumpulan data menggunakan sistem CAPI (Computer-Assisted Personal Interviewing) yang dioperasikan melalui tablet.

Tim ini dijadwalkan menetap di Kasembon hingga Senin, 22 September 2025, sebelum bergerak menuju desa berikutnya, Karangsari di Kecamatan Bantur, pada Selasa, 23 September 2025 bila sesuai target yang ditentukan.

Tak hanya itu, Field Supervisor juga membagikan kabar tentang supervisi lapangan yang dilakukan sehari sebelumnya oleh Dr. dr. Sri Idaiani, Sp.KJ, peneliti senior dari BRIN. Dalam kunjungannya, Dr. Idaiani menyaksikan langsung proses wawancara yang dilakukan oleh tiga enumerator, melakukan briefing tim di basecamp, hingga berbagi waktu makan siang di Café IOU 2020, Desa Kuwolu, Kecamatan Bululawang. 

Susu segar Nestle Goodnes Kurma Ajwa Madinah

Momen santai berlanjut dengan belanja oleh-oleh di industri baju lokal sebelum akhirnya Dr. Idaiani melakukan sesi Zoom bersama dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D., peneliti dari University of Manchester, Inggris. Di penghujung hari, ia masih sempat mendampingi dua enumerator melakukan wawancara lanjutan sebelum kembali ke hotelnya di Kota Malang.

Obrolan hangat itu menemani Fasilitator NIHR UB yang menikmati sekaleng kecil susu kurma Ajwa dari Field Supervisor. “Segar sekali di tengah panas terik,” ujarnya sembari tersenyum. Tak terasa, sore pun merambat senja. Sebelum berpamitan, Fasilitator diajak menikmati seporsi mie ayam AREMA di sebuah warung dekat PT Wijaya Cahaya Timber (WCT), sebuah perusahaan plywood yang terletak di Jalan Gajah Mada, Dusun Krajan.

Kunjungan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga penguatan semangat tim di lapangan, yang terus bekerja dengan dedikasi tinggi untuk menyukseskan riset yang bermanfaat luas bagi masa depan kesehatan mental masyarakat Indonesia. *** [150925]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 12 September 2025

Skrining dalam Suling di Desa Sambigede: Di Balik Sunyi Subuh, Kesehatan Tak Pernah Tidur

Dini hari belum benar-benar beranjak dari gelapnya ketika suasana di Jalan Untung Suropati, RT 08 RW 03, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, sudah terasa semarak pada Jumat (12/09). 

Waktu masih menunjukkan pukul 02.30 WIB, namun di sekitar Masjid Baitul Karim, geliat kehidupan sudah terasa berbeda dari biasanya. Tak sekadar agenda religius, tetapi juga momentum pelayanan dan kepedulian sosial terpadu.

Masjid Baitul Karim di Jalan Untung Suropati Desa Sambigede RT 08 RW 03 Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang

Pagi itu, Masjid Baitul Karim menjadi tuan rumah kegiatan “Subuh Keliling” atau yang lebih dikenal sebagai Suling, yang rutin digelar Pemerintah Kabupaten Malang. Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Wakil Bupati, serta jajaran Forkopimda. 

Namun, yang menjadikan suasana semakin bermakna adalah hadirnya pelayanan kesehatan bagi warga, yang digagas dalam program bertajuk “Skrinshut” (Skrining Kesehatan bersama Subuh Keliling Terpadu), atau dalam bahasa yang sederhana adalah ‘Skrining dalam Suling.”

Sambutan Bupati Malang dalam Subuh Keliling di Masjid Baitul Karim Desa Sambigede

Kolaborasi Lintas Sektor: Dari Masjid, Menyapa Kesehatan Warga

Di balik keramaian yang biasa terdengar usai azan Subuh, rumah yang berada di sebelah utara Masjid Baitul Karim berubah menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dipimpin oleh Kepala Puskesmas Sumberpucung, drg. Rahmawati Daha, kegiatan skrining ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dan lintas profesi dalam memberikan pelayanan langsung ke masyarakat.

Tim kesehatan yang terlibat bukan hanya dari internal Puskesmas. Hadir pula Klinik Muhammadiyah Sumberpucung, Klinik Rawat Inap (KRI) Ramdani Husada Jatikerto, Klinik Jantung PACCE Hasna Medika, serta dukungan dari Perkumpulan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia (PKFI) Kabupaten Malang. Bahkan, Tim SMARThealth dari Universitas Brawijaya (UB) turut hadir dan mendokumentasikan kegiatan ini.

Suasana skrining kesehatan bakda subuh

Alur Pelayanan: Dari Nomor Antrean Menuju Kesadaran Kesehatan

Warga yang ingin memeriksakan diri cukup mengambil nomor antrean. Di bawah tenda panjang di halaman rumah yang difungsikan sebagai pos pelayanan, alur pemeriksaan dimulai. Meja pertama adalah tempat pendaftaran online dengan sistem SATU SEHAT. Setelah itu, mereka diarahkan ke pengukuran antropometri - berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut - oleh kader ILP berseragam oranye.

Selanjutnya, mereka diperiksa tekanan darah oleh tenaga kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan berlanjut ke cek gula darah oleh tim dari Klinik Muhammadiyah Sumberpucung. Setelah semua data diperoleh, warga diarahkan ke meja dokter untuk konsultasi dan analisa kesehatan. Di meja itu, dokter fungsional Puskesmas Sumberpucung, dibantu nakes dari KRI Ramdani Husada.

Pengukuran antropometri oleh kader ILP Desa Sambigede

Bagi yang terindikasi memiliki faktor risiko hipertensi atau penyakit jantung, akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan di Klinik Jantung PACCE. Sementara itu, bagi perempuan, tersedia layanan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). 

Bagi yang terindikasi jantung, mereka akan mendapat rujukan pemeriksaan lebih lanjut di Klinik PACCE, dan bagi yang hipertensi akan diikutkan dalam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).

Semua pelayanan ini diberikan secara gratis, dengan dukungan penuh dari tenaga medis yang jumlahnya tidak sedikit. Tercatat, 14 tenaga kesehatan dari Ponkesdes di lingkungan kerja Puskesmas Sumberpucung, termasuk bidan dan perawat dari 7 desa, 5 dokter muda UNISMA, serta 12 kader ILP dan 2 kader siaga, bekerja sejak dini hari. Koordinasi lapangan dikomandoi oleh Pj PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners, dibantu oleh tenaga kesehatan lokal (Ponkesdes Sambigede) seperti Bidan Istanti Puji Wahyuni, S.Tr.Keb. dan perawat Priyanto, S.Kep.Ners.

Bupati Malang diwawancarai perawat Puskesmas Sunberpucung ketika mengunjungi stand pemeriksaan

Deteksi Dini untuk Hidup Lebih Panjang

Menurut Bupati Malang yang hadir langsung meninjau kegiatan ini, skrining kesehatan menjadi semakin penting mengingat beban penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat tiap tahunnya. Dalam wawancara singkat bersama perawat Farida, selaku Ketua Seksi Acara Puskesmas Sumberpucung, Bupati menekankan pentingnya upaya pencegahan sejak dini.

Pelayanan skrining ini sendiri dimulai pukul 03.30 WIB dan ditutup pukul 06.22 WIB, dengan total 113 warga berhasil mendapatkan layanan. Angka yang menggambarkan antusiasme dan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini.

Bupati Malang berkenan menyalami warga yang ikut skrining kesehatan

Lebih dari Sekadar Pemeriksaan

Di balik angka dan statistik, kegiatan “Skrining dalam Suling” membawa pesan yang lebih dalam. Ia bukan hanya soal pengobatan, tetapi tentang menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum penyakit datang. Mengutip pepatah lama, “Mencegah lebih baik daripada mengobati” (Prevention is better than cure).

Skrining rutin seperti ini memberikan ketenangan batin, karena seseorang bisa mengetahui status kesehatannya lebih awal. Ia memungkinkan deteksi dini terhadap penyakit serius yang kerap tidak menunjukkan gejala di awal, seperti jantung atau kanker. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil tindakan proaktif dan tepat waktu, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Suasana pemeriksaan usai kunjungan Bupati Malang di stand UPT Puskesmas Sumberpucung

Harapan di Balik Subuh

Suling di Desa Sambigede pagi itu bukan sekadar agenda seremonial. Ia adalah bentuk nyata dari kehadiran negara - pemerintah, tenaga medis, penggiat masyarakat, dan elemen masyarakat - yang bersatu untuk memberikan manfaat langsung bagi rakyat.

Dan dari balik hiruk-pikuk pelayanan dini hari itu, tersembunyi harapan: bahwa masyarakat Desa Sambigede dan sekitarnya bisa hidup lebih sehat, lebih peduli, dan lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Karena di balik sunyi Subuh, kesehatan tak pernah tidur. *** [120925]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Pendampingan Berlanjut, Health Coaching Tahap 2 Diimplementasikan di Puskesmas Gondanglegi

It is not primarily our physical selves that limit us, but rather our mindset about our physical limits.” -- Ellen Jane Langer

Di tengah pendampingan additional piloting kuesioner COM-B yang berlangsung di Kelurahan Kepanjen, Field Supervisor menyempatkan diri meluncur ke Puskesmas Gondanglegi untuk mendokumentasikan implementasi health coaching tahap 2. 

Kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Gondanglegi yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 62, Dusun Krajan Satu, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, tepatnya berada di Ruang Imunisasi. Letaknya berada di belakang kasir atau depan Ruang Pelayanan KB/Ruang KB Kespro.

Hari Kamis (11/09) merupakan hari kedua pelaksanaan health coaching tahap 2, yang menyasar tiga pasien hipertensi dan dimulai tepat pukul 12.13 WIB. Sebelumnya, pada hari pertama, sebanyak sembilan pasien telah mengikuti sesi coaching yang dipandu oleh dr. Aulia Nur Ahmad Humsen.

Ruang Imunisasi Puskesmas Gondanglegi menjadi tempat health coaching tahap 2

Seluruh proses pendampingan dicatat dalam logbook oleh Penanggung Jawab (Pj) Promosi Kesehatan, M. Amril M., sementara pengukuran tekanan darah dilakukan oleh Pj PTM, Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep.

Berbeda dari sesi sebelumnya, coaching tahap kedua ini tidak hanya berfokus pada evaluasi hasil sesi pertama, tetapi juga memperkenalkan materi tentang aktivitas fisik. Aktivitas fisik diketahui memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah melalui beberapa mekanisme fisiologis. 

Aktivitas fisik teratur dapat menyebabkan vasodilatasi pepmbuluh darah serta peningkatan elastisitas pembuluh darah (Pecastello et. al., 2015). Mekanisme ini terjadi karena aktivitas fisik meningkatkan produksi nitric oxide (NO) yang berfungsi sebagai vasodilator alami sehingga pembuluh darah mengalami pelebaran (vasodilatasi), mengurangi restensi perifer, dan menurunkan tekanan darah.

Pj PTM lakukan pengukuran tekanan darah pasien sebelum health coaching

Selain itu, aktivitas fisik teratur juga membantu mengurangi stress oksidatif dan inflamasi pada pembuluh darah serta memperbaiki fungsi endothelium. Hal ini secara langsung berkontribusi terhadap penurunan tekanan darah dan perbaikan struktur jantung serta pembuluh darah pada penderita hipertensi.

Materi ini dirancang dan disampaikan berdasarkan pendekatan yang dikembangkan oleh dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP dalam penelitian "Pengembangan Model Health Coaching untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer". Dengan demikian, pasien tidak hanya diajak mengevaluasi tetapi juga memahami pentingnya bergerak aktif sebagai bagian dari pengelolaan hipertensi yang holistik.

Di balik proses teknis dan edukatif ini, tersirat pesan penting tentang perubahan pola pikir dan pemberdayaan diri. Seperti yang dikatakan oleh Ellen J. Langer, seorang psikolog dan profesor dari Harvard University:

Selesai health coaching oleh dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi, pasien diberikan obat dan pesan minumnya dikomunikasikan kepada anaknya yang mengantar pasien

“Bukanlah fisik kita sendiri yang membatasi kita, melainkan pola pikir kita tentang batasan fisik kita.”

Kata-kata ini menjadi pengingat bahwa transformasi kesehatan bukan semata soal tubuh, tetapi dimulai dari keyakinan bahwa perubahan itu mungkin - sebuah semangat yang turut dihidupkan melalui sesi health coaching ini.

Melalui pendekatan yang menyeluruh dan berorientasi pada pasien, Puskesmas Gondanglegi terus berupaya memperkuat layanan promotif dan preventif. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model praktik baik dalam pengendalian hipertensi di layanan primer, serta menjadi langkah kecil menuju perubahan besar dalam perilaku hidup sehat masyarakat. *** [120925]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog